TEMPO.CO, Jakarta - Penelitian mengungkapkan diabetes dapat dicegah total dengan melakukan aktivitas fisik secara teratur, seperti berkebun, senam, atau jalan cepat. Studi yang diterbitkan di British Journal Of Sports Medicine, seperti diberitakan Medical Daily, mencatat orang yang melakukan olahraga sedang hingga berat lebih dari 1 jam per hari memiliki risiko 74 persen lebih rendah terkena masalah kesehatan dibanding yang tidak.
Beberapa penelitian telah menunjukkan aktivitas fisik dapat membantu mengelola diabetes secara efektif. Berlaku aktif meningkatkan sensitivitas insulin, memungkinkan pengaturan kadar gula darah yang lebih baik. Aktivitas fisik secara teratur juga membantu mengontrol gula darah secara langsung, mencegah lonjakan, dan meningkatkan stabilitas. Setidaknya 150-300 menit latihan intensitas sedang per minggu direkomendasikan untuk orang dewasa dengan diabetes untuk mempertahankan kesehatan yang baik.
Baca Juga:
Jika memiliki peluang lebih tinggi terjangkit masalah kesehatan tertentu karena keturunan, orang tetap mengalami keuntungan yang sama dari aktivitas fisik. Mereka yang memiliki risiko genetik tinggi namun berolahraga teratur ternyata mengalami penurunan potensi jatuh sakit dibandingkan yang memiliki risiko genetik rendah dan tidak berolahraga.
"Kita tidak dapat mengendalikan risiko genetik dan riwayat keluarga. Tetapi, temuan ini memberikan berita yang menjanjikan dan positif melalui gaya hidup aktif orang dapat melawan banyak risiko diabetes tipe 2 yang berlebihan," kata penulis senior studi, Profesor Melody Ding dari Universitas Sydney.
Cegah penyakit kronis
Penelitian itu adalah yang pertama dari jenisnya yang menetapkan olahraga menangkal risiko diabetes, bahkan pada yang rentan secara genetik. Tim dari Australia memantau 59.325 orang dewasa yang merupakan bagian dari Biobank Inggris, basis data yang berisi informasi luas tentang gen dan kesehatan sekitar setengah juta orang. Pada awal penelitian, peserta dilengkapi dengan akselerometer yang dikenakan di pergelangan tangan dan kemajuan mereka diamati selama tujuh tahun.
Studi itu mencantumkan beberapa aktivitas yang efektif dalam mengendalikan diabetes seperti berlari, senam aerobik, bersepeda dengan kecepatan tinggi atau menanjak, dan berkebun yang menuntut seperti menggali, semuanya adalah contoh aktivitas fisik intensitas tinggi yang membuat orang bernapas dengan berat atau membuat kehabisan napas.
“Harapan kami, penelitian ini akan menginformasikan kesehatan masyarakat dan pedoman klinis sehingga dapat membantu pencegahan penyakit kronis bagi para profesional kesehatan, organisasi, dan masyarakat,” tegas Ding.
Pilihan Editor: Waspadai Gula Darah Tinggi pada Ibu Hamil, Butuh Penanganan Khusus
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.