TEMPO.CO, Jakarta - Bukan hanya penampilan dan perasaan, perubahan tubuh seiring bertambahnya usia juga mempengaruhi aromanya. Perubahan bau badan karena faktor usia, sebagian orang menyebutnya bau orang tua, tetapi hal itu sebenarnya normal dan terjadi pada hampir semua orang.
"Penelitian telah menunjukkan bau alami berubah seiring bertambahnya usia. Perubahannya sering kali tidak kentara dan belum tentu cukup mencolok untuk terlihat kecuali orang memiliki indera penciuman yang tajam," kata praktisi pengobatan keluarga di Rumah Sakit Presbiterian Plano, Texas, Dr. Carlos Galindo, seperti dilaporkan Livestrong.
Menurut Galindo, bau orang tua disebut juga bau nonenal dan itu hanyalah salah satu bagian dari proses penuaan. Namun, dengan kebiasaan kebersihan dan gaya hidup yang sehat, bau nonenal biasanya tidak begitu terlihat. Lantas, apa sebenarnya yang bisa membuat orang memiliki bau berbeda saat menua?
Bau kulit berhubungan dengan interaksi antara sekresi kelenjar kulit seperti keringat dan bakteri di kulit. Seiring bertambahnya usia, sekresi kulit dan bakteri cenderung berubah, menghasilkan sedikit perbedaan bau badan, kata Galindo. Baunya, yang digambarkan sebagian orang sebagai sedikit apak, telah diidentifikasi oleh para ilmuwan bau sebagai 2-nonenal. Terdeteksi secara eksklusif pada orang dewasa di atas 40 tahun, hal itu dapat terjadi ketika asam lemak tak jenuh terdegradasi dan lipid teroksidasi terbentuk pada kulit, menurut studi pada April 2001 di Journal of Investigative Dermatology.
Pergeseran kecil bau badan ini adalah bagian alami dan normal dari proses penuaan. Namun, hal lain juga bisa menjadi faktor. Pergeseran hormonal yang terjadi saat menopause, misalnya, bisa memicu hot flashes yang menyebabkan peningkatan keringat, yang bisa membuat bau badan lebih tercium.
Baca juga:
Kondisi medis yang menjadi lebih umum seiring bertambahnya usia, seperti diabetes, asam urat, penyakit hati, atau penyakit ginjal, juga dapat menyebabkan perubahan cara penciuman, menurut Klinik Cleveland. Berikut sejumlah kiat untuk mengurangi bau badan terkait usia.
Mandi teratur
Bau badan yang tidak diinginkan bisa terjadi saat keringat, yang awalnya tidak berbau, bercampur dengan bakteri di permukaan kulit. Mandi dengan sabun secara teratur dapat mencegah penumpukan bakteri kulit untuk mencegah bau tidak sedap saat tubuh berkeringat.
Gunakan antiperspiran
Antiperspiran bekerja dengan memblokir sementara kelenjar keringat tubuh untuk menghentikan keringat sehingga keringat tidak bercampur dengan bakteri dan menimbulkan bau. Antiperspiran berbeda dengan deodoran, yang menutupi bau tetapi tidak menghentikan keringat.
Perhatikan jenis makanan
Makanan seperti bawang bombay, bawang putih, kol, brokoli, kembang kol, daging merah, alkohol, dan makanan berbumbu berpotensi menyebabkan bau keringat menjadi lebih buruk. Di sisi lain, pola makan kaya buah-buahan dan sayuran dan rendah lemak jenuh dapat membantu menjaga kesehatan kulit, meningkatkan tingkat bakteri yang lebih sehat, yang dapat membantu menjaga bau badan.
Olahraga teratur
Anda mungkin berkeringat saat berolahraga. Tetapi, aktivitas fisik secara teratur adalah hal lain yang dapat mendukung bakteri kulit yang sehat.
Kelola stres
Pastikan untuk menemukan cara menghilangkan stres secara teratur. Stres dapat mengaktifkan kelenjar keringat dan meningkatkan bau badan. Cobalah beberapa putaran latihan pernapasan dalam, peregangan, jalan cepat, bermain musik yang menenangkan, atau bahkan menonton pertunjukan yang membuat tertawa. Menurut Harvard Health Publishing, bila dilakukan secara teratur, semua metode ini dapat membantu menurunkan stres.
Sedikit perubahan bau badan adalah bagian normal dari penuaan. Namun, menurut Klinik Cleveland, terkadang bau baru yang tidak biasa bisa menjadi pertanda kemungkinan masalah kesehatan, seperti masalah hati atau ginjal, atau masalah metabolisme seperti kelainan tiroid atau diabetes.
"Selalu periksa ke dokter jika ada bau yang mengkhawatirkan atau tampaknya bersifat menyengat," imbau Galindo. Hal yang sama berlaku untuk perubahan bau urine atau napas.
Pilihan Editor: 4 Makanan dan Minuman yang Meningkatkan Bau Badan
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “http://tempo.co/”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.