"Di sini bumbu kacangnya pakai campuran kacang tanah Tuban yang didatangkan dari Jawa Timur dan kacang mede," ungkap pemilik kios, Julianto, 56 tahun, kepada Tempo, Jumat, 6 Agustus 2010. "Ketupatnya pun kita bikin sendiri," lanjutnya.
Potongan tahu yang disajikan dalam satu porsi jumlahnya lebih banyak. Sengaja, memang untuk menonjolkan ciri khas sang tahu susu.
Berbeda dengan tahu biasa, tahu susu diolah dengan tambahan bahan baku susu dan mentega ketika kedelai yang telah dimasak hendak diambil sarinya. Makanya, kupat tahu ini punya dobel spesial. Spesial tahunya lantaran pakai susu dan spesial bumbu kacangnya lantara pakai dua jenis kacang.
Saus kacangnya tipe saus kacang encer. Jadi, tak begitu pekat seperti pasta. Saus dasar kacang tak dibuat pedas. Bagi yang ingin pedas, tinggal tambahkan saja sambal cabai rawit merah khas Lembang ala KTS.
Ketika Tempo mencicip, gurihnya tahu dan saus kacang diselingi tauge beradu. Tak kelewat, dengan dua kerupuk terasi "jadul" merah muda, menu ini ternyata semakin gurih terasa di mulut.
Satu porsi Kupat Tahu-Susu dipatok dengan harga Rp 10.000 saja. Dinikmati di tengah suasana wisata POM Tahu Susu semakin asyik.
Selepas menyantap Kupat Tahu-Susu, pengunjung bisa bertandang ke dalam ruang produksi tahu susu. Boleh cicip-cicip juga. Masih penasaran dengan porsi besar, silakan hampiri kios tahu-susu asli Lembang.
Setiap hari KTS buka mulai pukul delapan pagi. Senin-Kamis tutup pukul 18.00 WIB. Jumat tutup pukul 20.00 WIB, Sabtu pukul 22.00 WIB, sedangkan Minggu pukul 21.00 WIB.
"Kalau Minggu pembelinya bisa membludak. Omzet bisa sampai 3-5 juta," ujar Julianto.
GILANG MUSTIKA RAMDANI