TEMPO.CO, Jakarta - Sikap waspada berlebihan menandakan hypervigilance, dikutip dari Counselling Directory. Ketika seseorang mengalami hypervigilance, alam bawah sadarnya ingin terus mengantisipasi bahaya. Akibatnya indra terus dalam keadaan terus waspada ingin merespons bahaya, bahkan yang sebetulnya tidak ada.
Mengutip Medical News Today, hypervigilance cara otak melindungi tubuh dari bahaya, tapi bertindak seolah-olah selalu ada ancaman di sekitarnya. Biasanya hypervigilance tidak menanggapi ancaman nyata, tapi reaksi berlebihan terhadap kewaspadaan.
Dampak hypervigilance
Mengutip WebMD, hypervigilance gejala yang muncul sebagai bagian dari berbagai kondisi kesehatan mental lainnya. Hypervigilance terkait dengan respons kecemasan, waspada, gugup, atau khawatir tentang situasi atau peristiwa.
Hypervigilance mempengaruhi perilaku dan kualitas hidup seperti susah tidur atau tak bisa bersantai. Sebab ada dorongan ingin selalu waspada dan gelisah. Terkadang tak penyebab pasti mendadak marah. Hypervigilance juga mendorong sikap curiga berlebihan, bahkan paranoia.
Hypervigilance menyebabkan pola perilaku obsesif, kelelahan fisik dan mental. Adapun kesulitan dalam hubungan, masalah di tempat kerja, bahkan menghindari situasi sosial.
Risiko gejala lanjutan hypervigilance
Merujuk River Oaks Psychology, hypervigilance yang berkepanjangan menimbulkan konsekuensi negatif. Misalnya, terus waspada meningkatkan risiko mengembangkan gangguan kesehatan mental seperti kecemasan, depresi, dan gangguan stres pascatrauma (PTSD).
1. Masalah kesehatan
Kewaspadaan yang berkepanjangan menyebabkan kelelahan kronis, kegelisahan, dan sulit tidur. Keadaan gairah yang meningkat tersebab kewaspadaan yang berlebihan membuat orang rentan terhadap kecemasan, serangan panik, dan perasaan kewalahan. Kondisi itu bisa menyebabkan stres kronis, mempengaruhi gejala fisik sakit kepala, ketegangan otot, dan masalah pencernaan.
2. Dampak hubungan sosial
Hypervigilance rentan mengganggu hubungan sosial, karena muncul gejala mudah marah yang berakibat konflik. Sikap itu jika tak dipahami orang lain akan berakibat hilangnya kepercayaan.
3. Mengambil keputusan
Hypervigilance kronis mempengaruhi kemampuan individu untuk berpikir dan membuat keputusan. Ketika sangat waspada akan menjadi reaktif mengakibatkan pengambilan keputusan yang buruk. Kondisi itu bisa mempengaruhi karier, kehidupan pribadi, dan kesejahteraan.
Pilihan Editor: Sikap Waspada Berlebihan, Apa Itu Hypervigilance?
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “http://tempo.co/”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.