Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Penyebab Bau Badan Berubah saat Menua

Reporter

image-gnews
Ilustrasi bau badan. shutterstock.com
Ilustrasi bau badan. shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Bukan hanya penampilan dan perasaan, perubahan tubuh seiring bertambahnya usia juga mempengaruhi aromanya. Perubahan bau badan karena faktor usia, sebagian orang menyebutnya bau orang tua, tetapi hal itu sebenarnya normal dan terjadi pada hampir semua orang. 

"Penelitian telah menunjukkan bau alami berubah seiring bertambahnya usia. Perubahannya sering kali tidak kentara dan belum tentu cukup mencolok untuk terlihat kecuali orang memiliki indera penciuman yang tajam," kata praktisi pengobatan keluarga di Rumah Sakit Presbiterian Plano, Texas, Dr. Carlos Galindo, seperti dilaporkan Livestrong.

Menurut Galindo, bau orang tua disebut juga bau nonenal dan itu hanyalah salah satu bagian dari proses penuaan. Namun, dengan kebiasaan kebersihan dan gaya hidup yang sehat, bau nonenal biasanya tidak begitu terlihat. Lantas, apa sebenarnya yang bisa membuat orang memiliki bau berbeda saat menua?

Bau kulit berhubungan dengan interaksi antara sekresi kelenjar kulit seperti keringat dan bakteri di kulit. Seiring bertambahnya usia, sekresi kulit dan bakteri cenderung berubah, menghasilkan sedikit perbedaan bau badan, kata Galindo. Baunya, yang digambarkan sebagian orang sebagai sedikit apak, telah diidentifikasi oleh para ilmuwan bau sebagai 2-nonenal. Terdeteksi secara eksklusif pada orang dewasa di atas 40 tahun, hal itu dapat terjadi ketika asam lemak tak jenuh terdegradasi dan lipid teroksidasi terbentuk pada kulit, menurut studi pada April 2001 di Journal of Investigative Dermatology.

Pergeseran kecil bau badan ini adalah bagian alami dan normal dari proses penuaan. Namun, hal lain juga bisa menjadi faktor. Pergeseran hormonal yang terjadi saat menopause, misalnya, bisa memicu hot flashes yang menyebabkan peningkatan keringat, yang bisa membuat bau badan lebih tercium.

Kondisi medis yang menjadi lebih umum seiring bertambahnya usia, seperti diabetes, asam urat, penyakit hati, atau penyakit ginjal, juga dapat menyebabkan perubahan cara penciuman, menurut Klinik Cleveland. Berikut sejumlah kiat untuk mengurangi bau badan terkait usia.

Mandi teratur
Bau badan yang tidak diinginkan bisa terjadi saat keringat, yang awalnya tidak berbau, bercampur dengan bakteri di permukaan kulit. Mandi dengan sabun secara teratur dapat mencegah penumpukan bakteri kulit untuk mencegah bau tidak sedap saat tubuh berkeringat.

Gunakan antiperspiran
Antiperspiran bekerja dengan memblokir sementara kelenjar keringat tubuh untuk menghentikan keringat sehingga keringat tidak bercampur dengan bakteri dan menimbulkan bau. Antiperspiran berbeda dengan deodoran, yang menutupi bau tetapi tidak menghentikan keringat.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Perhatikan jenis makanan
Makanan seperti bawang bombay, bawang putih, kol, brokoli, kembang kol, daging merah, alkohol, dan makanan berbumbu berpotensi menyebabkan bau keringat menjadi lebih buruk. Di sisi lain, pola makan kaya buah-buahan dan sayuran dan rendah lemak jenuh dapat membantu menjaga kesehatan kulit, meningkatkan tingkat bakteri yang lebih sehat, yang dapat membantu menjaga bau badan.

Olahraga teratur
Anda mungkin berkeringat saat berolahraga. Tetapi, aktivitas fisik secara teratur adalah hal lain yang dapat mendukung bakteri kulit yang sehat.

Kelola stres
Pastikan untuk menemukan cara menghilangkan stres secara teratur. Stres dapat mengaktifkan kelenjar keringat dan meningkatkan bau badan. Cobalah beberapa putaran latihan pernapasan dalam, peregangan, jalan cepat, bermain musik yang menenangkan, atau bahkan menonton pertunjukan yang membuat tertawa. Menurut Harvard Health Publishing, bila dilakukan secara teratur, semua metode ini dapat membantu menurunkan stres. 

Sedikit perubahan bau badan adalah bagian normal dari penuaan. Namun, menurut Klinik Cleveland, terkadang bau baru yang tidak biasa bisa menjadi pertanda kemungkinan masalah kesehatan, seperti masalah hati atau ginjal, atau masalah metabolisme seperti kelainan tiroid atau diabetes.

"Selalu periksa ke dokter jika ada bau yang mengkhawatirkan atau tampaknya bersifat menyengat," imbau Galindo. Hal yang sama berlaku untuk perubahan bau urine atau napas.

Pilihan Editor: 4 Makanan dan Minuman yang Meningkatkan Bau Badan

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Cara Menjaga Kualitas Hubungan dengan Pasangan Pasca Melahirkan Anak Pertama

1 hari lalu

Ilustrasi ibu dan bayi. Unsplash.com/Sharon Muccutcheon
Cara Menjaga Kualitas Hubungan dengan Pasangan Pasca Melahirkan Anak Pertama

Studi menemukan bahwa sikap terhadap sentuhan berdampak pada pasangan dalam transisi menjadi orang tua atau usai melahirkan anak pertama.


Pasca Lebaran 2024 Tak Ada Salahnya Cek Kesehatan

2 hari lalu

Ilustrasi cek kesehatan (Pixabay,com)
Pasca Lebaran 2024 Tak Ada Salahnya Cek Kesehatan

Kenaikan berat badan seringkali diikuti dengan kenaikan kolesterol karena pola konsumsi yang berlebihan saat berlibur panjang dan menu Lebaran 2024.


Inilah 5 Alasan Waktu Liburan Terasa Begitu Cepat

2 hari lalu

Ilustrasi liburan (Pixabay.com)
Inilah 5 Alasan Waktu Liburan Terasa Begitu Cepat

Ternyata terdapat berbagai faktor psikologis dan eksternal yang dapat membuat waktu terasa semakin cepat berlalu selama liburan.


10 Langkah Tangkal Peradangan Penyebab Penyakit Kronis

2 hari lalu

Ilustrasi pria makan sehat atau sayur. shutterstock.com
10 Langkah Tangkal Peradangan Penyebab Penyakit Kronis

Peradangan bisa memicu berbagai penyakit kronis bila didiamkan, seperti penyakit jantung dan kanker. Namun, ada cara untuk mencegahnya.


Bagaimana Bisa Stres Orang Tua Menyakiti Anak? Begini Kiat Mengatasi Self Harm

3 hari lalu

Ilustrasi stres/bingung. Shutterstock.com
Bagaimana Bisa Stres Orang Tua Menyakiti Anak? Begini Kiat Mengatasi Self Harm

Tindakan ini dipandang sebagai cara untuk meluapkan rasa sakit dan stres psikologis hingga mengembalikan rasa tenang.


Kelola Penggunaan Media Sosial agar Tidak Stres dengan Tips Berikut

4 hari lalu

Ilustrasi bermain media sosial. (Unsplash/Leon Seibert)
Kelola Penggunaan Media Sosial agar Tidak Stres dengan Tips Berikut

Berikut beberapa tips untuk meminimalkan dampak penggunaan media sosial terhadap tingkat stres pada peringatan Bulan Kesadaran Stres.


Pakar Ingatkan Bahaya Main Ponsel di Toilet

6 hari lalu

Ilustrasi pria menggunakan ponsel di toilet. buzznigeria.com
Pakar Ingatkan Bahaya Main Ponsel di Toilet

Penelitian menyebut kebiasaan main ponsel di toilet tentu saja tidak baik karena membuat tubuh lebih mudah terpapar bakteri dan kuman berbahaya.


Teknik Pernapasan 4-7-8 untuk Meredakan Stres dan Kecemasan, Begini Caranya

13 hari lalu

Ilustrasi wanita berlatih yoga. shutterstock.com
Teknik Pernapasan 4-7-8 untuk Meredakan Stres dan Kecemasan, Begini Caranya

Berikut cara melakukan teknik pernapasan 4-7-8 untuk membantu meredakan stres dan mengurangi kecemasan. Bagaimana tahapannya?


Macet Pengaruhi Kesehatan Tubuh, Ini Tips Kurangi Stres Saat Mudik Lebaran

13 hari lalu

Ilustrasi kemacetan arus mudik / balik. TEMPO/Prima Mulia
Macet Pengaruhi Kesehatan Tubuh, Ini Tips Kurangi Stres Saat Mudik Lebaran

Stres saat mudik biasanya terjadi ketika kita terjebak dalam kemacetan yang panjang dalam perjalanan menuju kampung halaman. Simak tips kurangi stres.


Mengenal Penyakit Autoimun, Gejala dan Cara Mengurangi Risikonya

14 hari lalu

Ilustrasi autoimun. Shutterstock
Mengenal Penyakit Autoimun, Gejala dan Cara Mengurangi Risikonya

Penyakit autoimun tidak dapat dicegah namun terdapat cara untuk mengurangi risikonya. Bagaimana pula gejalanya?