Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pernah Mengalami Kejadian Tidak Mengenakkan? Ini 3 Tanda Trauma yang Belum Sembuh Total

image-gnews
Ilustrasi trauma (pixabay.com)
Ilustrasi trauma (pixabay.com)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Beberapa trauma tidak semua bisa disembuhkan. Tetapi bukan berarti trauma tersebut membayangi anda untuk melanjutkan hidup yang leboh baik. 

Dilansir dari Psychology Today, jejak trauma dapat mudah diketahui apabila seseorang kembali teringat atau menunjukkan reaksi terkejut ataupun takut dikarenakan pernah mengalaminya, misalnya seseorang yang pernah mengalami kecelakaan tentu menunjukkan reaksi yang berbeda di kemudian hari, apabila seseorang berkendara kembali di jalan raya dan merasakan peristiwa yang dialami dulunya seperti kendaraan yang melaju kencang di depannya ataupun mengerem mendadak dikarenakan kendaraan nya didepan berhenti secara tiba-tiba dapat menunjukkan reaksi seperti jantung berdebar lebih cepat, merasa panik, dan nafas menjadi lebih cepat.

Gejala trauma dari jejak trauma yang tidak sembuh seutuhnya ataupun belum diproses dengan baik, menunjukkan beberapa gejala diantaranya:

·         Gejala fisik berupa jantung berdebar-debar, alur nafas lebih cepat, berkeringat hingga gemetar

·         Gejala emosional berupa merasa panik, terjebak dan ketakutan

·         Gejala psikologis berupa rasa penghindaran akan situasi yang bisa memicu trauma, missal orang-orang yang pernah mengalami perselingkuhan memilih tidak berpasangan kembali dikarenakan rasa trauma yang ada

Beberapa trauma yang diderita tentu saja tidak dapat disembuhkan, tetapi bisa dikelola dan dikontrol agar penderita dapat melanjutkan hidup dengan baik. Trauma harus dihadapi, dan ketika siap menghadapinya, penderita memliki kemungkinan akan mengalami tanda-tanda berikut:

1.      Ingatan yang dipulihkan, potongan-potongan ingatan akan trauma mulai muncul ketika potongan peristiwa belum sepenunya sebongkar

2.      Peningkatan emosi yang mengganggu, penderita mungkin mengalami lonjakan kecemasan, kesulitan tidur, mimpi buruk, OCD, atau perilaku depresi.

3.      Keinginan untuk membicarakan, setelah potongan trauma yang muncul, anda mungkin tiba-tiba ingin membicarakan trauma tersebut. Membicarakannya akan melegakan sekaligus melepaskan perasaan terpendam.

Langka-langkah untuk membantu dalam mengelola trauma 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

1.      Jurnaling. Meluapkan perasaan, pikiran, dan ingatan yang dapat membantu untuk memahami trauma yang dialami, memilah-milah, dan menguasainya.

2.      Berbagi dengan Orang Terdekat, membagikan cerita mengenai trauma dengan orang-orang yang bisa dipercaya agar proses pengelolaan trauma tidak harus dihadapi sendirian.

3.      Membatasi Waktu ketika merenungkannya, hindari terobesi dan berpikirnya secara berlebihan. Saat membuat jurnal atau merenungkan kejadian traumatis, batasi waktunya. Jangan Stres

4.      Bekerja sama dengan Terapis, terapi yang dilakukan secara rutin dengan tenaga professional tentu dapat membantu dalam mengelola trauma

5.      Bergabung dengan kelompok trauma, mendapatkan dukungan dan berbagi dengan orang-orang yang memiliki trauma yang sama dapat membantu untuk tidak merasa sendiri.

6.      Bersikap baik pada diri sendiri

Jangan menuntut diri untuk segera sembuh (dari trauma) serta sering-sering memberikan afirmasi positif bagi diri sendiri.

PSYCHOLOGY TODAY
Pilihan editor: Pengaruh Trauma Masa Lalu pada Hubungan Sekarang, Cek Dampaknya

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kenali Jenis-jenis Kekerasan Seksual dan Ancaman Hukuman Bagi Pelakunya

14 hari lalu

Ilustrasi kekerasan seksual. Freepik.com
Kenali Jenis-jenis Kekerasan Seksual dan Ancaman Hukuman Bagi Pelakunya

Kekerasan Seksual adalah setiap perbuatan merendahkan, menghina, melecehkan, dan/atau menyerang tubuh, dan/atau fungsi reproduksi seseorang.


Kapan Kita Harus ke Psikologi? Ini 5 Tanda yang Perlu Diketahui

19 hari lalu

Konsultasi Psikolog. shutterstock.com
Kapan Kita Harus ke Psikologi? Ini 5 Tanda yang Perlu Diketahui

Ketahui tanda-tanda harus ke psikolog. Apabila mengalami hal sulit, sebaiknya jangan dipendam dan segera mencari bantuan ke psikolog.


Kisah Keluarga Korban Bom Bali, Ni Luh Erniati: Hidup Setelahnya Tak Lagi Mudah

35 hari lalu

Ni Luh Erniati, keluarga korban Bom Bali I menceritakan bagaimana iabutuh waktu sangat lama berdamai dengan trauma berat dalam hidupnya. Foto: Ni Kadek Trisna Cintya Dewi/TEMPO
Kisah Keluarga Korban Bom Bali, Ni Luh Erniati: Hidup Setelahnya Tak Lagi Mudah

Tragedi Bom Bali I pada 12 Oktober 2002 merenggut 203 korban jiwa, salah satunya adalah Gede Badrawan, suami Ni Luh Erniati. Berikut wawancaranya


Wawancara Keluarga Korban Bom Bali: 4 Bulan Menanti Kabar Suami yang Jadi Korban, Tak Mudah Pulih dari Trauma

37 hari lalu

Puing-puing bangunan dan mobil di sekitar Sari Club pasca ledakan bom di Jl. Legian, Kuta, Bali, 16 Oktober 2002. DOK/TEMPO/Hariyanto
Wawancara Keluarga Korban Bom Bali: 4 Bulan Menanti Kabar Suami yang Jadi Korban, Tak Mudah Pulih dari Trauma

Ni Luh Erniati butuh waktu lama untuk pulih dari trauma pasca peristiwa Bom Bali 1 pada 12 Oktober 2002 yang menewaskan suaminya. Begini kisahnya.


Penyebab Patah Tulang Tak Wajar dan Gejalanya

45 hari lalu

Ilustrasi anak terluka/patah tulang. Shutterstock.com
Penyebab Patah Tulang Tak Wajar dan Gejalanya

Patah tulang biasanya disebabkan trauma berat, misalnya kecelakaan. Namun pada patah tulang yang tak wajar biasanya disebabkan trauma yang tak berat.


Sisa 1 Pasien, Begini Cara RS Bhayangkara Brimob Atasi Trauma Pasien Evakuasi dari RS Citra Arafiq

46 hari lalu

Wakil Komandan Korbrimob Irjen Ramdani Hidayat didampingi Karumkit RS Bhayangkara Brimob Kelapa Dua Depok memonitoring langsung pasien yang dievakuasi dari RS Citra Arafiq, Kamis, 25 Juli 2024. Foto : Humas RS Bhayangkara Brimob
Sisa 1 Pasien, Begini Cara RS Bhayangkara Brimob Atasi Trauma Pasien Evakuasi dari RS Citra Arafiq

Pasca-kebakaran genset RS Citra Arafiq Rabu malam, 24 Juli 2024, sejumlah pasien yang dievakuasi mengalami trauma.


Deretan Mitos Mengenai Penyembuhan dari Trauma

52 hari lalu

ilustrasi trauma healing (pixabay.com)
Deretan Mitos Mengenai Penyembuhan dari Trauma

Trauma bisa disembuhkan dengan berbagai cara. Ada beberapa mitos penyembuhan trauma berikut deretan mitos tersebut.


Kuasa Hukum Ungkap Kondisi I Wayan Suparta Usai Disekap 3 Hari: Sangat Trauma

58 hari lalu

Perwakilan kuasa hukum I Wayan Suparta, Muhammad Yahya Ihyaroza, melaporkan dugaan tindak penyiksaan yang dilakukan oleh 10 anggota dari Polres Klungkung Bali ke Propam Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu, 17 Juli 2024. TEMPO/Defara
Kuasa Hukum Ungkap Kondisi I Wayan Suparta Usai Disekap 3 Hari: Sangat Trauma

I Wayan Suparta sempat disekap selama 3 hari dan disiksa polisi hingga telinganya cacat permanen. Saat ini, dia disebut sangat trauma.


Juni Bulan PTSD, Pahami Segala tentang Gangguan Mental Ini

24 Juni 2024

Ilustrasi trauma (pixabay.com)
Juni Bulan PTSD, Pahami Segala tentang Gangguan Mental Ini

Juni dijadikan bulan peduli PTSD di Amerika Serikat. Berikut segala hal yang perlu diketahui tentang gangguan mental ini.


Cara Nikita Willy Atasi Trauma Makan Anak

22 Juni 2024

Nikita Willy bersama suami dan anak sulungnya. Instagram.com/@nikitawillyofficial94
Cara Nikita Willy Atasi Trauma Makan Anak

Nikita Willy menuturkan anak pertamanya sempat mengalami trauma makan. Ia pun mengisahkan cara mengatasinya.