Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Memacu Adrenalin dengan Airsoft Gun  

image-gnews
Airsoftgun. TEMPO/Budi Yanto
Airsoftgun. TEMPO/Budi Yanto
Iklan

TEMPO Interaktif, Makassar - Dari balik semak-semak itu, ada seseorang bersembunyi. Tak bergerak. Hanya matanya yang mengintip dari balik lensa dengan wajah yang berbalut balaclava. Matanya sibuk melirik kanan-kiri. Jari telunjuknya erat menempel pelatuk, siap menekan. Ketika pandangannya melihat sesosok bayangan berkelebat, sekitar 15 meter di depannya, ia mengangkat badan. Membidik sebentar, lalu, ... Door!

Adegan-adegan seru seperti ini bukan lagi cuma bisa dilihat dalam film. Semua bisa diwujudkan dalam ke dunia nyata melalui permainan soft gun alias perang-perangan. Berbeda dengan main tembak-tembakan biasa, air soft gun ini punya skenario dan menggunakan senjata api tiruan yang berat dan ukurannya sama persis dengan aslinya. Permainan pun bisa digelar di dalam atau luar ruangan.

Permainan yang pertama kali populer di Jepang, sekitar tahun 70-an ini, terus merambah ke berbagai negara termasuk Indonesia. Sekitar tahun 90-an mulai bermunculan sejumlah klub penggemar air soft gun, di beberapa kota kota besar.

Ahmad Khatib Syamsuddin, salah seorang penggemar airsoft gun di Makassar mengatakan, permainan yang mengutamakan kekompakan tim ini memang serasa jagoan di film-film action. “Seru dan bikin jantung deg-degan,” katanya.

Ia menuturkan, sebelum bertempur, para pemain dibagi ke dalam dua tim yang akan saling melumpuhkan. Pertempuran pun berlangsung menurut skenario yang telah disusun sebelumnya. Begitu pun dengan lokasi yang dijadikan tempat pertempuran. Sebelumnya, kata Ahmad, para airsoft guner bermain di Tanjung Bunga. Namun belakangan, ke daerah Samata, di perbatasan Gowa dan Makassar.

“Di sana ada bekas perumahan yang tidak dihuni. Medannya sangat cocok dijadikan sebagai areal pertempuran,” ujarnya.

Jurnalis salah satu TV swasta itu menyebutkan, berbeda dengan pin ball, bermain airsoft gun menuntut sportivitas yang tinggi, mengingat peluru yang mengenai musuh sama sekali tidak meninggalkan jejak.

”Yang kena tembak harus langsung ngaku dan teriak: Fit ! Karena cuma pemain yang ketembak yang tahu pasti. Tembakan yang dilepas itu kena sasaran atau meleset,” ia menjelaskan. Ia menambahkan, selain bangunan kosong, permainan ini juga kerap memanfaatkan hutan, kebun, dan gedung untuk bermain. Dengan pakaian serba lengkap, setiap anggota yang bermain diwajibkan mengenakan pelindung diri, seperti pakaian yang tebal, kacamata, sepatu, dan pelindung kaki. Berbagai jenis senapan laras penjang seperti M-4, AK-47, M-16 yang mirip aslinya, keluaran paling baru pun juga ada.

Peluru yang digunakan dalam permaianan ini biasa disebut Ball Bullet /BB/, yakni berupa butiran plastik kecil yang tidak boleh ditembakkan ke lawan main dalam jarak kurang dari 5 meter. Setiap anggota yang terkena tembakan harus keluar dari medan peperangan, dan mengangkat senjata di atas kepala. “Hal ini untuk menghindari tembakan musuh,” jelasnya.

Fauzi Wibowo, penggemar lain menuturkan, permainan airsoft gun bisa jadi hobi yang mengasyikkan. Selian memupuk nilai sportivitas, ia berkilah, permainan jenis ini juga bisa melatih kesabaran, ketangkasan, dan kecerdikan menggunakan strategi melumpuhkan lawan.

“Mahalnya peralatan yang digunakan menjadikan kegiatan ini masih terbatas pada kalangan tertentu saja,” kata pengusaha muda ini. “Untuk perlengkapan dan beberapa jenis senjata, saya sudah habis sekitar Rp 10 juta.”

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menurut Fauzi, para airsofter yang berkantong pas pasan bisa saja mentaktisi persoalan harga peralatan yang mahal dengan membeli peralatan seperti senjata dari China, yang harganya lebih terjangkau dibanding harga di pasaran. “Dengan harga Rp 1 jutaan, kita sudah bisa dapat berbagai jenis senjata laras panjang,” katanya

ARIFUDDIN KUNU

Memilih Airsoft Gun

Airsoft gun digolongkan jenisnya berdasarkan mekanisme pemakaiannya, yakni spring-powered (bertenaga tekanan udara melalui kokangan), electric-powered (menggunakan tenaga listrik/baterai), dan sas-powered (menggunakan tenaga gas).

Yudi, salah seorang pengusaha penyewaan airsoft, menuturkan, pada awal diperkenalkannya airsoft guns, kebanyakan produk yang dijual menggunakan kokangan (atau jenis spring-powered). Generasi selanjutnya mulai diperkenalkan airsoft gun bertenaga gas yang memerlukan suplai gas (CFC/Freon) eksternal.

“Biasanya airsoft gun jenis ini memiliki tabung penyimpanan/cadangan gas pada body-nya. Setelah jenis gas, saat ini banyak dijual dan digunakan oleh para airsofter, termasuk teman-teman arisofter Indonesia, jenis airsoft gun bertenaga listrik/elektrik menggunakan baterai yang dapat diisi ulang. Jenis ini dikenal dengan AEGs (Automatic Electric Guns) dan AEPs (Automatic Electric Pistols),” tuturnya.

Menurut dia, model terbaru yang mulai banyak beredar di pasaran adalah jenis Hybrid Airsoft Gun. Generasi terakhir airsoft gun ini, kata Yudi, menggunakan tenaga listrik dengan fitur-fitur tambahan yang menjadikannya semakin mirip dengan aslinya. Perbedaan yang jelas dari jenis airsoft gun ini adalah peluru yang digunakan. Berbeda dengan BB yang digunakan pada jenis lainnya, hybrid airsoft gun menggunakan peluru dengan bentuk seperti peluru asli (berbentuk silinder).

Ia menambahkan, saat membeli airsoft gun, pemilihan produk biasanya didasarkan pada pertimbangan tingkat performanya, yakni masa hidup baterai, jarak tembak, tingkat tembakan, akurasi, ketahanan, kemudahan mengatur/kostumasi, kapasitas magazen, ukuran dan berat airsoft gun tersebut. Yang juga penting adalah Anda merasa nyaman memegang dan memainkannya serta pelajari cara kerja airsoft guns Anda dengan membaca buku manual yang disediakan untuk menghindari kerusakan akibat salah menggunakannya.

“Untuk mengasah kemampuan menembak, teman-teman airsofter Indonesia perlu berlatih menggunakan Airsoft target yang biasanya dijual sebagai aksesoris,” ujarnya.

ARIFUDDIN KUNU

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Klasemen Akhir Perolehan Medali Islamic Solidarity Games: Indonesia Posisi Ke-7

19 Agustus 2022

Lifter Indonesia Siti Nafisatul Hariroh (tengah) meraih emas Islamic Solidarity Games (ISG) di Konya, Turki, Kamis, 11 Agustus 2022. (Antara/ISG Photo)
Klasemen Akhir Perolehan Medali Islamic Solidarity Games: Indonesia Posisi Ke-7

Kontingen Indonesia mengakhiri perjuangannya dalam Islamic Solidarity Games 2021 di Konya, Turki, dengan menduduki peringkat ketujuh.


Hasil Islamic Solidarity Games: Siti Nafisatul Hariroh Raih Emas, Emilia Nova Rebut Perunggu

12 Agustus 2022

Lifter Indonesia Siti Nafisatul Hariroh (tengah) meraih emas Islamic Solidarity Games (ISG) di Konya, Turki, Kamis, 11 Agustus 2022. (Antara/ISG Photo)
Hasil Islamic Solidarity Games: Siti Nafisatul Hariroh Raih Emas, Emilia Nova Rebut Perunggu

Lifter Siti Nafisatul Hariroh menyumbang medali emas pertama bagi Indonesia di ajang Islamic Solidarity Games atau ISG 2021.


Islamic Solidarity Games 2022: Ayustina Delia Raih Perak, Eki Febri Rebut Perunggu

9 Agustus 2022

Atlet balap sepeda putri Ayustina Delia Priatna meraih medali perak pertama untuk Kontingen Indonesia dalam gelaran Islamic Solidarity Games (ISG) yang berlangsung di Konya, Turki, 9-18 Agustus 2022. Ayu finis kedua dalam lomba nomor omnium putri di Konya Velodrome, Selasa, 9 Agustus 2022. (ANTARA/PB ISSI)
Islamic Solidarity Games 2022: Ayustina Delia Raih Perak, Eki Febri Rebut Perunggu

Atlet balap sepeda Ayustina Delia Priatna menyumbang medali perak pertama untuk Kontingen Indonesia dalam gelaran Islamic Solidarity Games (ISG) 2022.


Muddai Madang Calonkan Diri Sebagai Ketua Umum KONI Pusat

4 Juni 2019

Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu (ketiga kanan) menyerahkan obor api Asian Games 2018 kepada Gubernur Sumatera Selatan Alex Noerdin (kanan) disaksikan Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian (tengah), Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto (kedua kanan), Ketua Umum Inasgoc Erick Thohir (kedua kiri) dan Ketua Panitia Pelaksana Daerah Asian Games 2018 Palembang Muddai Madang (kiri) saat pawai obor api Asian Games 2018 di Jakabaring Sport City (JSC), Palembang, Sumatera Selatan, Sabtu, 4 Agustus 2018. ANTARA
Muddai Madang Calonkan Diri Sebagai Ketua Umum KONI Pusat

Pengusaha asal Palembang yang berpengalaman dalam organisasi olahraga di Indonesia, Muddai Madang mencalonkan diri sebagai Ketua Umum KONI Pusat.


Tak Dampingi ISG, Satlak Prima Adukan Alex Noerdin ke Kemenpora

30 Mei 2017

Alex Noerdin, Gubernur Sumatra Selatan (Reza Sumantri/Tempo)
Tak Dampingi ISG, Satlak Prima Adukan Alex Noerdin ke Kemenpora

Komandan kontingen Indonesia di Islamic Solidarity Games
(ISG) 2017 Alex Noerdin diadukan ke Kemenpora


ISG 2017: Sumbang 3 Emas 4 Perak, Bonus Angkat Besi Rp 500 Juta

26 Mei 2017

Atlet angkat besi Indonesia Irawan Eko Yuli berkompetisi di nomor 62 kg putra Grup A dalam Olimpiade London 2012, Senin (30/7). REUTERS/Dominic Ebenbichler
ISG 2017: Sumbang 3 Emas 4 Perak, Bonus Angkat Besi Rp 500 Juta

Tim angkat besi Indonesia diguyur bonus total Rp 500 juta oleh PB PABBSI, berkat prestasi menghasilkan 3 emas dan 4 perak di ISG 2017 Baku, Azerbaijan


ISG 2017: Hanya Peringkat 8, Indonesia Dinilai Kurang Persiapan

24 Mei 2017

Atlet renang Indonesia I Gede Siman Sudartawa. TEMPO/Aditia Noviansyah
ISG 2017: Hanya Peringkat 8, Indonesia Dinilai Kurang Persiapan

Indonesia gagal memenuhi target peringkat 5 besar dalam Islamic Solidarity Games IV 2017 di Baku, Azerbaijan. Indonesia akhirnya menempati peringkat 8


ISG 2017, Indonesia Masih Tempati Posisi Lima Besar

18 Mei 2017

ANTARA/Andika Wahyu
ISG 2017, Indonesia Masih Tempati Posisi Lima Besar

Indonesia masih berada di posisi lima besar perolehan medali Islamic Solidarity Games 2017.


ISG 2017, Lifter Asal Aceh Sumbang Medali Perak buat Indonesia

18 Mei 2017

Lifter Jawa Barat Deni melakukan angkatan clean and jerk dalam final kelas 68 kg angkat besi putra PON XIX di GOR Sabilulungan Sijalak Harupat, Bandung,  Jabar, 21 September 2016. Deni berhasil meraih medali emas sementara perak diraih Triyatno dari Kalimantan Timur dan perunggu diraih M. Denial dari Jambi. ANTARA FOTO
ISG 2017, Lifter Asal Aceh Sumbang Medali Perak buat Indonesia

Lifter Indonesia asal Aceh, Nurul Akmal, membuat kejutan setelah mampu meraih perak angkat besi kelas +90 kg pada kejuaraan Islamic Solidarity Games.


ISG 2017: Dapat Tambahan 2 Emas, Indonesia di Posisi 4 Besar  

15 Mei 2017

Eko Yuli Irawan, saat bertanding dalam kelas 62kg angkat besi Olimpiade Rio di Riocentro, Pavilion 2, Rio de Janeiro, Brasil, 8 Agustus 2016. AP/Mike Groll
ISG 2017: Dapat Tambahan 2 Emas, Indonesia di Posisi 4 Besar  

Indonesia mendapatkan tambahan dua emas dari cabang olahraga angkat besi dan renang dalam ajang Islamic Solidarity Games (ISG) IV 2017 di Baku, Azerbaijan.