TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo menyatakan gagal tumbuh akibat stunting menyebabkan mudah sakit dan anak tak bisa menjadi TNI dan polisi ketika dewasa. Pasalnya, anak stunting akan memiliki tubuh yang pendek sehingga sulit menjadi TNI dan polisi karena ketentuan tinggi badan tertentu untuk mendaftar.
“Kerugian stunting itu dia pendek sehingga tidak bisa jadi tentara dan polisi. Lalu, belum tua sudah sering sakit-sakitan,” katanya dalam Konsolidasi Program Bangga Kencana dan Konvergensi Percepatan Penurunan Stunting di Sidoarjo, Jawa Timur, Senin, 5 Juni 2023.
Baca juga:
Ia mengatakan anak yang mengalami stunting tidak hanya memiliki tubuh yang pendek namun juga akan susah berprestasi di sekolah. Hal tersebut karena stunting dalam jangka pendek hingga panjang menyebabkan turunnya kualitas sumber daya manusia, produktivitas, dan daya saing.
Gangguan fisik dan otak
Hasto merinci dampak jangka pendek stunting meliputi gangguan perkembangan otak, kecerdasan berkurang, gangguan pertumbuhan fisik, dan gangguan metabolisme tubuh. Sementara dampak jangka panjang stunting adalah menurunnya kemampuan kognitif dan prestasi belajar serta menurunnya kekebalan tubuh sehingga mudah terserang penyakit.
Selain itu, dampak jangka panjang stunting juga termasuk meningkatnya risiko terkena diabetes, obesitas, penyakit jantung dan pembuluh darah, kanker, stroke, dan disablitas pada usia tua.
Baca juga:
“Kalau kita punya banyak anak stunting masa depannya berat,” ujar Hasto.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebut tingkat stunting tidak boleh lebih dari 20 persen. Sedangkan di Indonesia kini masih berada di level 21,6 persen. Karena itu, pemerintah terus gencar menurunkan angka stunting melalui berbagai upaya, termasuk memasukkannya pada target tujuan pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs).
“Stunting nasional masih 21,6 persen. Artinya per 100 anak ada 21 yang mengalami stunting,” tegas Hasto.
Pilihan Editor: Manfaatkan Pangan Lokal untuk Atasi Stunting, Ini Alasannya
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “http://tempo.co/”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.