TEMPO.CO, Jakarta - Hari DBD atau Demam Berdarah Dengue ASEAN (ASEAN Dengue Day) diperingati pada tanggal 15 Juni setiap tahunnya. Hari ini diperingati oleh Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (Association of Southeast Asian Nations atau ASEAN) dalam rangka menyerukan kepada semua untuk memerangi demam berdarah.
Melansir dari promkes.kemkes.go.id, sejak tahun 2010, negara-negara anggota Association of Southeast Asian Nations atau ASEAN memperingati hari Demam Berdarah Dengue atau DBD.
Peringatan Hari Demam Berdarah ASEAN disahkan pada Pertemuan Menteri Kesehatan ASEAN ke-10 pada tahun 2010 sebagai inisiatif advokasi regional utama melawan demam berdarah. Indonesia menjadi pelopor peringatan Hari Demam Berdarah Dengue ASEAN pada 15 Juni 2011.
Komitmen setiap negara anggota untuk meningkatkan kesadaran dan penyebaran informasi terus berlanjut dalam pencegahan, pengendalian dan intervensi penyakit ini, dikutip dari asean.org.
Sebagai informasi, dengue merupakan penyakit virus yang ditularkan oleh nyamuk yang telah menyebar dengan cepat di sebagian besar negara ASEAN dalam beberapa tahun terakhir. Virus ini ditularkan oleh nyamuk betina terutama dari spesies Aedes aegypti.
World Health Organization (WHO) dalam laporannya berjudul "WHO Global strategy for dengue prevention and control 2012-2020" menyampaikan bahwa sebagian besar negara di Asia Tenggara merupakan endemik DBD. Ini dipengaruhi oleh parameter iklim serta faktor sosial dan lingkungan.
Demam berdarah menyerang beberapa negara ASEAN, dengan laporan peningkatan jumlah kasus di Kamboja pada 2019, dan kemudian di Indonesia, Singapura, dan Thailand pada 2020 sambil terus memengaruhi negara-negara ASEAN lainnya seperti Vietnam dan Filipina. Data Kementerian Kesehatan menunjukkan, ada 73.518 kasus DBD di Indonesia sepanjang 2021. Jumlah tersebut menurun 32,12 persen dibandingkan pada tahun sebelumnya yang sebanyak 108.303 kasus.
Pada tahun 2023 ini, tema nasional Hari DBD ASEAN yang digagas adalah "Wujudkan Indonesia Bebas Dengue".
Pilihan editor : Suhu Semakin Panas, Waspada Kasus DBD Bisa Meningkat