TEMPO Interaktif, Jakarta - Tak semua orang patuh pada semboyan mencegah lebih baik dari pada mengobati. Sebuah penelitian yang diterbitkan di American Journal of Preventive Medicine, edisi April mendatang menemukan separuh dari mereka yang didiagnosa mengidap prediabetes, tak lantas membuat pengidapnya mengubah gaya hidup.
Perubahan gaya hidup yang diharapkan misalnya mengurangi berat badan dan aktif berolahraga. Penelitian yang melibatkan 1.402 orang prediabetes ini mencakup wawancara dan pemeriksaan gula darah.
Dari seluruh partisipan ini hanya tujuh persen yang mengatakan mereka sebelumnya pernah didiagnosa dengan prediabetes. Hanya 48 persen diantaranya yang pernah menjalani tes kadar gula darah dalam tiga tahun terakhir.
Secara keseluruhan, kata peneliti, orang dengan prediabetes biasanya berusia lanjut, lebih banyak pada pria dan seringkali punya masalah mulai dari penyakit jantung, kelebihan berat badan, lingkar pinggang besar, tekanan darah tinggi, dan kadar lemak dalam darah tinggi. "Semakin efisien identifikasi dan kesadaran akan prediabetes adalah langkah awal untuk melakukan perubahan," kata para peneliti dalam rilisnya di jurnal tersebut.
HealthDay News/ utami w