TEMPO.CO, Jakarta - Di zaman modern dengan semakin banyak bidang pekerjaan, jam kerja pun tak hanya pukul 08.00-17.00. Banyak pekerjaan yang berlangsung 24 jam sehingga perlu pembagian jadwal kerja. Namun bekerja giliran malam sering dikaitkan dengan masalah kesehatan jangka panjang.
Bekerja di malam hari butuh penyesuaian jam tidur dan makan, yang merupakan dua faktor kontributor pada masalah kesehatan yang terkait begadang sehingga meningkatkan risiko kanker, masalah pencernaan, dan lainnya. Berikut empat masalah utama, dilansir dari Fox News Digital.
Risiko kanker naik
Penelitian menunjukkan kenaikan risiko beberapa jenis kanker tertentu pada pekerja giliran malam. National Toxicology Program (NTP) Amerika Serikat menemukan kaitannya dengan kanker payudara pada perempuan dan kanker prostat pada laki-laki.
Gangguan pencernaan
Makan di jam-jam tak umum memicu masalah pencernaan. Gangguan pencernaan yang mungkin terjadi adalah sakit perut, kembung, diare, mual, muntah, perubahan nafsu makan, sulit mencerna, dan heartburn, menurut National Institute for Occupational Safety and Health (NIOSH).
Penyakit kardiovaskular
Risiko lainnya adalah penyakit kardiovaskular. Pasalnya, orang yang bekerja malam hari biasanya juga punya kebiasaan yang berisiko bagi kesehatan, seperti merokok dan ngemil, menurut NIOSH. Mereka pun berisiko mengalami tekanan darah tinggi sehingga berisiko lebih tinggi terserang penyakit kardiovaskular dan diabetes jika rutin bekerja malam hari, menurut temuan yang dipublikasikan di Journal of the American Heart Association pada Agustus 2022.
Masalah psikologis
Bekerja malam hari juga bisa memicu berbagai masalah psikologis. Mereka yang sering bekerja malam hari bisa mengalami kelelahan parah dan merasa terisolasi. Salah satu masalah kesehatan mental yang banyak dialami adalah depresi dan fakta ini didukung temuan yang diterbitkan di National Library of Medicine pada 2023.
Pilihan Editor: Macam Masalah Kesehatan Akibat Kesepian dan Tak Bergaul, Termasuk Penyakit Jantung