TEMPO Interaktif, - Alunan biola pop yang dimainkan Maylaffayza menemani para model kala menampilkan koleksi tas terbaru Tocco Toscano di Thamrin Nine Ballroom, UOB Building, Jakarta, pekan lalu. Tas besar, tas dokumen berukuran sedang, serta tas tangan kecil beraneka warna dan desain dipamerkan di sana.
Peragaan tas tersebut sekaligus menandai masuknya label yang lahir di Tuscany, Italia, 25 tahun lalu itu ke pasar Indonesia. "Tas koleksi kami menggunakan bahan kulit berkualitas dan desain yang cenderung tahan lama," kata Yenny Kartika, Managing Director Fashion Empire.
Meski bukan kebutuhan pokok, tak diragukan lagi, sebagian besar orang akan kesulitan bila bepergian tanpa membawa tas. Bagaimana membawa ponsel, dompet, kunci, buku, laptop, bedak, dan segala barang “wajib” itu tanpa tas? Ketika ditemui Tempo seusai peragaan tas, Maylaffayza mengatakan kesibukannya sebagai violis dan mahasiswa magister musik mengharuskan dia membawa begitu banyak barang bawaan ke mana pun ia pergi. "Itu sebabnya saya lebih suka tas yang bisa menampung semuanya," kata Fay kepada Tempo.
Pada akhirnya, tas besarlah yang jadi pilihan bagi wanita aktif dengan mobilitas tinggi. Tren ini sebenarnya pertama kali muncul pada pertengahan 1990-an. Saat itu generasi pertama ponsel persegi mulai populer sebagai alternatif komunikasi yang bisa dibawa ke mana saja. Akibatnya, wanita harus menambahkan beban seperempat kilogram dalam tasnya menjadi total 1,38 kg ke mana pun mereka pergi.
Beban ini meningkat seiring dengan semakin banyaknya teknologi yang dibawa kaum Hawa di tasnya. Pada 2007, sebuah penelitian di London menunjukkan bahwa rata-rata wanita membawa 3,5 kg setiap pergi dari rumah. Berat ini termasuk mini notebook 2 kg, ditambah ponsel, organiser elektronik, charger, dan MP3 player.
Namun, tahun ini, tren itu sepertinya bergeser. Penelitian terbaru dari Debenhams menunjukkan, rata-rata wanita masa kini membawa sekitar 1,5 kg dalam tasnya. Jumlah ini 57 persen lebih ringan ketimbang dua tahun lalu. Ini berkaitan dengan lahirnya generasi baru gadget yang lebih kecil, lebih ringan, dan multifungsi, seperti iPhone dan BlackBerry, untuk menggantikan laptop berat dan ponsel. "Akhirnya beban para wanita berkurang berkat teknologi," kata Samantha Cameron, istri Perdana Menteri Inggris, kala penelitian itu dipublikasikan.
Penelitian itu juga menunjukkan bahwa alat tata rias, kaca, dompet, tisu, parfum, produk pembersih, sikat dan pasta gigi, buku alamat, serta pil sakit kepala adalah barang-barang wajib yang menemani gadget serba bisa dalam tas tangan wanita. Barang-barang lain yang juga sering muncul dalam penelitian tersebut antara lain buku, majalah, kunci, dan deodoran.
Para selebritas dunia tampaknya sudah mulai menenteng tas berukuran sedang seiring dengan kelahiran gadget multifungsi yang lebih kecil dan ringan ini. Victoria Beckham, salah satu selebritas trendsetter tas, belakangan ini terlihat menenteng Birkin Himalaya perak seharga 80 ribu euro. Ukurannya jauh lebih kecil ketimbang tas hermes besar koleksinya di masa lalu.
Dalam dunia mode, ini berarti tren tas akan kembali ke tas tangan berukuran sedang dan kecil. Ucapkan selamat tinggal pada tas besar Chanel dan Louis Vuitton.
AMANDRA MUSTIKA M