Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mitos dan Fakta Tentang Penyakit Parkinson

Reporter

Editor

Dwi Arjanto

image-gnews
Pasien penyakit Parkinson Paola Conto menghadiri sesi hippoterapi di Rumah Sakit San Giovanni Battista di Roma, Italia 9 Februari 2024. Rumah sakit ini satu-satunya di Italia yang menggunakan hippoterapi yang memungkinkan gerakan-gerakan yang tidak bisa di gym untuk meningkatkan kekuatan otot, keseimbangan, dan koordinasi. REUTERS/Yara Nardi
Pasien penyakit Parkinson Paola Conto menghadiri sesi hippoterapi di Rumah Sakit San Giovanni Battista di Roma, Italia 9 Februari 2024. Rumah sakit ini satu-satunya di Italia yang menggunakan hippoterapi yang memungkinkan gerakan-gerakan yang tidak bisa di gym untuk meningkatkan kekuatan otot, keseimbangan, dan koordinasi. REUTERS/Yara Nardi
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Ada begitu banyak mitos dan kesalahpahaman orang mengenai penyakit Parkinson (PD) dan cara pengobatannya. Sehingga membuat pasien PD tidak mendapat perawatan yang tepat dan tidak dapat merawat diri mereka sendiri.

Oleh karena itu sangatlah penting memilah-milah informasi mengenai penyakit ini. Mengetahui lebih banyak tentang Parkinson dapat membantu mengoptimalkan perawatan dan kualitas hidup Anda.

Dilansir dari Pusat Penyakit dan Gangguan Gerakan Parkinson Johns Hopkins dan beberapa sumber terpercaya lainnya, berikut kami ungkap tujuh mitos dan fakta tentang penyakit Parkinson:

Pertama, mitosnya PD hanyalah merupakan kondisi motorik. Kebanyakan orang - termasuk beberapa dokter percaya bahwa PD hanya menyebabkan gejala yang berhubungan dengan gerakan (motorik) seperti tremor, termasuk tangan gemetar, kekakuan dan kelambatan.

Namun ternyata faktanya lebih dari itu. Gejala non-motorik layak untuk mendapatkan lebih banyak perhatian dari para dokter dan peneliti. Gejala-gejala ini termasuk gangguan kognitif atau demensia (biasanya pada stadium lanjut), kecemasan dan depresi, kelelahan, masalah tidur, dan banyak lagi.

Untuk beberapa pasien, gejala non-motorik lebih melumpuhkan daripada gejala motorik, yang merupakan fokus pengobatan. Namun tidak usah terlalu takut, karena banyak gejala non-motorik yang dapat diobati. 

Kedua, mitosnya obat-obatan PD dapat membuat penyakit berkembang lebih cepat. Levodopa adalah terapi obat utama untuk penyakit Parkinson. Ini adalah obat ampuh yang membantu pasien dengan gejala motorik. Namun banyak mitos yang beredar bahwa levodopa entah bagaimana beracun dan membuat perkembangan Parkinson lebih cepat, menyakiti pasien.

Tapi kesalahpahaman tersebut sudah dibantah beberapa tahun lalu dengan uji klinis besar. Dimana ditemukan bahwa orang yang terpapar levodopa versus plasebo tidak lebih buruk. Bahkan, mereka lebih baik pada akhir penelitian. Levodopa memang bukanlah obat, bahkan hingga saat ini, belum ada obat untuk penyakit Parkinson, tetapi levodopa tidak beracun. Levodopa telah terbukti dapat meningkatkan kualitas hidup para penyandang PD.

Mitos selanjutnya adalah semua orang dengan penyakit PD pasti mengalami tremor. Sangat mudah untuk menghubungkan tremor dengan penyakit PD karena ini adalah gejala yang menonjol dan mudah dikenali. Tetapi pada beberapa orang dengan PD tidak pernah mengalami tremor, dan bahkan mereka tidak mengalaminya pada awal kondisi.

Empat, PD dapat menyebabkan kematian tiba-tiba. Meskipun diagnosis Parkinson sangat menyedihkan, tapi bukanlah seperti vonis mati seperti yang dipikirkan oleh sebagian orang. Penyakit PD tidak seperti stroke atau serangan jantung yang dapat membunuh secara tiba-tiba. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Tetapi seiring dengan berjalannya waktu bagi yang mengalami penyakit ini, mungkin menjadi lebih rentan terjatuh, yang dapat membahayakan. Oleh karena itu, latihan dan terapi fisik sangat penting

Kemudian mitos lainnya adalah stimulasi otak dalam adalah terapi "eksperimental". Faktanya stimulasi otak dalam, atau DBS, adalah metode yang telah digunakan sebagai praktik umum selama dua puluh tahun terakhir. Dimana dokter memasukkan elektroda ke otak saat obat-obatan tidak membantu mengatasi gejala motorik seperti kekakuan, kelambatan, dan tremor. Cara kerja DBS hampir sama dengan alat pacu jantung, tetapi kabelnya terletak diotak. 

Enam, Banyak orang yang terjangkit penyakit ini meminta dokter untuk memprediksi prognosis mereka. Kenyataan PD sangat veriasi untuk setiap orang. Bahkan seorang ahli PD pun tidak dapat memprediksi apa yang akan terjadi di masa depan bagi seseorang dengan PD. Dengan berolahraga, tidur yang cukup, dan mengonsumsi nutrisi yang tepat, dapat mengubah masa depan. Karena olahraga meningkatkan mobilitas, stamina, mood, dan kualitas hidup. 

Terakhir, mitosnya PD memiliki eksaserbasi spontan, dan dapat berkobar secara tak terduga.

Kenyataan Parkinson tidak seperti itu. Perkembangan PD sangat lambat, meskipun gejalanya dapat berubah sepanjang hari. Jika gejala PD menjadi lebih buruk selama berhari-hari atau berminggu-minggu, maka sangat penting untuk mengidentifikasi sumbernya. Gejala PD dapat diperburuk oleh infeksi, dehidrasi, kurang tidur, kurang tidur, operasi baru-baru ini, stres, atau masalah medis lainnya. Bahkan tanpa gejala kandung kemih, infeksi saluran kemih adalah penyebab yang sangat umum. 

Gejala PD dapat diperburuk oleh beberapa obat, seperti antipsikotik, asam valproat (Depakote®), litium, dan obat untuk mengurangi mual, seperti proklorperazin (Compazine®), metoklopramid (Reglan®), dan prometazin (Phenergan®). Tipsnya adalah sebelum memulai salah satu obat ini, konsultasikan dengan dokter saraf untuk mengetahui apakah ada alternatif yang lebih baik. 

Itulah tadi beberapa mitos dan fakta mengenai penyakit Parkinson. Penting untuk kita selektif dalam memilih informasi mengenai Kesehatan. Apalagi ditengah gempuran teknologi informasi yang semakin maju, dapat memberi peluang banyaknya berita hoax semakin besar. 

HOPKINSMEDICINE | PARKINSON.ORG
Pilihan editor: DBS, Cara Modern Penanganan Pasien Penyakit Parkinson

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Sering Mengalami Tangan Gemetar, Pertanda Apa?

17 jam lalu

Ilustrasi wanita memegang pergelangan tangan. Freepik.com
Sering Mengalami Tangan Gemetar, Pertanda Apa?

Mungkin saja Anda mengalami tanda-tanda tremor esensial (ET), suatu kondisi medis yang menyebabkan tangan gemetar atau bagian tubuh lainnya.


Yang Perlu Dipahami soal Parkinson, Penyakit yang Diderita Mantan Bintang Sepakbola Amerika

1 hari lalu

Mantan pemain american football, Brett Favre. REUTERS
Yang Perlu Dipahami soal Parkinson, Penyakit yang Diderita Mantan Bintang Sepakbola Amerika

Brett Favre mengaku menderita Parkinson, penyakit degeneratif dan kondisi berkembang ketika bagian-bagian otak rusak dan mati.


DBS, Cara Modern Penanganan Pasien Penyakit Parkinson

47 hari lalu

Legenda sepak bola Jerman Franz Beckenbauer berpose setelah dimasukkan ke dalam Hall of Fame, sebuah pameran permanen untuk menghormati legenda sepak bola Jerman di Museum Sepak Bola Jerman di Dortmund, Jerman, 1 April 2019. Beckenbauer kerap didera penyakit diantaranya parkinson, demensia dan sempat melakukan operasi jantung pada tahun 2016 dan 2017. Ina Fassbender/Pool via REUTERS/File Photo
DBS, Cara Modern Penanganan Pasien Penyakit Parkinson

Pengobatan Parkinson saat ini ada metode operasi DBS atau pemasangan cip di otak pasien yang dapat mengurangi efek penyakit.


Ragam Masalah Kesehatan yang Tampak di Lengan

51 hari lalu

Ilustrasi wanita memegang lengann yang bergelambir. Freepik.com/Jcomp
Ragam Masalah Kesehatan yang Tampak di Lengan

Tak hanya mata, lengan bisa bercerita banyak soal kesehatan kita. Berikut beberapa masalah kesehatan yang gejalanya tampak di lengan.


Dokter Yakin Joe Biden Tak Kena Parkinson

9 Juli 2024

Dokter Yakin Joe Biden Tak Kena Parkinson

Joe Biden telah diberikan latihan neurologi, untungnya hasilnya tidak ada yang konsisten dengan penyakit parkinson atau gangguan saraf lainnya


45 Tahun Lalu Muhammad Ali Pensiun, Ini Alasannya Gantung Sarung Tinju

27 Juni 2024

Muhammad Ali saat masih berjaya sebagai juara dunia tinju kelas berat. (thesun.co.uk)
45 Tahun Lalu Muhammad Ali Pensiun, Ini Alasannya Gantung Sarung Tinju

45 tahun lalu Muhammad Ali mengumumkan pensiun dari dunia tinju di tengah masa jayanya. Apa alasannya?


Mengenali Penyebab dan Gejala Penyakit Parkinson

19 Mei 2024

Legenda sepak bola Jerman Franz Beckenbauer berpose setelah dimasukkan ke dalam Hall of Fame, sebuah pameran permanen untuk menghormati legenda sepak bola Jerman di Museum Sepak Bola Jerman di Dortmund, Jerman, 1 April 2019. Beckenbauer kerap didera penyakit diantaranya parkinson, demensia dan sempat melakukan operasi jantung pada tahun 2016 dan 2017. Ina Fassbender/Pool via REUTERS/File Photo
Mengenali Penyebab dan Gejala Penyakit Parkinson

Parkinson terjadi sejalan dengan proses penuaan sistem saraf di otak ketika zat dopamin mengalami penurunan hingga 30 persen.


3 Jenis Pengobatan untuk Pasien Parkinson

17 Mei 2024

Nancy Van Der Stracten, 75 tahun yang menderita penyakit Parkinson, berpose saat akan mulai latihan tinju di sebuah klub tinju di Antalya, Turki, 26 Februari 2021. REUTERS/Umit Bektas
3 Jenis Pengobatan untuk Pasien Parkinson

Ada tiga jenis pengobatan yang dapat digunakan untuk pasien Parkinson, melalui obat-obatan, terapi fisik, dan metode operasi.


Spesialis Saraf Jelaskan Segala Hal tentang Penyakit Parkinson

17 Mei 2024

Legenda sepak bola Jerman Franz Beckenbauer berpose setelah dimasukkan ke dalam Hall of Fame, sebuah pameran permanen untuk menghormati legenda sepak bola Jerman di Museum Sepak Bola Jerman di Dortmund, Jerman, 1 April 2019. Beckenbauer kerap didera penyakit diantaranya parkinson, demensia dan sempat melakukan operasi jantung pada tahun 2016 dan 2017. Ina Fassbender/Pool via REUTERS/File Photo
Spesialis Saraf Jelaskan Segala Hal tentang Penyakit Parkinson

Parkinson merupakan penyakit neurodegeneratif sejalan dengan proses penuaan sistem saraf di otak ketika zat dopamin mengalami penurunan.


Pola Makan yang Perlu Diperhatikan Pasien Parkinson

20 April 2024

Ilustrasi makanan sehat. (Canva)
Pola Makan yang Perlu Diperhatikan Pasien Parkinson

Sejumlah hal perlu diperhatikan dalam pola makan penderita Parkinson, seperti pembuatan rencana makan. Berikut yang perlu dilakukan.