Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Dampak Polusi Udara pada Ibu Hamil sampai Lansia Menurut Dokter Paru

Reporter

image-gnews
Kondisi langit Jakarta diselimuti kabut polusi pada hari ketiga pelaksanaan work from home (WFH) bagi 50 persen aparatur sipil negara di lingkungan Pemprov DKI Jakarta, Rabu 23 Agustus 2023. Menurut situs IQAir, pada Rabu sekitar pukul 08.00 nilai inseks kualitas udara di Jakarta adalah 157 atau dalam kondisi tidak sehat. Tempo/Tony Hartawan
Kondisi langit Jakarta diselimuti kabut polusi pada hari ketiga pelaksanaan work from home (WFH) bagi 50 persen aparatur sipil negara di lingkungan Pemprov DKI Jakarta, Rabu 23 Agustus 2023. Menurut situs IQAir, pada Rabu sekitar pukul 08.00 nilai inseks kualitas udara di Jakarta adalah 157 atau dalam kondisi tidak sehat. Tempo/Tony Hartawan
Iklan

TEMPO.CO, JakartaPolusi udara yang buruk terus menjadi sorotan. Spesialis Paru di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Persahabatan, Jakarta Timur, Feni Fitriani Taufik, menjelaskan ibu hamil, balita, lansia, dan penderita penyakit paru adalah kelompok yang paling rentan terpapar polusi udara. 

Ia menjelaskan pada ibu hamil, polusi udara dapat menyebabkan risiko bayi lahir dengan tinggi dan berat badan kurang, yang akhirnya akan menimbulkan stunting sehingga mempengaruhi pertumbuhan organ-organ tubuh saat dewasa.

“Sedangkan pada anak terjadi gangguan pertumbuhan pada paru, pertumbuhan tubuhnya, bahkan stunting. Kemudian mudah terjadi gejala batuk-batuk dan keluhan asma, dan mulailah terjadi pengerasan pembuluh darah karena sejak kecil bahan-bahan polutan sudah mempengaruhi anak tersebut,” ujarnya.

Karena dari kecil sudah terpengaruh polusi udara, ketika dewasa risiko penyakit jantung dan asma bisa semakin tinggi. Kemudian risiko terjadi stroke usia dini, kanker paru, Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK), dan diabetes. Selain itu, ancaman menurunnya kondisi organ pernapasan seperti paru, demensia atau pikun, gagal jantung, dan stroke.

Sebabkan iritasi
Feni menjelaskan dari segi jenis, polutan terbagi atas gas dan partikel. Gas ada yang bersifat iritasi dan peradangan serta gas yang menyebabkan sesak napas karena kekurangan oksigen, misalnya CO2 dan CO. Sementara partikel yang menyebabkan iritasi, peradangan, bahkan penyebab kanker dan kerusakan pernapasan, yakni Volatile Organic Compound (VOC) dan Particulate Matter (PM) 2.5. PM 2.5 inilah yang diduga menjadi partikel penyebab meningkatnya penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) di kota-kota besar, termasuk Jabodetabek.

“Karena sifatnya iritasi, ada keluhan akut baik oleh gas maupun partikel. Itu mata jadi sering berair, hidung tersumbat, sakit tenggorokan, gatal dan batuk-batuk, dan mudah terjadi ISPA,” tuturnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Apabila partikel polusi masih berukuran puluhan mikrometer maka masih bisa disaring oleh bulu-bulu hidung. Tetapi apabila ukurannya semakin kecil bisa masuk ke kantong udarayang paling kecil atau alveolus, kemudian masuk ke aliran darah dan berbahaya bagi kesehatan.

Ia menyebutkan orang yang tinggal di wilayah dengan polusi tinggi sistem pertahanan tubuhnya akan menurun. Meskipun sudah sembuh dari penyakit tertentu tidak akan sempurna, bahkan berlanjut ke penyakit kronis lain. Untuk itu ia mengimbau masyarakat agar ikut berperan aktif mengurangi sumber polusi udara dengan tidak membakar sampah dan mulai menggunakan transportasi umum, menerapkan pola hidup bersih dan sehat, serta tidak merokok.

"Para pemangku kebijakan juga agar segera membuat undang-undang dan peraturan terkait pengurangan polusi udara, melakukan koordinasi lintas sektoral bersama akademisi dan profesi untuk memperbaiki kualitas udara," tuturnya.

Pilihan Editor: Dokter Ingatkan Dampak Buruk Polusi Udara bagi Kesehatan Kulit

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kualitas Udara Jakarta Pagi Ini: Pasar Minggu Tidak Sehat, Pulau Panggang Paling Baik

1 hari lalu

Pantauan secara daring kualitas udara Jakarta melalui situs udara.jakarta.go.id pada Senin, 14 Oktober 2024. Sumber: udara.jakarta.go.id
Kualitas Udara Jakarta Pagi Ini: Pasar Minggu Tidak Sehat, Pulau Panggang Paling Baik

Selain Pasar Minggu, kualitas udara tidak sehat tercatat di Taman Delonix (skor 104) dan GOR Ciracas (skor 101) Jakarta Timur.


Riset Pemprov Jakarta: Truk dan Motor Sumber Utama Polusi Udara di Jakarta

3 hari lalu

Suasana Monas yang tertutup polusi di Jakarta, Jumat 21 Juni 2024. Berdasarkan data situs pemantau kualitas udara IQAir pada pukul 15.53 WIB, Indeks Kualitas Udara (Air Quality Index/AQI) di Jakarta berada pada angka 155 yang menempatkannya sebagai kota besar dengan kualitas udara terburuk kedua di dunia di bawah Kinshasa, Kongo. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
Riset Pemprov Jakarta: Truk dan Motor Sumber Utama Polusi Udara di Jakarta

Hasil kajian ini penting untuk memberikan informasi mendasar untuk memahami sumber polusi di Jakarta.


Kun Wardana: Sulfur di BBM adalah Sumber Utama Polusi Jakarta

3 hari lalu

Deretan gedung bertingkat yang tertutup polusi di Jakarta, Jumat 21 Juni 2024. Berdasarkan data situs pemantau kualitas udara IQAir pada pukul 15.53 WIB, Indeks Kualitas Udara (Air Quality Index/AQI) di Jakarta berada pada angka 155 yang menempatkannya sebagai kota besar dengan kualitas udara terburuk kedua di dunia di bawah Kinshasa, Kongo. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
Kun Wardana: Sulfur di BBM adalah Sumber Utama Polusi Jakarta

Calon Wakil Gubernur Jakarta, Kun Wardana, mengatakan sulfur dalam BBM sebagi sumber utama polusi Jakarta.


Kualitas Udara Jakarta Terkini: Paling Bersih di Pulau Panggang, Level Sedang di Pasar Minggu

3 hari lalu

Langit terlihat cerah hingga tampak biru dengan gugusan awan yang menyertainya di kawasan Jalan Jend Sudirman, Jakarta, Kamis 14 September 2023. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengungkap langkah-langkah yang dilakukan untuk memperbaiki kualitas udara di Jakarta dalam sepekan terakhir dengan menggeral Operasi 'bilas polusi udara' digelar sejak Senin (4/9) hingga Senin (11/9). TEMPO/Subekti.
Kualitas Udara Jakarta Terkini: Paling Bersih di Pulau Panggang, Level Sedang di Pasar Minggu

Kelompok sensitif di Pasar Minggu dianjurkan bermasker ketika keluar dan kurangi aktivitas fisik yang terlalu lama atau berat.


15 Destinasi Populer di Dunia yang Kualitas Udaranya Buruk

13 hari lalu

Cincin Olimpiade terpasang di Menara Eiffel, Paris, Prancis, Rabu  24 Juli 2024. Cincin Olimpiade berdiameter sekitar 9 meter dengan keseluruhan lebar struktur 29 meter dan tinggi 13 meter manjadi daya tarik di monumen ikonik Paris itu jelang pembukaan Olimpiade Paris 2024 pada 26 Juli 2024. ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
15 Destinasi Populer di Dunia yang Kualitas Udaranya Buruk

Sebuah penelitian menemukan bahwa Paris sebagai destinasi yang memiki kualitas udara buruk


Hari Pertama Oktober 2024, IQAir Catat Kualitas Udara Jakarta Memburuk

14 hari lalu

Gedung perkantoran terselimuti kabut polusi di Jakarta, Rabu, 19 Juni 2024. TEMPO/M Taufan Rengganis
Hari Pertama Oktober 2024, IQAir Catat Kualitas Udara Jakarta Memburuk

Aplikasi pemantau kualitas udara IQAir mencatat kategori Tidak Sehat, Konsentrasi polutan di DKI 13,7 kali lebih banyak dari batas standar WHO.


Dokter Kandungan Ungkap Produk Skincare yang Membahayakan Ibu Hamil

16 hari lalu

Ilustrasi wanita hamil. Freepik.com/user18526052
Dokter Kandungan Ungkap Produk Skincare yang Membahayakan Ibu Hamil

Skincare dengan kandungan bahan berbahaya berisiko kelainan bawaan pada janin sehingga ibu hamil perlu waspada penggunaannya.


6 Fakta Menarik Tumbuhan Indigofera, Bahan Biomassa Penyerap Polutan

16 hari lalu

Deretan pepohonan tanaman indigofera yang ditanam PLN, Pengprov Yogyakarta, dan warga masyarakat di Desa Gombang, Gunung Kidul, Yogyakarta, 24 Desember 2023. Indogofera yang tahan terhadap lahan tandus dan kering, juga merupakan sumber energi terbarukan pengganti batu bara bagi PLTU PLN guna mendukung Net Zero Emission berbasis keterlibatan masyarakat. Tempo/Jati Mahatmaji
6 Fakta Menarik Tumbuhan Indigofera, Bahan Biomassa Penyerap Polutan

Tanaman indigofera digunakan sebagai alternatif biomassa yang lebih ramah lingkungan, berikut fakta-fakta unik indigofera


Dewan Pakar TKN Prabowo Klaim Hasil Uji Coba Makan Bergizi Gratis Mulai Menunjukkan Hasil, Seperti Apa?

20 hari lalu

Sejumlah siswa mengikuti uji coba makan bergizi gratis di SDN Manggarai 01, Jakarta, Senin 9 September 2024. Makan bergizi gratis berupa nasi uduk dengan lauk telor bulat dan tempe orek serta buah pisang dan potongan timun. TEMPO/Subekti.
Dewan Pakar TKN Prabowo Klaim Hasil Uji Coba Makan Bergizi Gratis Mulai Menunjukkan Hasil, Seperti Apa?

Dewan Pakar TKN Prabowo-Gibran meyakini program makan bergizi gratis mampu menggerakkan perekonomian lokal


California Gugat ExxonMobil atas Polusi Plastik Global

21 hari lalu

Influencer Prancis Alexis Dessard dekat tumpukan sampah plastik saat aktivitas pembersihan dengan penduduk setempat di danau Uru Uru, di Oruro, Bolivia 7 April 2021. Danau Uru Uru di Bolivia dipenuhi sampah plastik seperti botol, wadah, mainan, dan ban yang mencerminkan polusi manusia.  REUTERS/Claudia Morales
California Gugat ExxonMobil atas Polusi Plastik Global

ExxonMobil adalah produsen resin terbesar di dunia yang digunakan untuk plastik sekali pakai