TEMPO Interaktif, Jakarta - Anak-anak yang mengidap infeksi telinga kronis, cenderung memiliki berat badan yang lebih berat. Indra perasa mereka juga cenderung tidak peka dibanding sebaya mereka, demikian hasil penelitian yang ditemukan oleh sejumlah peneliti dari Korea.
Sebenarnya ini bukan pertama kali para ahli menghubungkan tiga masalah ini, meski hingga kinipun tak satupun yang sungguh-sungguh memahami masalah ini. Satu kesimpulan yang masih jadi perdebatan adalah bahwa infeksi telinga akan merusak saraf yang mengirimkan signal citarasa juga ke otak, hingga membuat anak makan berlebih.
Intinya, ini adalah salah satu proses menuju obesitas, yang kini mulai mengancam beberapa daerah di dunia, karena infeksi telinga adalah salah satu dari penyakit yang paling umum terjadi pada anak-anak. Infeksi telinga adalah juga penyakit yang paling sering membuat anak harus diperiksa ke dokter.
Untuk penelitian terbaru ini, Dr. Il Ho Shin of Kyung Hee dari sebuah universitas di Seoul dan beberapa koleganya membandingkan kepekaan indra perasa 42 anak yang mengidap infeksi telinga tengah dan 42 anak tanpa penyakit ini. Semua anak itu berusia antara 3-7 tahun.
Peneliti menemukan berat badan semua anak pengidap infeksi telinga lebih berat dibanding kelompok lain dengan Indeks Massa Tubuh mencapai 20,6. Padahal anak tanpa infeksi telinga rata-rata punya Indeks Massa Tubuh hanya 17,7.
Baca Juga:
Indra perasa pada anak-anak dengan infeksi telinga juga terlihat terganggu dari kesulitan mereka merasakan manis dan garam dibanding anak lain. Tapi uniknya mereka tak punya masalah membedakan rasa pahit dan asam, demikian dilaporkan para peneliti dalam jurnal Archives of Otolaryngology - Head & Neck Surgery.
I REUTERS / UTAMI