Setelan blazer dan rok merah rancangan Luisa Spagnoli yang Kate pakai kala mengunjungi almamaternya bersama William bulan lalu juga habis terjual. "Kami memesan kembali 100 setelan," kata Hollie de Keyser, pemilik Knightsbridge Boutique, yang menyediakan busana berlabel Italia itu.
Sebelumnya, pada Januari lalu, Kate mengenakan mantel hitam Libelula £ 310 saat menghadiri sebuah pesta pernikahan. Beberapa jam setelah foto-fotonya dipublikasikan, mantel ini langsung habis terjual. Situs Libelula diakses ribuan pengguna Internet. Hingga saat ini masih ada 300 pemesan mantel dalam daftar tunggu.
Kemudian, saat dia menghadiri acara amal bersama sang pangeran, Desember tahun lalu, gaun Temperley Titan £ 295 laris manis dalam dua hari.
Sepatu bot Aquatalia yang dipakai Kate juga menarik perhatian khalayak. Penyedia sepatu bot, Russell & Bromley, kini menyebut sepatu rancangan Marvin K itu sebagai "sepatu bot Kate Middleton". Sepatu bot Penelope Chilvers, yang menjadi kesukaan Kate, juga mereguk keuntungan. Penjualannya meningkat 73 persen sejak pertunangan Kate dengan Pangeran William diumumkan.
Gaun sutra krem Reiss, yang menjadi foto resmi pertunangannya, langsung ludes sebelum dirilis. Padahal gaun ini merupakan koleksi musim gugur label high street Inggris itu. Perhatian pada anting-anting Links dan topi Vivien Sheriff juga meningkat setelah calon putri ini mengenakannya.
Sebetulnya, bukan kini saja gaya berbusana Kate menjadi pembicaraan. Saat Kate masih menjadi kekasih Pangeran William di St Andrews University, "demam Kate Middleton" sudah dimulai. Namun pengaruh Kate paling nyata dalam dunia mode dimulai pada 2007. Saat ia mengenakan tunik Topshop £ 40 pada ulang tahunnya ke-25, esoknya tunik itu habis terjual. Saat itulah titik balik Kate, yang sebelumnya sering dikritik karena selera pakaiannya yang cenderung kuno.
Setelah pengumuman pertunangannya dengan Pangeran William pada musim gugur tahun lalu, Kate makin lebih berani mengekspresikan diri melalui mode. Hilang sudah sepatu bot suede selutut, pasmina, kardigan kasmir, dan rok selutut yang sebelumnya mengisi lemarinya. Busana itu digantikan oleh jaket dan gaun-gaun pas badan serta aksesori klasik yang tahan lama dan sepatu bot yang lebih modis.
Kate sepertinya lebih suka memakai label Inggris seperti, Burberry, Mulberry, serta Temperley, yang merupakan kombinasi gaya klasik dan patriotik. Kate juga menyukai label high street, seperti Reiss, Jigsaw, dan Topshop, yang menunjukkan perubahannya menjadi wanita yang berani memadumadankan busana high street dengan busana bermerek. Itu selain Jins Hudson, gaun Temperley, dan Luisa Spagnoli.
Namun, di antara semua label, Daniella Issa Helayel-lah yang paling sukses menyedot pembeli. Issa adalah perancang favorit Kate sejak 2005. Saat gaun biru safir sutra £ 385 rancangan Issa dipakai dalam pengumuman pertunangan, karier sang perancang langsung melesat. "Demam Kate" juga mendorong Issa berencana membuka enam toko baru di tanah kelahirannya, Brasil, peningkatan operasi online, dan ekspansi ke New York secepatnya.
Dalam Pekan Mode London, akhir bulan lalu, Issa menjadi sorotan. Publik ingin tahu apa yang dirancang Issa. "(Saya mendapat) banyak sekali perhatian," katanya seusai pergelaran. Ketika diberi tahu bahwa namanya telah diakses pengguna Internet melebihi penyanyi kontroversial, Lady Gaga, dia mengatakan, "Ini semua karena Kate."
Perancang gaun pengantin Kate Middleton, yang akan menikah tujuh pekan mendatang, juga dipastikan mendapat popularitas besar. Namun siapa gerangan perancang beruntung itu belum diketahui. Pihak istana Inggris menolak memberi informasi. Para pengamat mode Inggris sendiri menebak antara Alice Temperley atau Issa, yang mendapat kehormatan itu. | AMANDRA MM | BERBAGAI SUMBER