Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

3 Cara Efektif Edukasi Seks pada Remaja Menurut Psikolog

Reporter

image-gnews
Komunitas pecinta kereta api Rail Fans membawa poster saat mengikuti sosialisasi anti pelecehan seksual di Stasiun Rangkasbitung, Lebak, Banten, Ahad, 24 Juli 2022. Sosialisasi itu guna memberikan edukasi kepada pengguna masyarakat khususnya penumpang perempuan untuk melaporkan segera ke petugas apabila mengalami pelecehan seksual sekaligus menolak para pelaku aksi kekerasan seksual untuk menggunakan kereta api. ANTARA/Muhammad Bagus Khoirunas
Komunitas pecinta kereta api Rail Fans membawa poster saat mengikuti sosialisasi anti pelecehan seksual di Stasiun Rangkasbitung, Lebak, Banten, Ahad, 24 Juli 2022. Sosialisasi itu guna memberikan edukasi kepada pengguna masyarakat khususnya penumpang perempuan untuk melaporkan segera ke petugas apabila mengalami pelecehan seksual sekaligus menolak para pelaku aksi kekerasan seksual untuk menggunakan kereta api. ANTARA/Muhammad Bagus Khoirunas
Iklan

TEMPO.CO, JakartaEdukasi seks yang tepat sejak dini sangat penting untuk melindungi anak dari risiko yang tak diinginkan. Orang tua berperan penting dalam memberikan informasi yang benar dan membangun komunikasi terbuka dengan anak-anak.

Psikolog Febrizky Yahya meminta orang tua menggunakan tiga cara efektif untuk memberikan edukasi seks kepada remaja. Pasalnya, usia remaja adalah masa ingin tahu yang tinggi. 

"Kalau kita larang, mereka malah akan semakin penasaran dan mencari tahu sendiri," ujar konselor dan edukator seks dari Tiga Generasi itu, Jumat, 26 Juli 2024.

Pertama, bangun koneksi. Sebelum memberikan nasihat atau koreksi, orang tua harus memastikan memiliki hubungan yang baik dengan anak.

"Sebelum kita mengoreksi anak, yang pertama kita harus membangun koneksi. Koneksi sebelum koreksi, jadi kalau kita mau ngomong sama anak, pastikan dulu kita punya hubungan yang baik sama mereka," ujarnya.

Orang tua bisa mencoba memahami minat dan hobi anak, seperti bermain game atau mengikuti grup musik tertentu. Dengan begitu, anak akan merasa lebih terbuka saat diajak bicara. Selanjutnya dengarkan anak. Febrizky berpesan jangan hanya berbicara tetapi juga dengarkan apa yang ingin disampaikan anak.

"Berikan ruang bagi anak untuk bertanya dan mengungkapkan perasaan," ujar Febrizky.

Pahami sudut pandang anak
Dengan mendengarkan penuh perhatian, orang tua akan lebih mudah memahami sudut pandang anak dan memberikan penjelasan yang sesuai. Poin ketiga adalah komunikasi yang efektif. Febrizky mendorong orang tua menggunakan bahasa yang mudah dipahami dan hindari menggurui.

"Komunikasikan seperti teman tapi tetap berikan batasan yang jelas," imbaunya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menurutnya, dari sinilah orang tua bisa memulai percakapan tentang seks dengan santai, misalnya sambil menonton film atau membaca berita. Ia menegaskan pendidikan seks tidak hanya tentang memberikan informasi tetapi juga tentang membangun kepercayaan dan hubungan yang sehat antara orang tua dan anak.

Ia juga mengatakan sebaiknya orang tua sudah mengenalkan pendidikan seks sejak dini kepada remaja, termasuk mengenalkan alat kontrasepsi. Ia menekankan tujuan mengenalkan bukan untuk mendorong aktivitas seksual pada usia dini melainkan memberikan informasi yang benar dan melindungi anak dari risiko yang mungkin terjadi. Ia juga menyarankan orang tua memberikan penjelasan mengenai risiko yang mungkin timbul akibat hubungan seksual yang tidak aman, seperti kehamilan yang tak diinginkan dan penyakit menular seksual.

"Anak-anak perlu tahu bahwa keputusan untuk berhubungan seksual memiliki konsekuensi," tegas Febrizky.

Menurutnya, tantangan terbesar dalam memberikan pendidikan seks adalah mudahnya akses anak terhadap informasi yang tidak akurat, seperti pornografi. "Kita sebagai orang tua harus mengedukasi anak sevalid mungkin agar mereka tidak salah tangkap, agar tidak menyerap informasi yang salah," ujarnya.

Orang tua sebaiknya tidak menghindari diskusi mengenai seks dengan anak. Sebaliknya, orang tua harus proaktif dalam memulai percakapan dan memberikan penjelasan yang sesuai usia anak.

"Dengan begitu anak-anak akan lebih cenderung bertanya kepada orang tua daripada mencari informasi dari sumber yang tidak terpercaya," tambahnya.

Pilihan Editor: 7 Saran Cegah Kekerasan Seksual pada Anak dari IDAI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Tanda Perkembangan Motorik Anak Terlambat dan yang Harus Dilakukan

1 hari lalu

Ilustrasi bayi sedang bermain. Foto: Unsplash.com/Yuri Shirota
Tanda Perkembangan Motorik Anak Terlambat dan yang Harus Dilakukan

Jika mendapati anak mengalami keterlambatan perkembangan motorik, segera berkonsultasi ke dokter dan tidak perlu menunggu sampai usianya bertambah.


Jumlah Lansia di Jepang Cetak Rekor Tertinggi, Sepertiga Populasi di Atas 65 Tahun

2 hari lalu

Sejumlah lansia menari saat direkam, di Tokyo, Jepang, 12 April 2021. Grup pemandu sorak atau cheerleader bernama Japan Pom Pom ini tampil beda karena beranggotakan lansia. REUTERS/Kim Kyung-Hoon
Jumlah Lansia di Jepang Cetak Rekor Tertinggi, Sepertiga Populasi di Atas 65 Tahun

Sepertiga dari jumlah populasi di Jepang adalah lansia berumur di atas 65 tahun. Orang muda mulai ogah punya anak.


Psikolog Minta Media Sosial Digunakan untuk Informasi Positif

4 hari lalu

Ilustrasi anak perempuan dan laki-laki melihat telepon pintar. (Unsplash/Tim Gouw)
Psikolog Minta Media Sosial Digunakan untuk Informasi Positif

Psikolog menyarankan media sosial sebaiknya digunakan untuk hal-hal yang menimbulkan dampak positif dan bukan konten negatif.


Alasan Orang Tua Tak Boleh Abaikan Waktu Bermain Remaja

5 hari lalu

Ilustrasi remaja (pixabay.com)
Alasan Orang Tua Tak Boleh Abaikan Waktu Bermain Remaja

Waktu bermain bukan saat anak memegang gawai melainkan berinteraksi dengan teman-teman sebaya dan hal ini harus jadi perhatian orang tua.


Psikolog Minta Orang Tua Bekali Anak dengan Panduan Gunakan Media Sosial

5 hari lalu

Ilustrasi anak-anak yang sedang membuka media sosial atau sosmed (Foto: Pexels)
Psikolog Minta Orang Tua Bekali Anak dengan Panduan Gunakan Media Sosial

Paparan konten negatif di media sosial bisa menimbulkan gangguan perkembangan sosial pada anak yang belum matang secara emosional.


Pemicu Remaja Terpengaruh Hal Negatif, Media Sosial dan Kurang Percaya Diri

6 hari lalu

Ilustrasi remaja perempuan sedang melihat gawai. (Unsplash/Luke Porter)
Pemicu Remaja Terpengaruh Hal Negatif, Media Sosial dan Kurang Percaya Diri

Pengaruh media sosial merupakan pemicu remaja rentan terpengaruh hal buruk, selain karena korban pola asuh yang kurang maksimal.


Alasan Psikolog Minta Pernikahan Sudah Dipikirkan sejak Remaja

6 hari lalu

Ilustrasi Pernikahan/Alissha Bride
Alasan Psikolog Minta Pernikahan Sudah Dipikirkan sejak Remaja

Psikolog mengatakan persiapan pernikahan dan berkeluarga sebaiknya sudah dipikirkan sejak remaja, ini alasannya.


Penularan Hepatitis, dari Malas Cuci Tangan sampai Hubungan Seksual

9 hari lalu

Ilustrasi hepatitis. Shutterstock
Penularan Hepatitis, dari Malas Cuci Tangan sampai Hubungan Seksual

Hepatitis bisa menular melalui makanan dan minuman yang tercemar virus vepatitis, tangan kotor, hingga hubungan seksual.


Banyak Anak Terpapar Pornografi, Tim Mahasiswa UGM Kembangkan Permainan Edukasi Seks untuk Anak Usia Dini

11 hari lalu

Tim Universitas Gadjah Mada mengembangkan permainan edukasi seks melalui Program Kreativitas Mahasiswa bidang Kewirausahaan (PKMK) UGM. Foto/UGM
Banyak Anak Terpapar Pornografi, Tim Mahasiswa UGM Kembangkan Permainan Edukasi Seks untuk Anak Usia Dini

Tim mahasiswa UGM mengembangkan perangkat permainan edukasi seks untuk anak. Dilatarbelakangi tingginya paparan pornografi dan kekerasan seksual anak.


Saran Psikolog agar Anak Aman Gunakan Gawai

20 hari lalu

Ilustrasi anak main ponsel pintar. (Shutterstock.com)
Saran Psikolog agar Anak Aman Gunakan Gawai

Psikolog menyarankan orang tua memakai aplikasi yang aman untuk mengontrol penggunaan gawai pada anak.