TEMPO.CO, Jakarta - Spesialis bedah ortopedi konsultan panggul dan lutut Kiki Novito menyebut latihan fisik sebagai cara untuk menjaga kualitas tulang dan massa otot tetap baik di atas usia 35 tahun.
“Di atas 35 sampai 38 tahun massa otot menurun. Kualitas tulang mencapai puncak massatertinggi, setelah itu akan menurun. Yang perlu dilakukan justru untuk menjaga massa otot dan tulang dengan latihan,” katanya dalam bincang-bincang "Lutut Sehat Tanpa Batas Usia" bersama RS Medistra di Jakarta, Kamis, 8 Agustus 2024.
Baca juga:
Lulusan Universitas Padjajaran itu mengatakan pada usia ini ada tiga bagian yang harus dijaga demi kesehatan persendian di masa datang, yakni kekuatan tulang, massa otot, dan kekuatan sendi. Untuk menjaga kekuatan tulang harus menjaga aktivitas yang bersifat penekanan pada tulang seperti jalan kaki atau jogging.
Selain itu juga perlu asupan gizi yang cukup untuk kepadatan tulang. Untuk menjaga massa otot juga perlu latihan yang memberi beban pada otot sehingga bisa memperlambat penyusutan otot. Sedangkan untuk sendi, aktivitas fisik juga perlu banyak dilakukan agar tulang rawan dalam sendi bisa terus bergerak dan mempertahankan fungsinya.
Aktivitas yang tak dianjurkan
Kiki mengingatkan bagi yang memiliki risiko pengapuran pada sendi dan tulang disarankan tidak melakukan senam yang berdampak tinggi seperti loncat atau aktivitas lari jauh atau maraton.
“Selama itu sehat boleh saja dilakukan. Yang enggak boleh kalau ada sesuatu, misal pengapuran enggak boleh senam loncat, full maraton. Tapi kalau oke saja tentu enggak ada batasan, jadi harus mempertahankan untuk tetap bisa melakukan semua,” paparnya.
Orang yang mengalami masalah pada sendi lutut disarankan melakukan operasi untuk bisa mengembalikan fungsi aktivitasnya dan meningkatkan kualitas hidup. Saat ini sudah ada metode operasi sendi menggunakan teknologi robot sehingga bisa mempermudah dokter melakukan tindakan dengan tepat dan mempercepat penyembuhan.
“Karena operasi penggantian sendi lutut itu satu tahap pertama operasi tapi tahap selanjutnya mengembalikan pasien ke fungsi aktivitas sebelumnya,” ujar Kiki.
Pilihan Editor: 5 Makanan untuk Tulang Kuat yang Dianjurkan Pakar