TEMPO.CO, Jakarta - Suntik epinefrin digunakan untuk perawatan darurat reaksi alergi parah (anafilaksis) terhadap gigitan atau sengatan serangga, obat-obatan, makanan, atau zat lain. Seseorang yang menggunakan suntik ini juga bisa mengobati anafilaksis akibat zat tidak diketahui atau dipicu olahraga.
Suntikan ini juga dapat digunakan untuk meningkatkan tekanan darah pada pasien dewasa dengan hipotensi (tekanan darah rendah) dan syok septik. Namun, terdapat beberapa risiko atau hal-hal yang harus dipertimbangkan ketika seseorang memutuskan untuk melakukan suntik epinefrin, sebagai berikut, yaitu:
Alergi
Mengacu mayoclinic, seseorang harus memberi tahu dokter, jika pernah mengalami reaksi yang tidak biasa atau alergi terhadap epinefrin. Beri tahu juga ahli kesehatan, jika memiliki jenis alergi lain, seperti makanan, pewarna, pengawet, atau hewan. Sebab, epinefrin hanya digunakan sesuai resep dari dokter.
Pediatri
Sampai sekarang, belum ada sebuah studi tentang masalah khusus pediatrik yang akan membatasi kegunaan epinefrin pada anak-anak. Namun, keamanan dan kemanjuran epinefrin belum ditetapkan pada anak dengan berat kurang dari 15 kilogram yang menggunakan symjepi dan adrenalin untuk mengobati tekanan darah rendah dengan syok septik.
Geriatrik
Pasien lanjut usia lebih cenderung memiliki efek samping dari penggunaan epinefrin ketika menerima dalam tubuhnya. Meskipun tidak ada informasi tentang hubungan usia dengan efek injeksi epinefrin pada pasien geriatri, tetapi mereka lebih cenderung memiliki penyakit jantung yang berkaitan dengan usia lanjutnya.
Risiko penggunaan epinefrin tersebut perlu dipertimbangkan dan diperhatikan sehingga tidak menimbulkan bahaya kesehatan lainnya. Sebab, epinefrin memiliki efek samping kesehatan dari penggunaannya.
Berdasarkan clevelandclinic, berikut terdapat efek samping menggunakan epinerfin yang harus segera dilaporkan ke pelayanan kesehatan ketika mengalami kondisi ini, yaitu:
- Reaksi alergi yang terwujud dalam bentuk ruam kulit, gatal-gatal, serta pembengkakan pada wajah, bibir, lidah, atau tenggorokan.
- Serangan jantung yang mengalami nyeri atau sesak di dada, bahu, lengan, atau rahang; mual; sesak napas; kulit dingin atau lembap; merasa pusing terus-menerus; dan pingsan.
- Perubahan ritme jantung yang berupa detak jantung cepat atau tidak teratur, pusing, merasa lemas atau pusing, nyeri dada, dan kesulitan bernapas.
- Cedera ginjal yang mengalami penurunan jumlah urin serta pembengkakan pergelangan kaki, tangan, atau kaki.
- Kondisi lain, seperti nyeri, kemerahan, atau iritasi di tempat suntikan
Selain itu, terdapat pula efek samping lainnya dari suntik epinefrin yang tidak membutuhkan perhatian medis secara serius, yaitu:
- Kecemasan atau gugup
- Pusing
- Sakit kepala
- Kelemahan otot
- Mual dan muntah
- Berkeringat
- Gemetar
- Kulit pucat, kehilangan warna pada lapisan kelopak mata, mulut bagian dalam, atau kuku
Pilihan editor : Mengenal Alergen dalam Alergi
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.