Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Berapa Lama Waktu yang Baik Ibu Memberikan ASI kepada Bayi?

Reporter

image-gnews
Ilustrasi kebersamaan ibu dan bayi. Foto: Unsplash/Ana Tablas
Ilustrasi kebersamaan ibu dan bayi. Foto: Unsplash/Ana Tablas
Iklan

TEMPO.CO, JakartaASI atau Air Susu Ibu adalah nutrisi pertama untuk bayi uang harus didapatkan sejak ia lahir. Pasalnya, kandungan ASI kaya akan sifat protektif dan nutrien penjamin status gizi bayi sehingga Anda tidak perlu khawatir jika bayi hanya mengonsumsi ASI. Sifat protektif cairan ibu ini akan melindungi bayi Anda dari risiko gangguan pencernaan, ISPA, otitis media atau infeksi telinga, dan lain-lain. Bahkan, ASI Anda kaya akan kolostrum hanya saat pertama kali keluar. Karenanya, ASI tersebut akan mengandung 10 hingga 17 kali lipat zat antibodi, untuk itu sangat penting melakukan Inisiasi Menyusui Dini (IMD) sejak bayi Anda baru lahir dan menekan angka morbiditas dan mortalitas. Berikut tips yang bisa membantu Ibu mengetahui waktu menyusui ASI yang tepat untuk kesehatan anak seperti dilansir dari laman stephealth:

1. Beberapa Hari Pertama

Bayi yang baru lahir tidak langsung disusui 1 hingga 2 hari. Hal ini juga salah satunya difaktori oleh produksi air susu ibu yang baru melahirkan. Setelah beberapa hari pertama lahir, bayi akan diberikan ASI yang kaya kolostrum, yaitu air susu ibu agak kekuningan sebagai sumber antibodi atau imunoglobulin bagi bayi. Manfaat kolostrum bagi pencernaan bayi, akan melatihkan beradaptasi dengan makanan dan minuman saat ia bertumbuh kembang. Menyusui sebanyak 8-12 kali per hari pada beberapa hari pertama melahirkan. Kemudian, atur waktu 10-15 menit menyusui per payudara Anda.

2. Beberapa Minggu Pertama

Pada beberapa minggu pertama melahirkan, jadwal bayi untuk menyusui sudah semakin fleksibel. Ia akan memberi tahu tanda-tanda sedang lapat dan sudah kenyang seperti menangis dan menatap Anda dengan senang. Anda bisa memberinya jeda menyusui sekitar setengah jam hingga 3 jam sekali. Biarkan bayi Anda beradaptasi secara perlahan dan alami.

3. Jadwal dan Lama Menyusui Bayi Usia 1 Hingga 6 Bulan

Melakukan dan mencatat jadwal rutin menyusui akan membantu bayi Anda mengetahui kapan ia lapar dan kenyang. Dengan demikian, jadwalnya kan mulai rapi dan rutin setelah memasuki usia 1 hingga terpenuhinya ASI eksklusif yang wajib Anda berikan berdasarkan Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 Pasal 128 tentang Kesehatan. Keinginan menyusui di usia ini biasanya timbul di setiap 2 hingga 3 jam sekali termasuk saat memasuki dini hari. Untuk durasi waktu bayi usia 1 hingga 6 bulan, normalnya mengabiskan sekitar 20 hingga 45 menit sekali dan akan meningkat sesuai kebutuhan serta usianya.

4. Bayi Usia 1 hingga 6 Bulan

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pada usia 1 hingga 6 bulan, Anda akan akan menyusui bayi sebanyak 7 hingga 9 kali sehari. Dengan demikian, berilah diri Anda asupan yang penuh nutrisi sehingga tidak mudah lemas dan sakit meskipun air susu dikonsumsi oleh bayi. Pada setiap payudara, aturlah waktu maksimal 15 menit menyusui sehingga total waktu menyusui per hari bisa lebih dari 3,5 jam. Namun, saat bayi memasuki akhir masa ASI eksklusifnya di bulan keenam, potensi menyusui bayi cenderung menurun pada angka 4 hingga 6 kali per hari dengan rentang waktu sekitar 5 hingga 6 jam.

Apa Tanda Bayi Sudah Kenyang Minum ASI?

  • Bayi mulai menangis ketika Anda memaksanya untuk menyusu.
  • Mulai menjauh dari payudara Anda.
  • Mulut bayi Anda terlihat sudah lembap setelah menyusu dibanding sebelumnya.
  • Bayi perlahan tidur pulas setelah atau saat menyusu.
  • Tampak puas dan tenang setelah Anda menyusuinya.
  • Payudara terasa lembek bukan kencang.
  • Bayi yang kenyang karena ASI akan melakukan buang air besar setidaknya 5 kali per hari.
  • Terakhir, Anda bisa memperhatikan urine bayi yang bening.

Pilihan editor: Kenali Tanda Bayi Alergi Susu

ALFI MUNA SYARIFAH

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Perempuan Mahardhika Nilai Penahanan Anandira Puspita Bersama Bayi Berpotensi Mereviktimisasi Korban

1 hari lalu

Ilustrasi selingkuh. Shutterstock
Perempuan Mahardhika Nilai Penahanan Anandira Puspita Bersama Bayi Berpotensi Mereviktimisasi Korban

Sekretaris Nasional Perempuan Mahardhika, Tyas Widuri, menilai penahanan Anandira Puspita dan bayinya berpotensi mereviktimisasi korban dugaan perselingkuhan suaminya.


Profil Korban Jiwa Penusukan di Australia: Ibu Baru, Mahasiswi Cina hingga Pengungsi Ahmadiyah

4 hari lalu

Korban penusukan di Australia. Istimewa
Profil Korban Jiwa Penusukan di Australia: Ibu Baru, Mahasiswi Cina hingga Pengungsi Ahmadiyah

Warga Australia berduka atas kematian lima perempuan dan seorang pria penjaga keamanan pengungsi asal Pakistan.


Ingin Cepat Turun Berat Badan, Pemicu Produksi ASI Kurang Maksimal

4 hari lalu

Ilustrasi menyusui. SpineUniverse
Ingin Cepat Turun Berat Badan, Pemicu Produksi ASI Kurang Maksimal

Beberapa kebiasaan membuat produk ASI tidak optimal, termasuk membatasi pola makan karena ingin cepat menurunkan berat badan.


8 Tips Mengatur Bayi Agar Tak Mudah Rewel Saat Mudik

21 hari lalu

Ilustrasi mudik. TEMPO/Subekti
8 Tips Mengatur Bayi Agar Tak Mudah Rewel Saat Mudik

Ada berbagai trik dan cara supaya bayi tidak rewel saat dibawa mudik lebaran atau perjalanan jauh


Warga Depok Nyaris Bentrok karena Bangunkan Sahur Dinilai Terlalu Mengganggu

23 hari lalu

Ilustrasi membangunkan sahur. TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat
Warga Depok Nyaris Bentrok karena Bangunkan Sahur Dinilai Terlalu Mengganggu

Viral video keributan sekelompok pemuda dengan warga yang menegur cara membangunkan sahur yang dinilai terlalu mengganggu


Tega, Ibu Ini Tinggalkan Bayinya hingga Tewas di Rumah Demi Liburan 10 Hari

24 hari lalu

Ilustrasi ibu sedih saat mengasuh bayinya. Foto: Unsplash/Hollie Santos
Tega, Ibu Ini Tinggalkan Bayinya hingga Tewas di Rumah Demi Liburan 10 Hari

Seorang ibu tega meninggalkan bayinya sendirian di rumah hingga akhirnya tewas karena kelaparan demi liburan sendirian.


Saran Ginekolog untuk Bantu Ibu Baru Melahirkan Atasi Gangguan Tidur

31 hari lalu

Ilustrasi ibu dan bayi. Foto: Unsplash/Kevin Liang
Saran Ginekolog untuk Bantu Ibu Baru Melahirkan Atasi Gangguan Tidur

Ginekolog menjelaskan pentingnya dukungan keluarga dalam upaya mengatasi gangguan tidur pada ibu yang baru melahirkan.


Saran untuk Ibu Menyusui agar Puasa Ramadan Lancar

32 hari lalu

Ilustrasi menyusui. Pexels/William Fortunato
Saran untuk Ibu Menyusui agar Puasa Ramadan Lancar

Berikut tips untuk ibu menyusui yang menjalankan puasa Ramadan. Upayakan tidak telat sahur dan berbuka puasa agar cairan tetap tercukupi dalam sehari.


Menteri Kesehatan Gaza Peringatkan Ribuan Anak Kena Komplikasi karena Tak Ada Susu Formula

35 hari lalu

Seorang pria menggendong bayi di pangkuannya, saat warga Palestina yang mengungsi, yang meninggalkan rumah mereka akibat serangan Israel berlindung di tenda kamp, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di Rafah, di Jalur Gaza selatan, 14 Februari 2024 .REUTERS/Saleh Salem
Menteri Kesehatan Gaza Peringatkan Ribuan Anak Kena Komplikasi karena Tak Ada Susu Formula

Ada ribuan anak yang sedang menderita penyakit komplikasi serius karena kelangkaan susu di wilayah Gaza utara.


Alasan Medis Ibu Menyusui Tak Wajib Puasa Ramadan

36 hari lalu

Relawan Layanan Kesehatan Cuma-cuma Dompet Dhuafa memeriksa kesehatan ibu menyusui penyintas Covid-19 di RW 07 Kelurahan Tengah, Kramat Jati, Jakarta Timur, Kamis, 5 Agustus 2021. Monitoring dan edukasi kesehatan ini dilakukan dalam rangka Pekan ASI Sedunia. TEMPO/Hilman Fathurrahman W
Alasan Medis Ibu Menyusui Tak Wajib Puasa Ramadan

Ibu menyusui boleh tidak berpuasa Ramadan, ada alasan medis dibaliknya.