Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kemilau Gaya Sang Bintang  

image-gnews
Elizabeth Taylor saat berbelanja di sebuah toko di Las Vegas, 7 Maret 1956. AP/Las Vegas News Bureau
Elizabeth Taylor saat berbelanja di sebuah toko di Las Vegas, 7 Maret 1956. AP/Las Vegas News Bureau
Iklan
TEMPO Interaktif, Jakarta -Berita meninggalnya Elizabeth Taylor di Rumah Sakit Cedars-Sinai, Los Angles, Amerika Serikat, Rabu lalu, cukup mengagetkan. Bintang yang biasa disapa Liz Taylor itu menutup mata pada usia 79 tahun karena serangan jantung. Semasa hidupnya, Taylor tak hanya piawai dalam urusan berakting. Pemilik nama lengkap Elizabeth Rosemond Taylor ini pun memiliki kemilau dan pendar indah di bidang mode dan dunia kecantikan. "Dialah (Elizabeth Taylor) kemilau sang bintang sejati. Dia dianugerahi talenta, pesona gaya, serta kecantikan luar biasa," kata kritikus film ternama, Todd McCarthy.

Menurut McCarthy, Taylor dianugerahi mata bercahaya berwarna violet atau lembayung. Keindahan mata bercahaya ini mengungkapkan sisi misterius mata penghipnotis perempuan yang berhasil menaklukkan hati banyak pria. McCarthy mengenang pertemuannya dengan Taylor pada 1970-an ketika sang aktris sedang istirahat dari layar lebar.

"Ada satu hal yang menghentikan saya: sepasang mata yang tak biasa. Belum pernah saya saksikan seumur hidup, bahkan hingga saat ini, sepasang masa berwarna lembayung pekat dengan mata yang menusuk tajam ke jantung," kata McCarthy.

Liz Taylor selama hampir tujuh dekade memiliki gaya yang selalu berkembang dan berubah, yang mempengaruhi pesona panggung mode dunia. Misalnya, pada 1950-an, Taylor menginspirasi wanita di masa itu dengan aksen kurva ke dalam gaun prom kecil-berpinggang dan gaya pin-up pada busana renang yang dikenakannya. "Saya menyukai keindahan dan tampil cantik. Itu membuat saya terlihat menarik perhatian dan menginspirasi orang lain. Bila ada orang yang suka dan terinspirasi oleh gaya saya, ya Tuhan, saya sangat senang bisa membahagiakan orang dengan cara ini," kata Taylor, mengutip paparan yang tertulis dalam blognya.

Liz Taylor memang menyadari, selain sebagai bintang film kondang, ia menjadi ikon gaya dan kecantikan dunia. Bahkan, beberapa tahun ini di blognya, ia sangat aktif memaparkan informasi seputar gaya dan penampilan yang pernah dikenakan sejak remaja, masa-masa popularitas, dan beberapa tahun terakhir. Informasi tersebut memberi dampak dan inspirasi yang diikuti kaum Hawa sedunia.

Faktanya, Taylor memang tercatat sebagai selebritas dalam arti sebenarnya. Selain popularitas, nama besar, dan memiliki kehidupan menarik dengan pernik beberapa kali pernikahan yang kontroversial, ia merupakan perempuan yang memiliki cita rasa tinggi, gaya hidup sangat glamor, dan memiliki lemari penuh berisi koleksi pakaiannya.

Liz Taylor merupakan ikon trend-setter sejati. Kemilau gayanya selalu berpendar pada setiap apa pun yang pernah dikenakannya. Seperti pada 1951 ketika ia mengenakan gaun putih strapless berpotongan A, yang menjadi rujukan serta panduan gaun pesta dan koktail.

Kemudian, pada 1950, ketika Taylor belia berusia 18 tahun menikah dengan Conrad "Nicky" Hilton Junior, 23 tahun. Saat itu gaya gaunnya sangat menawan, yang dirancang oleh Helen Rose dari Studio MGM. Rose juga merancang gaun sifon putih, yang dikenakan di film Cat on a Hot Tin Roof pada 1958. Berperan sebagai Maggie The Cat di film ini, gaya dan gaun Taylor menjadi pembicaraan luas yang berpengaruh besar terhadap mode pada masa itu. Gaya tersebut dikenal dengan gaun kucing, yang dijual dalam berbagai ukuran dan warna serta menjadi populer hingga pertengahan 1960-an.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Selain memiliki sorot mata indah, dagu menawan, dan bibir seksi, Taylor di usia muda memiliki aura seksi pada bentuk payudaranya yang luas dan pinggang berukuran 19 inci. Di dunia kecantikan dari 1950 hingga pertengahan 1970-an, bentuk badan Liz Taylor sangat diimpi-impikan semua wanita belia. Richard Burton, yang menikah dua kali dengan Taylor, mengatakan, "Tubuhnya adalah mukjizat sejati konstruksi dan karya seorang insinyur yang jenius. Busana apa pun yang dikenakannya akan menjadi sihir menarik bagi banyak orang, terutama para pria."

Gaya Taylor juga pernah menjadi kiblat yang diikuti pencinta mode dan gaya ketika berkostum rumit dan wajahnya dicat dengan gaya eksotis untuk penampilannya sebagai Cleopatra. Di film ini, ia mengenakan rok mini bergaya twiggy. Film yang dirilis pada 1960 ini menyemarakkan gaya Cleopatra dengan serangkaian hiasan rumit di kepala dan paduan gaya busana mini.

Liz Taylor juga dijuluki The Brunette Sensual yang terkenal karena cintanya terhadap berlian dan permata (yang ini sering disebut-sebut sebagai hadiah dari para lelaki yang mencurahkan perhatian kepada Taylor). Bahkan tahun ini, ketika tiba di rumah sakit, Liz Taylor tetap mengenakan anting-anting chandelier dan loop rantai emas.

Pada 1970-an, Taylor pernah mengguncang dunia melalui penampilannya mengenakan sebuah kaftan. Waktu itu tidak pernah ada yang mengenakannya karena busana ini dianggap tidak menarik. Di luar dugaan, gaya kaftan yang dikenakan Taylor justru menjadi magnet dan daya tarik tersendiri ketika ia bisa melebarkan sayap perselingkuhan serta kisah cintanya yang selalu menuai kontroversi.

Para pengamat mode pada era itu menuturkan, gaya kaftan yang dikenakan Liz Taylor memberi kesan wanita sederhana dan elegan yang menjadi pujaan para pria sekalipun saat itu ia sudah beberapa kali menikah. Kini, meski sang bintang telah berpulang, pendar cahaya dan kemilaunya masih menyeruak di bidang akting, panggung mode, dan dunia kecantikan. Pesona gayanya akan selalu abadi dan tetap dikenang. l HADRIANI P/ BERBAGAI SUMBER

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Gaya Fesyen Boho Chic Jika Memenuhi 3 Aspek Ini

7 hari lalu

Seorang gadis dengan blus ala boho chic menghadiri Coachella Valley Music & Arts Festival 2016, di Indio, California.  Matt Cowan/Getty Images for Coachella
Gaya Fesyen Boho Chic Jika Memenuhi 3 Aspek Ini

Gaya Boho Chic pada dasarnya adalah gaya santai yang menggabungkan unsur-unsur hippie, nomaden, dan vintage. Begini lebih jelasnya.


Kolaborasi Victoria Beckham dan Mango, Apa Koleksi Terbarunya?

12 hari lalu

Victoria Beckham. Instagram.com/@victoriabeckham
Kolaborasi Victoria Beckham dan Mango, Apa Koleksi Terbarunya?

Koleksi Victoria Beckham dan Mango yang terbaru dari rangkaian kolaborasi para penggemar street fashion


Sejarah Peci Ratusan Tahun Lalu, Disebar Pedagang Hingga Populer Jadi Busana Lebaran

16 hari lalu

Terdakwa kasus pencemaran nama baik, Ahmad Dhani mengenakan peci hitam saat menjalani sidang lanjutan di PN Surabaya, Selasa, 12 Februari 2019. Saat ini Dhani sedang menjalani sidang atas kasus yang terjadi di Surabaya. ANTARA/HO/Ali Masduki
Sejarah Peci Ratusan Tahun Lalu, Disebar Pedagang Hingga Populer Jadi Busana Lebaran

Peci yang identik dengan busana lebaran telah dikenal masyarakat sejak ratusan tahun lalu.


Ramadan, Komunitas di Yogyakarta Edukasi Pecinta Fashion Rintis Karya Pemikat Wisatawan

27 hari lalu

Pegiat industri fashion di Yogyakarta mengikuti event  Ramadhan Runway 2024 yang digagas Indonesia Fashion Chamber di Yogyakarta 15-24 Maret 2024. Tempo/Pribadi Wicaksono
Ramadan, Komunitas di Yogyakarta Edukasi Pecinta Fashion Rintis Karya Pemikat Wisatawan

Komunitas Indonesia Fashion Chamber (IFC) Yogyakarta meyakini, besarnya pasar wisatawan di Yogyakarta menjadi anugerah tersendiri untuk terus menghidupkan ekonomi kreatif di Kota Gudeg.


Tiga Tips Gaya Berpakaian untuk Jurnalis ala Didiet Maulana

44 hari lalu

Desainer, pengusaha, dan direktur kreatif IKAT Indonesia, Didiet Maulana/Foto: Doc. Pribadi
Tiga Tips Gaya Berpakaian untuk Jurnalis ala Didiet Maulana

Didiet Maulana, Direktur Kreatif Ikat Indonesia memberikan tips padupadankan gaya berpakaian ala jurnalis.


IDFES2024: Revolusi Fashion Lokal

6 Februari 2024

Revolusi Fashion Lokal dalam Indonesia Fashion Ecosystem Summit  (IDFES 2024)
IDFES2024: Revolusi Fashion Lokal

IDFES 2024 yang pertama di Indonesia ini bertema "Revolusi Fashion Lokal" yang akan menjadi creative hub untuk mendorong inspirasi.


Anies Baswedan Konsisten Tampil dengan Busana Formal di Debat Capres, Pengamat Mode Sebut Kode Ini

5 Februari 2024

Anies Baswedan Konsisten Tampil dengan Busana Formal di Debat Capres, Pengamat Mode Sebut Kode Ini

Anies Baswedan kembali tampil konsisten dengan gaya formal hingga debat capres kelima yang diadakan KPU. Pengamat mode kaitkan dengan kode.


Tampil Paling Formal, Anies-Cak Imin Kenakan Jas Hitam di Debat Capres Kelima

4 Februari 2024

Pasangan Capres-Cawapres no urut 01, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar tiba dalam debat capres terakhir di JCC, Minggu, 4 Februari 2024. Cuplikan YouTube KPU
Tampil Paling Formal, Anies-Cak Imin Kenakan Jas Hitam di Debat Capres Kelima

Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden nomor urut satu Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (AMIN), tampil paling formal pada debat capres kelima.


Gaya Ganjar-Mahfud dengan Jaket Varsity di Debat Capres Kelima

4 Februari 2024

Pasangan Capres-Cawapres no urut 03,  Ganjar Pranowo-Mahfud MD tiba dalam debat capres terakhir di JCC, Minggu, 4 Februari 2024. Cuplikan YouTube KPU
Gaya Ganjar-Mahfud dengan Jaket Varsity di Debat Capres Kelima

Ganjar Pranowo dan Mahfud Md memutuskan untuk mengenakan jaket universitas alias jaket varsity dalam debat capres kelima.


Prabowo-Gibran Tampil dengan Nuansa Biru di Debat Kelima

4 Februari 2024

Pasangan Capres-Cawapres no urut 02, Prabowo-Gibran tiba dalam debat capres terakhir di JCC, Minggu, 4 Februari 2024. Cuplikan YouTube KPU
Prabowo-Gibran Tampil dengan Nuansa Biru di Debat Kelima

Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka pada Pilpres 2024 tampil dalam balutan warna biru langit dan putih ketika menghadiri debat capres kelima