Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Sadari 5 Tanda Paru-Paru Basah Ini

Reporter

image-gnews
Ilustrasi pneumonia. shutterstock.com
Ilustrasi pneumonia. shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, JakartaPneumonia dikenal juga sebagai penyakit paru-paru basah. Pneumonia merupakan salah satu jenis ISPA atau Infeksi Saluran Pernapasan Akut. Jika terjadi, paru-paru akan mengalami peradangan di bagian kantung udara (alveolus). Di mana paru-paru menjadi basah karena dipenuhi oleh cairan yang sebenarnya adalah nanah di dalam udara organ ini. Bakteri paru-paru basah akan menyerang dan menimbulkan banyak gejala. Berikut gejala dan penanganan dini yang bisa dilakukan.

Gejala Paru-Paru Basah yang Harus Diwaspadai

  1. Suara Serak

Tiba-tiba suara merdu Anda berubah menjadi serak. Tanda pertama ini bisa menjadi sebuah peringatan dari tubuh bahwa paru-paru basah sedang dialami. Namun, bagi orang awam suara yang serak sering dikaitkan dengan gejala pilek biasa. Pada perubahan suara serak berpenyakit ini biasanya berlangsung hingga beberapa minggu. Apalagi, paru-paru basah yang tidak segera ditangani mengakibatkan suara serak sering muncul meskipun Anda sudah berusaha memperbanyak konsumsi air putih hangat. Di dalam paru-paru basah seseorang, terdapat banyak udara tidak sehat sehingga suara serak mudah dialami.

  1. Batuk Yang Menghasilkan Lendir Kental

Saat manusia batuk, berarti tubuh secara otomatis sedang membersihkan diri. Batuk pun bisa terjadi kapan saja meskipun tubuh Anda sedang sehat. Namun, pada pengidap penyakit paru-paru basah, batuk akan disertai lendir bermacam warna seperti abu-abu, bening, kekuningan hingga merah berdarah. Lendir manusia yang dihasilkan dari adanya peradangan hebat di saluran udara dan paru-paru akan menyumbat di dalamnya hingga waktu berbulan-bulan. Biasanya, pneumonia ditandai dengan paru-paru yang penuh bercak jika Anda melihatnya di X-Ray atau sinar Rontgen.

  1. Nyeri Dada yang Kuat

Nyeri dada yang kuat buakan hanya sebagai tanda penyakit jantung, tetapi kemungkinan Anda mengalami gangguan paru-paru cukup serius seperti pneumonia. Diiringi nafas yang tersengal-sengal karena batuk.  Anda bisa mengecek sakitnya dengan menekan bagian tengah dada. Saat batuk, nyeri otot dada ini pun akan muncul menganggu aktivitas. Minumlah lebih banyak air putih dan gunakan masker. Nyeri otot dada akibat infeksi paru-paru juga mengakibatkan kelelahan meskipun hari Anda tanpa aktivitas yang begitu berat.

  1. Rasa Mual dan Muntah Berlebihan

Paru-paru yang dipenuhi udara dan lendir infeksi akan memicu otak untuk memerintahkan rasa mual dan muntah terdorong hebat. Perut Anda tentu tidak akan nyaman dan serba salah untuk mengonsumsi sesuatu dalam waktu yang lama. Untuk kondisi yang lebih baik, konsumsilah makanan tanpa lemak dan perbanyak sayur serta buah-buahan. Atau, konsultasikan langsung kepada dokter.

  1. Demam Tinggi dan Menggigil
Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Demam lebih dari 38 derajat Celcius disertai atau dialami tanpa gigilan akan diidap Anda. Biasanya, demam pneumonia juga tanpa keringat. Demam yang terjadi, sama seperti batuk yang berusaha mengeluarkan bakteri penyerang tubuh. Meskipun sudah diobati, demam bisa terjadi sesering mungkin jika penyakit ini tidak segera Anda konsultasikan kepada dokter.

Cara Mencegah Paru-Paru Basah

Merujuk dari National Heart, Lung, and Blood Institute, ada beberapa cara yang bisa mencegah paru-paru basah. 

  1. Cuci tangan Anda secara rutin agar tidak terjadi penularan. Kebiasaan ini perlu diterapkan terutama jika Anda telah memegang suatu benda atau hewan yang terkontaminasi 
  2. Gunakan masker saat membersihkan rumah dan berada di luar rumah.
  3. Perkuat sistem imun dengan berolahraga secara teratur, tidur yang cukup, dan konsumsi makanan yang kaya akan antioksidan.
  4. Mendapatkan vaksin CV13 untuk melindungi bakteri paling berbahaya penyebab pneumonia dan vaksin PPSV23 melindungi Anda dari bakteri pneumonia tambahan.
  5. Berhenti merokok sedini mungkin akan mendukung tubuh melawan infeksi penyebab pneumonia.
  6. Berhenti meminum minuman beralkohol agar terhindar dari paru-paru basah dan komplikasinya.

Pilihan editor: Kenali Gejala dan Faktor Risiko Pneumonia

ALFI MUNA SYARIFAH

Iklan




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


6 Cara Penanganan Sakit Pneumonia di Rumah

6 hari lalu

Ilustrasi pneumonia. shutterstock.com
6 Cara Penanganan Sakit Pneumonia di Rumah

Tidak bisa dianggap ringan, pneumonia menjadi infeksi paru-paru yang dapat mengalami komplikasi penyakit lainnya. Begini penanganannya di rumah.


Sebab dan Gejala Pneumonia yang Dialami Vokalis Sum 41 Deryck Whibley

6 hari lalu

Vokalis Sum 41, Deryck Whibley. (Instagram/@sum41)
Sebab dan Gejala Pneumonia yang Dialami Vokalis Sum 41 Deryck Whibley

Vokalis Sum 41, Deryck Whibley dilarikan ke rumah sakit akibat pneumonia yang menyerangnya. Lantas, apa sebab dan gejalanya?


Vokalis Sum 41 Sakit Pneumonia, Mengenal Deryck Whibley

7 hari lalu

Vokalis SUM 41, Deryck Whibley saat  konser bertajuk 'Screaming Bloody Murder Festival with SUM 41' di Mata Elang International Stadium, Pantai Karnaval Ancol, Jakarta Utara, Selasa(10/4). TEMPO/Dwianto Wibowo
Vokalis Sum 41 Sakit Pneumonia, Mengenal Deryck Whibley

Vokalis Sum 41 Deryck Whibley dibawa ke rumah sakit akibat pneumonia atau infeksi saluran pernapasan akut yang menyerang paru-paru


Vokalis Sum 41 Deryck Whibley Dilarikan ke Rumah Sakit karena Pneumonia

9 hari lalu

Vokalis Sum 41, Deryck Whibley. (Instagram/@sum41)
Vokalis Sum 41 Deryck Whibley Dilarikan ke Rumah Sakit karena Pneumonia

Vokalis Sum 41 Deryck Whibley mengidap pneumonia. Dokter memberi tahu istrinya kalau ada kemungkinan gagal jantung.


Dokter Paru Ungkap Kaitan Polusi Udara dan Pneumonia

13 hari lalu

Ilustrasi pneumonia. shutterstock.com
Dokter Paru Ungkap Kaitan Polusi Udara dan Pneumonia

Pakar mengatakan polusi udara salah satu faktor risiko peningkatan kasus pneumonia atau infeksi saluran pernapasan akut yang menyerang paru-paru.


Ancaman ISPA saat Polusi Udara, DKI: Seluruh Puskesmas dan RSUD Siaga 24 Jam Layani Warga

23 hari lalu

Pasien dengan gejala batuk dan sesak saat antre untuk memeriksakan diri di Poli Batuk dan infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) di Puskesmas Kecamatan Mampang Prapatan, Jakarta, Rabu, 23 Agustus 2023. Rata-rata dalam satu shift yang berlangsung sejak pagi hingga siang, sebanyak 60 pasien dengan gejala batuk dan sesak memeriksakan diri ke puskesmas tersebut.  TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Ancaman ISPA saat Polusi Udara, DKI: Seluruh Puskesmas dan RSUD Siaga 24 Jam Layani Warga

Sebanyak 44 Puskesmas Kecamatan dan 31 RSUD yang ada di Jakarta siap melayani masyarakat terdampak polusi udara


Kemenkes Siapkan 740 Fasilitas Kesehatan di Jabodetabek Antisipasi Dampak Polusi Udara

25 hari lalu

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin saat mengikuti rapat kerja dengan Komisi IX DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu, 30 Agustus 2023. Rapat tersebut membahas strategi dan langkah strategis yang diambil dalam pencegahan dan penanganan dampak polusi udara terhadap kesehatan. TEMPO/M Taufan Rengganis
Kemenkes Siapkan 740 Fasilitas Kesehatan di Jabodetabek Antisipasi Dampak Polusi Udara

Kemenkes menyatakan 740 fasilitas kesehatan di Jabodetabek siap menangani dampak dari polusi udara yang memburuk.


Kualitas Udara Jakarta Kerap Tidak Sehat, Data Kasus ISPA di Puskesmas Palmerah Naik Turun

25 hari lalu

Dokter memeriksa pasien anak dengan gejala batuk dan sesak di Poli Batuk dan infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) di Puskesmas Kecamatan Mampang Prapatan, Jakarta, Rabu, 23 Agustus 2023. Angka tersebut meningkat sekitar 50 persen dari biasanya yang hanya berjumlah 30-40 orang. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Kualitas Udara Jakarta Kerap Tidak Sehat, Data Kasus ISPA di Puskesmas Palmerah Naik Turun

Kualitas udara Jakarta memburuk dalam beberapa bulan ini, namun tidak ada lonjakan kasus ISPA di Palmerah.


Legionnaires, Penyakit yang Belakangan Ditemukan di Amerika dan Polandia

26 hari lalu

Ilustrasi Penyakit Legionnaires. shutterstock.com
Legionnaires, Penyakit yang Belakangan Ditemukan di Amerika dan Polandia

Penyakit Legionnaires sejenis pneumonia tersebab bakteri Legionella


Awas, Polusi Udara Satu dari Lima Penyebab Kematian Tertinggi di Indonesia

31 hari lalu

Kondisi langit Jakarta diselimuti kabut polusi pada hari ketiga pelaksanaan work from home (WFH) bagi 50 persen aparatur sipil negara di lingkungan Pemprov DKI Jakarta, Rabu 23 Agustus 2023. Menurut situs IQAir, pada Rabu sekitar pukul 08.00 nilai inseks kualitas udara di Jakarta adalah 157 atau dalam kondisi tidak sehat. Tempo/Tony Hartawan
Awas, Polusi Udara Satu dari Lima Penyebab Kematian Tertinggi di Indonesia

Dokter paru mengatakan setiap tahun lebih dari 123 ribu orang meninggal di Indonesia akibat polusi udara dan jadi penyebab kematian tertinggi kelima.