TEMPO.CO, Jakarta - Cuaca panas yang ekstrem bisa berbahaya pada usia berapa pun. Namun, dampak sengatan cuaca panas lebih berisiko pada orang tua yang lanjut usia disingkat. Mengapa demikian?
Orang dewasa yang lebih tua sangat rentan terhadap bahaya cuaca panas yang ekstrem. Dikutip dari betterhealth.vic.gov.au, cuaca panas yang ekstrem dapat mempengaruhi orang tua yang lanjut usia (lansia) lebih dari yang lain. Beberapa orang yang berusia 65 tahun ke atas mungkin berisiko lebih tinggi terkena penyakit akibat cuaca panas.
Beberapa Faktor Naikkan Risiko
Para ahli mengatakan ada beberapa faktor yang dapat meningkat risiko dampak cuaca panas pada lansia. Faktor-faktor tersebut meliputi, perubahan biologis yang terjadi secara alami seiring bertambahnya usia, tingkat penyakit kronis terkait usia yang lebih tinggi, dan penggunaan obat yang lebih banyak yang dapat mengubah respons tubuh terhadap panas.
Tubuh manusia memiliki dua mekanisme utama untuk mendinginkan diri, yaitu berkeringat dan meningkatkan aliran darah ke kulit. Pada orang lansia, proses tersebut terganggu, mereka berkeringat lebih sedikit dan memiliki sirkulasi yang buruk dibandingkan dengan orang dewasa yang lebih muda.
Kondisi kronis yang lebih sering terjadi pada usia tua, terutama penyakit kardiovaskular dan diabetes, dapat memperparah masalah ini. Jantung yang sakit tidak dapat memompa darah sebanyak mungkin, yang selanjutnya mengurangi aliran darah ke kulit. Namun, tidak hanya lansia, orang yang lebih muda dengan kondisi ini juga berisiko tinggi mengalami masalah terkait panas, dikutip dari cnalifestyle.
Seiring bertambahnya usia, orang yang sudah lansia juga berhenti merasa haus sehingga mereka cenderung minum lebih sedikit. Dalam kondisi cuaca panas, hal itu dapat menyebabkan mereka mengalami dehidrasi lebih cepat.
Selain itu, beberapa orang dewasa yang lebih tua, terutama jika mereka memiliki beberapa bentuk demensia atau penurunan kognitif, mungkin juga tidak merasakan perubahan suhu. Akibatnya, mereka tidak akan merespons panas dengan tepat, baik secara biologis (melalui keringat) maupun perilaku (dengan pindah ke tempat yang dingin).
Obat-obatan tertentu juga dapat memengaruhi hidrasi, aliran darah, dan bahkan respons keringat, tak jauh beda dengan cuaca panas. Oleh karena itu, pastikan untuk bertanya kepada dokter Anda tentang obat apa pun yang Anda minum. Termasuk dalam penanga
Pilihan editor: 5 Hal yang Bisa Dilakukan untuk Mengantisipasi Efek Buruk Cuaca Panas