TEMPO.CO, Jakarta - Pakar diet di Rumah Sakit Umum Pusat Nasional dr. Cipto Mangunkusumo , Lilik Fauziyah Ahmad, meminta jemaah haji dengan diabetes mengatur pola makan agar kadar gula darah stabil selama beribadah di Tanah Suci. Penderita diabetes harus mengatur makan agar tidak sampai mengalami hipoglikemia atau gula darah di bawah kadar normal dan hiperglikemia atau gula darah di atas kadar normal, yang dapat menjadi kendala dalam menunaikan ibadah haji.
"Menyiapkan pola makan secara teratur menjadi hal yang sangat penting untuk menjaga gula darah tetap stabil dan ini perlu diperhatikan dan pintar-pintar sendiri dalam mengaturnya," kata Lilik dalam diskusi daring, Sabtu, 11 Mei 2024.
Penderita diabetes juga mesti mengonsumsi makanan dengan kandungan gizi seimbang seperti jemaah haji yang lain. Selama di Arab Saudi, jemaah haji Indonesia biasanya setiap hari mendapat jatah makanan pada pagi, siang, dan malam hari. Jatah makanan untuk jemaah haji seharusnya sudah dirancang sedemikian rupa agar dapat memenuhi kebutuhan gizi harian.
Apabila kebutuhan kalori dirasa belum terpenuhi karena banyaknya kegiatan ibadah yang dilakukan selama di Tanah Suci, Lilik menyarankan jemaah dengan diabetes menambah asupan gizi dari buah dan sayur.
"Sebaiknya memang perbanyak sayur dan buah, maksimalkan konsumsi buah-buahan. Misalnya di depan Masjidil Haram ada supermarket, itu bisa dimanfaatkan untuk membeli buah atau jus, itu baik untuk tubuh," jelasnya.
Penuhi kebutuhan cairan
Dia juga mengingatkan jemaah haji dengan diabetes untuk memastikan kebutuhan caran terpenuhi dan menjaga tubuh selalu terhidrasi. Lilik menyarankan jemaah haji selalu membawa botol air agar bisa minum kapan saja.
"Minum air itu baiknya setiap 35 menit sekali atau satu jam sekali, sesering mungkin harus bisa minum. Saat menjalankan ibadah haji, jangan minum air dingin karena jemaah haji Indonesia seringnya berpikir ketika cuaca panas minum dingin enak sekali. Padahal setelah itu jadi batuk dan bermasalah dengan tenggorokan. Baiknya minum air dengan suhu normal," imbaunya.
Pilihan Editor: Tips Kontrol Diabetes untuk Hindari Gangguan Penglihatan