TEMPO.CO, Jakarta - Spesialis paru Feni Fitriani mengingatkan bahaya yang dapat terjadi pada anak akibat kualitas udara, khususnya di Jakarta, yang sedang buruk.
“Untuk anak-anak, kondisi polusi udara yang seperti ini biasanya akan meningkatkan risiko infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) berulang,” kata anggota Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) itu.
Tak hanya itu, dokter di RSUP Persahabatan Jakarta tersebut juga mengingatkan kualitas udara yang buruk bisa meningkatkan risiko terkena asma di kemudian hari, batuk pilek, hingga berisiko mengganggu pertumbuhan paru-paru anak. Apabila hal itu terjadi, Feni menjelaskan di kemudian hari saat anak tumbuh dewasa, mereka akan lebih rentan mengalami gangguan pernapasan, termasuk mudah terkena infeksi paru-paru.
Diperlukan peran masyarakat
Untuk menangani kualitas udara Jakarta yang memburuk, Feni mengatakan hal tersebut tak bisa dilakukan seorang diri. Seluruh lapisan masyarakat pun perlu bersama-sama mengupayakan agar udara kembali bersih dan sehat.
“Kalau dilihat dari sumber-sumbernya, polusi udara ini enggak serta merta terjadi. Ada sumber-sumber polusi udara, terutama dari transportasi, rumah tangga, dari industri juga bisa, pertanian bisa. Bahkan, dalam kondisi ekstrem ada bencana alam, itu juga bisa jadi sumber polusi udara,” paparnya.
“Banyak yang bisa kita lakukan, hanya saja enggak bisa instan. Kalau untuk menanam pohon mungkin salah satunya bisa lidah mertua. Selain itu, masyarakat juga bisa menguranginya dengan tidak bakar sampah, tidak merokok di dalam rumah, dan menggunakan transportasi umum,” lanjut Feni.
Selain itu, Feni juga berharap pemerintah dapat membantu menyediakan sarana edukasi tentang polusi udara untuk masyarakat. Dengan demikian, diharapkan masyarakat juga lebih sadar dan peduli terhadap lingkungan. Ia juga mengharapkan pemerintah bisa semakin meningkatkan kenyamanan dan keamanan transportasi umum agar minat masyarakat menggunakan tranportasi pribadi dapat berkurang.
Pilihan Editor: Waspadai Polusi Udara Jakarta, Terutama Golongan Ini
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “http://tempo.co/”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.