TEMPO.CO, Jakarta - Spesialis anak Tin Suhartini mengatakan ibu menyusui yang ingin mendonorkan air susu ibu (ASI) miliknya harus memenuhi beberapa syarat. Salah satu yang utama adalah fisik yang sehat.
"Ada beberapa syarat untuk pendonor ASI. Jadi pendonor ASI itu salah satunya adalah ibu yang sedang menyusui itu sehat. Sehat secara fisik atau secara jasmani, enggak mungkin ASI dari ibu-ibu yang fisiknya tidak sehat," kata Tin dalam diskusi daring, Selasa, 16 Juli 2024.
Dokter di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cibinong, Kabupaten Bogor, itu memaparkan ibu menyusui dengan kondisi tubuh yang sehat artinya juga tidak memiliki riwayat penyakit menular seperti hepatitis dan HIV. Ibu menyusui dengan penyakit menular tidak bisa menjadi pendonor karena berisiko menularkan penyakitnya kepada bayi melalui ASI.
Perhatikan penyimpanan
Selain kesehatan pendonor, tata cara penyediaan dan penyimpanan ASI donor juga perlu diperhatikan. "Ibu yang akan mendonor itu tahu bagaimana penyediaan atau melakukan pumping-nya karena kita harus jamin kebersihan, kesehatan, dan penyimpanannya," ujar Tin.
Pastikan proses pemompaan dan penyimpanan ASI sudah sesuai dengan standar kesehatan. Misalnya menggunakan alat pemompa dan penyimpanan yang bersih serta membersihkan tangan dan payudara terlebih dulu sebelum memompa ASI.
"Jadi ada beberapa syarat sehingga dengan pemberian ASI itu betul-betul maksudnya tercapai, bukan malahan menularkan penyakit. Misalnya penyediaannya tidak bersih, tidak cuci tangan, tidak dibersihkan payudaranya, atau tempat penampungan ASI-nya tidak steril, itu malah memberikan masalah baru," ujarnya.
Tin menjelaskan pemberian donor ASI bisa menjadi salah satu alternatif asupan nutrisi pada bayi untuk mencegah malnutrisi atau stunting. ASI donor dapat diberikan apabila bayi sudah mendapatkan ASI eksklusif namun menunjukkan risiko gagal tumbuh kembang dan belum memiliki kesiapan motorik untuk menerima makanan pendamping ASI (MPASI).
Pilihan Editor: Manfaat Kolesterol Tinggi pada ASI untuk Bayi Menurut Guru Besar UI