TEMPO Interaktif, Jakarta - Bukan cuma menguap yang bisa menular. Sebuah penelitian menemukan ternyata melihat orang yang menggaruk kulitnya bisa membuat otak memicu rasa gatal juga di tubuh kita.
Tim peneliti dari Wake Forest Baptist Medical Center ini meneliti tentang penyebab dari apa yang secara umum sudah dikenal sebagai "rasa gatal menular".
"Selama ini orang menerima bahwa rasa gatal yang menular ini punya mekanisme di tingkat saraf yang sama dengan yang terjadi pada menguap menular yang hingga saat ini masih terus diteliti meski belum juga mendapatkan hasil yang jelas," kata Dr. Gil Yosipovitch ahli kulit dari pusat kesehatan itu.
"Otak punya kontribusi sangat kuat pada rasa gatal, dan dengan memahami hal ini, kita mungkin bisa membuat terapi di masa depan yang bisa bekerja di area tertentu dan meredakan impuls gatal," kata Yosipovitch.
Yosipovitsh dan koleganya Dr. Alexandru Papoiu meneliti 14 relawan yang sehat yang mendapat terapi histamin dan plasebo di lengan mereka. Mereka juga meneliti 11 orang yang mengidap dermatitis atopik, salah satu bentuk eksim, saat mereka menonton video klip bergambar orang yang sedang menggaruk kulit dan orang yang sedang relaks.
Baca Juga:
Partisipan dengan eksim merasakan intensitas rasa gatal yang lebih tinggi, dan menggaruk lebih sering saat menonton video itu dibanding relawan tanpa eksim. Meski sebagian relawan tanpa eksim juga merasakan rasa gatal setelah menonton video itu.
Para peneliti mengatakan ini sangat menarik menemukan rasa gatal yang tersebar di seluruh tubuh peserta penelitian. "Ini menunjukkan kekuatan otak yang sangat ekstrim," kata Papoiu. "Ini menunjukkan pusat keberadaan kita, bagaimana kita bisa begitu rapuhnya saat berhadapan dengan rasa gatal yang sebenarnya dengan mudah bisa dipicu sebagai respon dari pusat sistem saraf kita."
Penelitian yang didanai oleh National Eczema Association, ini akan diterbitkan secara online di British Journal of Dermatology bulan ini.
I HEALTHDAY / UTAMI