Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

5 Fakta Nyamuk Wolbachia, Aedes Aegypti yang Tak Tularkan Demam Berdarah

Reporter

image-gnews
Pernah ditolak, ini tujuan dari rencana pelepasan nyamuk Aedes aegypti yang mengandung wolbachia di Jakarta Barat. Sebaiknya selalu waspada. Foto: Canva
Pernah ditolak, ini tujuan dari rencana pelepasan nyamuk Aedes aegypti yang mengandung wolbachia di Jakarta Barat. Sebaiknya selalu waspada. Foto: Canva
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta akan melepas nyamuk aedes aegypti yang mengandung bakteri wolbachia atau nyamuk wolbachia, pada 4 Oktober 2024. Hal itu dilakukan sebagai upaya memperkuat program pengendalian demam berdarah dengue (DBD).

“4 Oktober nanti ketika kita melakukan rilis aedes aegypti berwolbachia pertama di Kecamatan Kembangan Jakarta Barat," kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Ani Ruspitawati, di Balai Kota, Jakarta Pusat, Rabu, 25 September 2024, seperti dikutip dari Antara.

Adapun Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menyebut nyamuk Wolbachia efektif menurunkan angka DBD di Yogyakarta usai Universitas Gadjah Mada (UGM) menjadi pelopor pengembangan riset.

"Kota Yogyakarta itu satu-satunya kota yang turun (angka DBD) sejak Wolbachia diluncurkan," ujarnya saat ditemui wartawan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis, 28 Maret 2024.

Berikut fakta tentang nyamuk Wolbachia: 

1. Ditemukan pada 1924

Dilansir dari Pusat Informasi Bioteknologi Nasional Amerika Serikat (NCBI), wolbachia pertama kali ditemukan pada jaringan reproduksi nyamuk rumah (Culex pipiens) oleh Hertig dan Wolbach pada 1924. Karena hal itulah spesies bakteri tersebut diberi nama latin Wolbachia pipientis.

2. Bukan nama nyamuk

Mengutip situs resmi Kementerian Kesehatan (Kemenkes), wolbachia merupakan sebutan untuk bakteri yang hanya dapat ditemui di dalam tubuh serangga, termasuk nyamuk. Wolbachia tidak mampu bertahan hidup dan tidak dapat mereplikasi diri di luar sel tubuh serangga sebagai inangnya.

3. Didanai Bill & Melinda Gates Foundation

Berdasarkan rilis World Mosquito Program (WMP), penelitian terkait wolbachia dalam menekan penularan Demam Berdarah Dengue (DBD) mendapatkan pendanaan dari Bill and Melinda Gates Foundation dan Wellcome Trust sejak 2010. Total anggaran yang dikeluarkan yayasan milik bos Microsoft itu mencapai 185 juta dolar Australia atau sekitar Rp 1,8 triliun (kurs Rp 10.184).

4. Diklaim mampu memutus rantai DBD

Efektivitas teknologi wolbachia diklaim telah diteliti oleh WMP dan Universitas Gadjah Mada (UGM) sejak 2011. Wolbachia bertindak sebagai pemutus rantai replikasi virus demam berdarah di dalam tubuh nyamuk. Akibatnya, wolbachia dinilai mampu menghentikan penularan virus DBD saat nyamuk menghisap darah manusia.

5. Dilepas pertama kali pada 2017

Peneliti Pendamping WMP Yogyakarta sekaligus Direktur Pusat Kedokteran Tropis FKKMK UGM, Riris Andono Ahmad mengatakan pelepasan nyamuk mengandung wolbachia pertama kali dilakukan di Kota Yogyakarta pada 2017. Adapun metode yang digunakan adalah Randomised Controlled Trial dengan membagi wilayah menjadi 24 klaster. 

“Hasil uji efikasi wolbachia menunjukkan hasil menggembirakan. Wolbachia efektif menurunkan 77 persen kasus demam berdarah dan 86 persen kasus DBD dirawat di rumah sakit,” ujar Riris.

YOLANDA AGNE | ANDIKA DWI | SAVERO ARISTIA WIENANTO | ANTARA

Pilihan Editor: Keliru, Video Berisi Klaim Program Nyamuk Wolbachia adalah Agenda Bill Gates

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Cara Kerja Nyamuk Wolbachia

6 jam lalu

Pengamatan sampel nyamuk Aedes aegipty ber-Wolbachia di Laboratorium WMP Yogyakarta. Riset ini dipimpin Profesor Adi Utarini dari UGM yang terpilih menjadi satu di antara 100 orang paling berpengaruh 2021 versi Majalah Time. Dok Tim WMP
Cara Kerja Nyamuk Wolbachia

Ada cara lain dalam pencegahan demam berdarah, yaitu menyebar virus wolbachia di kelompok nyamuk aedes aegepty menjadi nyamuk wolbachia


Kasus DBD Melonjak, Pemberian Vaksin DBD Pertama di Pulau Jawa Digeber di Kabupaten Probolinggo

13 hari lalu

Ilustrasi vaksin DBD (demam berdarah). Shutterstock
Kasus DBD Melonjak, Pemberian Vaksin DBD Pertama di Pulau Jawa Digeber di Kabupaten Probolinggo

Pemberian vaksin DBD dilakukan bertahap dan bekerja sama dengan PT Bio Farma (Persero) untuk menyasar 1.120 anak di Kabupaten Probolinggo.


Cegah Infeksi Berulang di Musim Pancaroba dengan Cerdik dan Ceria

14 hari lalu

Ilustrasi cuci tangan. Dok. Save The Children
Cegah Infeksi Berulang di Musim Pancaroba dengan Cerdik dan Ceria

Hindari penyakit selama musim pancaroba dengan melakukan langkah Cerdik dan Ceria. Cek maksudnya.


Sudah Kena DBD, Tak Akan Terinfeksi Demam Berdarah Lagi? Ini Kata Dokter

14 hari lalu

Ilustrasi nyamuk demam berdarah (pixabay.com)
Sudah Kena DBD, Tak Akan Terinfeksi Demam Berdarah Lagi? Ini Kata Dokter

Sebagian orang yang pernah terinfeksi DBD beranggapan bahwa mereka sudah kebal alias tidak akan terinfeksi lagi. Simak penjelasan dokter.


Mengenali Jenis Diare dan Penyebabnya

18 hari lalu

Ilustrasi sakit perut (pixabay.com)
Mengenali Jenis Diare dan Penyebabnya

Diare merupakan kondisi buang air besar cair terlalu sering atau berlebihan


Sudah Pernah Terkena DBD, Bisakah Terinfeksi Lagi?

19 hari lalu

Petugas kesehatan Puskesmas melakukan fogging (pengasapan) dan membasmi sebaran sarang nyamuk Aedes Aegepty, di lingkungan RT.9 RW 8 Kampung Baru I Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Rabu, 29 Mei 2024. Berdasarkan data Dinas Kesehatan DKI Jakarta menyatakan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) meningkat tajam mencapai 7.142 orang terjangkit dan 15 orang meninggal dunia terdiri anak - anak dan orang tua lanjut usia, selain itu pemerintah mengingatkan kepada masyarakat selalu rajin melakukan langkah antisipasi untuk Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan upaya 3M (Menguras, Menutup dan Mengubur) di sekitar rumah atau lingkungan tempat tinggal masing - masing. TEMPO/Imam Sukamto
Sudah Pernah Terkena DBD, Bisakah Terinfeksi Lagi?

Sebagian orang yang pernah terinfeksi DBD beranggapan mereka sudah kebal, tidak akan terinfeksi lagi. Bagaimana faktanya?


Selain Bau Badan, Bagian Tubuh Ini Juga Sering Berbau dan Penyebabnya

23 hari lalu

Ilustrasi bau badan. shutterstock.com
Selain Bau Badan, Bagian Tubuh Ini Juga Sering Berbau dan Penyebabnya

Bau badan bisa menjadi sinyal adanya masalah kesehatan. Berikut tiga anggota badan yang sering menyebarkan bau dan penyebabnya.


5 Cara Mengatasi Selangkangan Gatal yang Ampuh

24 hari lalu

Cara mengatasi selangkangan gatal. Foto: Canva
5 Cara Mengatasi Selangkangan Gatal yang Ampuh

Gatal pada selangkangan bisa menjadi hal serius dan tidak boleh diremehkan. Berikut cara mengatasi selangkangan gatal yang ampuh.


Wabah Listeria Terbaru di Amerika Telah Sebabkan 5 Kematian, 57 Dirawat

29 hari lalu

Ilustrasi wabah listeria. Shutterstock
Wabah Listeria Terbaru di Amerika Telah Sebabkan 5 Kematian, 57 Dirawat

CDC Amerika Serikat telah mengidentifikasi kemunculan wabah Listeria dari daging olahan baru-baru ini.


Tips Menyimpan Makanan dan Menjaganya agar Aman dari BPOM

30 hari lalu

Ilustrasi isi kulkas. shutterstock.com
Tips Menyimpan Makanan dan Menjaganya agar Aman dari BPOM

Berikut tips menyimpan makanan dan kunci menjaganya tetap aman dikonsumsi keluarga yang dibagikan pihak BPOM.