Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Waspada Kanker Serviks

TEMPO/Zulkarnain
TEMPO/Zulkarnain
Iklan

TEMPO Interaktif, Jakarta - Penyakit seksual sering kali diidentikkan dengan perilaku seks bebas atau perilaku seks menyimpang. Begitu juga dengan penyakit kanker serviks. Kanker serviks adalah kanker yang menyerang bagian leher rahim (serviks). Letaknya antara lubang sanggama (vagina) dan rahim (uterus). Kanker ini menyerang kaum hawa.

Kanker ini disebabkan oleh human papilomma virus (HPV). Ada 100 tipe HPV. Namun yang paling banyak menyebabkan kanker serviks adalah tipe 16 dan 18. Dua tipe ini menyebabkan 70 persen kanker serviks di seluruh dunia. Sisanya disebabkan oleh HPV tipe lain, di antaranya 31, 33, dan 45.

Prof Dr dr Andrijono, Sp.OG (K), menyatakan kanker serviks ditularkan melalui kontak kulit, umumnya melalui hubungan seks. Umumnya yang terserang adalah mereka yang pernah berhubungan seks atau yang sudah menikah. "Tapi tanpa penetrasi seks, bisa saja tertular," kata Ketua Kehormatan Asia-Oceania Research Organization in Genital Infection and Neoplasia itu.

Andrijono menyatakan HPV adalah virus yang umum, yang mungkin juga menular melalui kulit tangan. "Makanya, jaga selalu kebersihan tangan," kata dia berpesan. Selain itu, kanker mulut juga mungkin berkaitan dengan HPV. Ini diduga karena melakukan seks oral.
Namun kenapa pria tak bisa tertular? Pada pria, HPV bisa menyebabkan kanker kulit di bagian alat vital, walau tak banyak. "Mungkin karena pria memiliki daya tahan tubuh yang lebih baik daripada wanita," ujarnya.

Menurut data Globocan 2008, kanker di seluruh dunia mencapai 530.232 kasus. Asia memiliki 312.990 kasus kanker serviks alias 59 persen. Baik dari jumlah global maupun di Asia, 58 persen meninggal. Kanker serviks merupakan kanker terbanyak nomor dua di seluruh dunia maupun di Indonesia. Menurut WHO, tiap tahun ada 500 ribu kasus baru kanker serviks di dunia. Separuhnya berakhir dengan kematian dan hampir 80 persen kasus terjadi di negara berpendapatan rendah.
Bagaimana dengan Indonesia? Andrijono menyatakan data kanker serviks secara nasional memang susah.

Namun, berdasarkan data yang masuk ke rumah sakit, lebih dari 70 persen kasus kanker serviks ditemukan saat sudah stadium lanjut. "Mereka umumnya telat memeriksakan," kata Andrijono. Pasalnya, mereka awam mengenai penyakit ini. Padahal kanker serviks lama berkembang biak. "Masa inkubasinya bisa sekitar 7 hingga 10 tahun," kata dia. Tapi ada juga yang berkembang dengan cepat.

Di Indonesia, angka kejadian setiap satu jam seorang perempuan meninggal karena kanker serviks. Andrijono mengusulkan kepada pemerintah agar tes deteksi kanker serviks menjadi program nasional. Dalam pertemuan dua tahunan AOGIN di Bali dua pekan lalu, tema yang dipilih adalah "Holistic Approach to Eradicate Cervical Cancer". Andrijono berharap, dengan pendekatan yang menyeluruh, kanker serviks sudah bisa diketahui dan diobati sejak masih dalam bentuk lesi pra-kanker.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kanker serviks merupakan jenis kanker peringkat dua yang banyak menyerang kaum wanita. Berdasarkan data statistik rumah sakit di Indonesia pada 2008, kanker payudara menduduki peringkat pertama (13,8 persen). Kanker serviks mencapai 10,3 persen.

Menteri Kesehatan dr Endang Rahayu Sedyaningsih, MPH, PhD, menyatakan pemerintah sudah mencanangkan tes deteksi dini kanker payudara dan kanker serviks. "Kini sudah mencakup 14 provinsi atau 42 persen, yang tersebar di 68 kabupaten/kota," kata dia di Bali. Sasaran tes deteksi dini adalah mereka yang berusia 30 hingga 50 tahun. Targetnya, pada 2014, semua provinsi sudah terjamah oleh tes deteksi dini dengan metode IVA. Saat ini angka kejadian serviks adalah 17,6/100 ribu wanita.

Padahal biaya deteksi dini untuk pencegahan sangat murah dibanding biaya pengobatan.
Dari range usia, umumnya penderita kanker ini di rentang usia 30 tahun ke atas. "Tapi yang usia 18 tahun juga ada," kata dr Laila Nuranna, SpOG (K), salah satu pendiri Inisiatif Pencegahan Kanker Serviks Indonesia (Ipkasi). Di Bali, tren penderita kanker serviks makin muda.

Menurut Prof Dr dr Ketut Suwiyoga, SpOG (K), dibanding 1980-an, pada 2010, rata-rata usia penderita kanker serviks makin muda. Pada 1980-an, rata-rata penderita kanker serviks berada di usia 52,5 tahun. "Tapi kini sudah di usia 39,2 tahun," kata guru besar obstetri dan ginekologi dari Universitas Udayana ini. Menurut dia, hal ini dipengaruhi oleh gaya hidup seks bebas.

Selain itu, faktor menikah dini. Menurut dr Ketut, menikah sebaiknya umur 20 tahun bagi wanita. Pasalnya, jika masih muda atau di bawah usia itu, daya tahan tubuh wanita masih lemah sehingga berisiko kena kanker serviks.

NUR ROCHMI | DENPASAR

Iklan




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.




Video Pilihan


Penelitian Terbaru Temukan Dua Gejala Awal Kanker Pankreas, Apa Saja Itu?

13 jam lalu

Ilmuwan dari Hirotsu Bio Science mengamati nematoda di sebuah laboratorium di Fujisawa, Kanagawa, Jepang, 28 November 2022. Para ilmuwan dari Hirotsu Bio Science berhasil menemukan cara mendeteksi kanker pankreas menggunakan cacing berukuran mikro. REUTERS/Kim Kyung-Hoon
Penelitian Terbaru Temukan Dua Gejala Awal Kanker Pankreas, Apa Saja Itu?

Dua tanda awal kanker pankreas adalah rasa haus yang meningkat dan urine berwarna kuning gelap.


Apa Itu Displasia Serviks?

1 hari lalu

Ilustrasi kanker serviks. shutterstock.com
Apa Itu Displasia Serviks?

Meski disebut kondisi prakanker, perlu untuk diketahui bahwa kebanyakan orang dengan displasia serviks tidak terkena kanker.


Tips Gaya Hidup Sehat buat Penyintas Kanker

2 hari lalu

Pasien anak dengan kanker sedang bermain/Yayasan Onkologi Anak Indonesia (YOAI)
Tips Gaya Hidup Sehat buat Penyintas Kanker

Berikut beberapa tips bagi penyintas kanker untuk menerapkan gaya hidup tertentu agar hidup lebih sehat dan menyenangkan.


Identifikasi Risiko Penyakit Jantung Hingga Kanker dengan Tes Genetik

6 hari lalu

Ilustrasi kanker (pixabay.com)
Identifikasi Risiko Penyakit Jantung Hingga Kanker dengan Tes Genetik

Dalam upaya pencegahan, mengidentifikasi berbagai penyakit tidak menular seperti diabetes hingga kanker bisa dilakukan dengan tes genetik.


Inilah Risiko Kesehatan yang Mengintai jika Terlalu Sering Makan Pizza

9 hari lalu

Ilustrasi pizza. Sumber: Unsplash/asiaone.com
Inilah Risiko Kesehatan yang Mengintai jika Terlalu Sering Makan Pizza

Pizza sebagai junk food memiliki beberapa risiko kesehatan. Apa saja risiko kesehatan tersebut?


Kenali Cara Penanganan Displasia Serviks

10 hari lalu

Ilustrasi kanker serviks. shutterstock.com
Kenali Cara Penanganan Displasia Serviks

Penanganan displasia serviks tergantung pada berbagai faktor, termasuk tingkat keparahan, usia, kesehatan, dan preferensi perawatan.


Kenali Gejala dan Penyebab Displasia Serviks

11 hari lalu

Ilustrasi kanker serviks. shutterstock.com
Kenali Gejala dan Penyebab Displasia Serviks

Displasia serviks adalah kondisi prakanker yang terjadi ketika sel-sel abnormal tumbuh di permukaan serviks.


Faktor Risiko Kanker Payudara yang Bisa Diubah dan Tidak Bisa Diubah

11 hari lalu

Ilustrasi kanker payudara (pixabay.com)
Faktor Risiko Kanker Payudara yang Bisa Diubah dan Tidak Bisa Diubah

Ada dua jenis faktor risiko kanker payudara, yaitu faktor risiko yang dapat diubah dan tidak dapat diubah. Berikut penjelasannya.


Sosialisasi Skrining dan Deteksi Dini Kanker Payudara, Cegah Pasien Datang dengan Stadium Lanjut

12 hari lalu

Kegiatan YKPI di SMA Taruna Nusantara Magelang
Sosialisasi Skrining dan Deteksi Dini Kanker Payudara, Cegah Pasien Datang dengan Stadium Lanjut

Data GLOBOCAN 2020 menunjukkan di Indonesia kasus baru kanker payudara mendekati 66 ribu. Berikut cara yang diharapkan bisa menekan angka kasus baru.


Inilah Gejala Umum Kanker Payudara yang Perlu Diketahui

12 hari lalu

Ilustrasi kanker payudara. Shutterstock.com
Inilah Gejala Umum Kanker Payudara yang Perlu Diketahui

Kanker payudara adalah jenis kanker yang terjadi ketika sel-sel di dalam payudara mengalami pertumbuhan yang tidak terkendali.