Warga setempat makin jatuh hati karena khasiat mengudap nasi tutug. Rempah-rempah, terutama kencur, dipercaya bisa menyembuhkan asma dan masuk angin. Walhasil, bukan cuma orang Sunda yang memburu masakan ini.
Peluang inilah yang dilirik pasangan suami-istri Iim Ibrahmin dan Cucu Qursinah. Pasangan asli Tasikmalaya ini melihat banyaknya warga Pamulang, Tangerang Selatan, Banten, tempat tinggal mereka saat ini, yang berasal dari tanah Sunda. Setelah bangkrut dari usahanya di bidang penerbitan buku sekolah, empat tahun lalu mereka membuka warung makanan Sunda yang mengandalkan menu nasi tutug oncom.
Warung pasangan ini, yang berlokasi di Jalan Pamulang Permai I Blok AX 33/21, mengandalkan menu nasi tutug. Itulah sebabnya, mereka memberi nama kedainya Warung Nasi Tutug Oncom Bumbu Sunda. "Terdengar aneh tapi jadi melekat bagi para pelanggan kalau ini masakan Sunda," kata Iim.
Menurut Iim, ia dan istrinya memodifikasi menu nasi tutug oncom, tak seperti yang disantap warga di daerah asalnya. "Kalau di sana bumbu-bumbunya mentah. Seperti bawang merah, bawang putih, dan kencurnya ditumbuk mentah sehingga rasanya terlalu tajam," ujarnya. Nasi tutug oncom buatannya menggunakan bumbu yang ditumis. Hasilnya, masakan lebih sedap dan wangi. Aroma kencur sangat terasa di antara nasi yang bercampur oncom bakar itu sehingga membangkitkan selera yang mengunyahnya.
Oncom yang digunakan warung ini spesial. Mereka tak menggunakan oncom buatan Tasikmalaya atau Jakarta, yang berasal dari ampas tahu. "Kami pakai oncom Bandung, yang dibikin dari kacang tanah. Butuh setahun untuk mencari tempat pembuatan oncom yang tepat dan enak," ujar Cucu. Setiap pekan, sekitar 100 keping oncom kiriman dari Kota Kembang datang.
Salah seorang pelanggan, Chris D. Tri, semula enggan menjajal menu nasi tutug oncom. "Kayak resep asal-asalan, kelihatan hitam," kata mantan wartawan yang sudah tiga tahun berlangganan di warung itu. Namun, setelah mencoba, ia ketagihan. "Campuran antara gurih oncom dan nasi pulen Cianjur serta kencurnya nge-blend banget," ujarnya. Hampir tiap hari ia mengunjungi warung itu jika tak sempat memasak untuk tiga buah hatinya.
Selain nasi tutug oncom, warung Iim dan Cucu menyediakan menu nasi bakar dan sup ikan. Menurut Iim, nasi bakar seharga Rp 5.000 bikinannya memiliki kelebihan aroma dan rasa dibanding nasi bakar tempat lain. "Kami berani menggunakan batang serai dan rempah-rempah, yang membuat wanginya lebih tajam," katanya.
Hal ini diakui Supri, warga Pamulang. "Rempahnya terasa. Kalau di tempat lain, seperti nasi gurih biasa." Meski baru tiga kali bertandang di tempat itu, ia sudah merasa cocok dengan menu yang disajikan. "Rasanya nendang banget," ucapnya.
Begitupun dengan sup ikan, yang diklaim Iim paling kuat rasa rempah-rempahnya se-Banten. "Karena usaha kami warung makan, pekerjaan saya keliling mencoba masakan-masakan itu," kata Iim.
Paduan kelezatan bumbu tradisional dengan sambal pedas dan nasi yang disajikan pulen serta hangat membuat keringat menetes karena nikmat. Tak mengherankan jika warung yang buka dari pukul 9 pagi sampai 9 malam dan hanya libur pada Jumat ini menjadi rujukan favorit warga. Pemerintah Tangerang Selatan juga kerap memesan. Dalam sehari, Cucu menyediakan 500 porsi. "Kebanyakan delivery, rata-rata 300-an porsi pesanan," kata Cucu.
Lantaran banyak peminat, pasangan ini juga membuka cabang di Jalan Gedung Hijau I Kantin Pertokoan Pitria Pondok Indah, Jakarta Selatan; dan Pondok Jajanan Shalam, Jalan Cabe Raya (depan AMIK Wahana Mandiri), Pondok Cabe, Tangerang Selatan. l ISTIQOMATUL HAYATI
SELERA
Warung Nasi Tutug Oncom Bumbu Sunda
Jalan Pamulang Permai I Blok AX 33/21
Tangerang Selatan, Banten
Buka: Tiap hari kecuali Jumat Pukul 09.00-21.00
HARGA MAKANAN
l Nasi Tutug Oncom Rp 4.500
l Nasi Timbel Rp 3.500
l Nasi Bakar Rp 5.000
l Sop Ikan Gurami Rp 7.000/ ons
l Ayam Kampung Goreng Rp 7.000
KOMENTAR PENGUNJUNG:
Chris D. Tri, warga Pamulang
"Campuran antara gurih oncom dan nasi pulen Cianjur serta kencurnya nge-blend banget."
Supri, warga Pamulang
"Rempahnya terasa. Kalau di tempat lain, enggak terasa rempahnya, seperti nasi gurih biasa."
KOMENTAR CHEF
Cucu Qursinah, pemilik
"Butuh setahun untuk mencari tempat pembuatan oncom yang tepat dan enak."
l