TEMPO.CO, Jakarta - Rumah tangga yang tampak bahagia tak menjamin kesetiaan. Kita mungkin ingin mempercayai pernikahan yang bahagia bisa melindungi dari ketidaksetiaan dan kebal dari perselingkuhan.
Jadi, apa masalahnya? Bagaimana pasangan yang penyayang dan setia bisa juga selingkuh? Berikut beberapa alasan potensial pasangan dengan hubungan yang bahagia bisa berselingkuh, dilansir dari Psychology Today.
Godaan yang tak bisa dikendalikan
Di dunia saat ini, ada lebih banyak kesempatan untuk bertemu pasangan selingkuh potensial lewat pekerjaan, bepergian, atau situasi sosial yang bisa menambah godaan. Apalagi di masa kemajuan teknologi dan media sosial seperti sekarang.
Harga diri rendah
Tak selalu, tapi sering masalah di balik perselingkuhan dalam hubungan yang sehat adalah harga diri yang rendah, kurangnya kontrol emosi, perasaan impulsif, dan kurang dewasa. Buat orang dengan harga diri rendah, tak peduli seberapa besar cinta yang didapat tak akan pernah cukup.
Perasaan kehilangan
Bukannya tidak mencintai pasangan dan tak ingin lagi bersama tapi pelaku merasa ada yang hilang atau kurang, seperti kegembiraan, kebebasan, gairah, fantasi, dan sebagainya -- hal-hal yang tak selalu bisa disediakan hubungan yang bahagia sekali pun.
Kurangnya keintiman dan koneksi emosional
Bahkan dalam hubungan yang secara umum bahagia, ada periode di mana pasangan semakin menjauh secara emosional dan berkurangnya keintiman fisik dan seksual.
Bosan dan butuh penyegaran
Seiring waktu, bahkan hubungan yang bahagia pun bisa terasa membosankan dan tawar. Gairah dan kedekatan di awal-awal hubungan memudar dan rutinitas yang sudah berlangsung lama pun membuat bosan sehingga butuh penyegaran.
Pilihan Editor: Ciri Pasangan Suka Mengontrol, Bikin Anda Tak Berdaya dan Kehilangan Harga Diri