Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Makan Bersama Redakan Asma  

image-gnews
ledgelighthd.org
ledgelighthd.org
Iklan
TEMPO Interaktif, Jakarta - Adakah putra-putri anda tengah mengidap penyakit asma? Jika ya, barangkali anda harus lebih sering atau mulai membiasakan makan bersama dengannya. Sebab peneliti dari Universitas Illinois, Rochester Medical Center, dan Upstate Medical Center dari Amerika Serikat menyatakan, rutinitas makan bersama keluarga dapat mengurangi intensitas asma pada anak.

Studi tersebut menyimpulkan, makan bersama keluarga secara langsung dapat meningkatkan kualitas kesehatan anak penderita asma. Perbincangan ringan yang berlangsung di atas meja makan rupanya berpengaruh terhadap cara kerja paru-paru, redanya gejala asma, bahkan kualitas hidup anak. Kesimpulan itu mereka tuangkan dalam jurnal Child Development edisi Januari-Februari lalu.

Kesimpulan tersebut diambil setelah peneliti mengamati anak-anak usia 5-12 tahun yang menderita asma persisten di 200 keluarga. Anak-anak yang menderita asma persisten lebih sensitif dan rentan kambuh dibanding penderita asma pada umumnya.

Melalui kamera video yang disiapkan secara tersembunyi, perilaku anak-anak selama makan direkam dan dikaji pengaruhnya terhadap penyakit asma mereka. Dari rekaman video di 200 keluarga, secara umum tergambar bahwa makan bersama rata-rata berlangsung selama 18 menit.

Nasya Vaisaradya, 23 tahun, mengaku saat kecil dulu nyaris tidak pernah terserang asma saat sedang berkumpul dengan keluarga, seperti makan bersama. “Sejak kecil saya punya kebiasaan makan malam bersama keluarga. Tapi apakah itu berpengaruh terhadap asma, saya baru ngeh sekarang,” ujarnya kepada Tempo, Kamis (31/3).

Perempuan yang bekerja di bidang desain dan multimedia itu mengaku, asma lebih sering menyerang jika dirinya terlalu capek, menghirup debu, atau ke lingkungan yang dingin. Melakukan terapi penguapan (inhalasi) dan penyinaran dengan infra merah rutin dilakukan hingga lepas bangku sekoklah dasar.

“Sejak SMP sih frekuensi terapi berkurang, tapi sekarang obat inhaler selalu siap di tas saya,” kata Nasya.

Faisal Yunus, ahli penyakit paru-paru dari Universitas Indonesia membenarkan hasil penelitian Universitas Illinois. Menurut dia, ada dua hal positif yang didapat anak penderita asma dari rutinitas makan bersama keluarga.

Pertama, menurut Faisal, aktivitas si kecil lebih mudah dipantau oleh orangtua. Begitu juga dengan makanan yang dimakan olehnya. “Orangtua jadi tahu apakah si anak makan makanan yang dapat memicu asma atau tidak,” katanya. Makanan yang dapat memicu asma antara lain bumbu-bumbu yang mengandung penyedap, bahkan cokelat.

Kedua, rutinitas makan bersama berpengaruh positif terhadap keadaan psikis dan emosi anak. Hal tersebut secara langsung membuat anak lebih kuat menangkal faktor-faktor pemicu kambuhnya asma. “Ambang batas toleransi terhadap faktor pemicu naik sehingga lebih jarang terkena asma,” kata Faisal

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ia menceritakan, sebelumnya pernah ada penelitian yang menyatakan bahwa anak dalam lingkungan keluarga tidak harmonis lebih sering terserang gejala asma. Sedangkan yang keluarganya harmonis sebaliknya. “Penelitian itu terbukti,” kata ketua Dewan Asma Indonesia tersebut.

ANANDA BADUDU

Makan dengan Riang

Karena interaksi selama di meja makan tergolong singkat, para ahli dari Universitas Illinois, Rochester Medical Center, dan Upstate Medical Center menyarankan beberapa hal, seperti;

1. Fokus
Saat berada di meja makan adalah kesempatan anda menanyakan aktivitas anak terbuka lebar. Karena itu hindari menerima telepon, mengetik pesan singkat, atau menonton televisi saat makan bersama.

2. Bicarakan hal-hal positif
Bangun suasana di makan yang santai, riang, bahkan jenaka. Hal ini akan membuat frekuensi kambuhnya anak penderita asma berkurang. Jangan ubah meja makan menjadi meja interogasi anak. Sebab keadaan stres dan terintimidasi dapat memicu asma si kecil kambuh.

3. Tertawa
Jangan terburu-buru angkat kaki kalau sudah tuntas menyantap makanan. Duduklah lebih lama di meja makan, jangan ragu meneruskan obrolan, bercanda, dan tertawalah lepas. Setiap tawa dan obrolan tak hanya bermanfaat bagi keluarga anda, tapi juga kesehatan si kecil.


Bila Anak Terserang Asma:

Ada beberapa langkah yang bisa dilakukan jika anak terkena serangan asma, yaitu:
a. Berikan dan membantunya menggunakan obat semprot inhaler.
b.  Membantu anak ke posisi yang nyaman terutama duduk tegak sambil
bersandar, jangan memposisikan anak untuk tiduran.
c.  Cobalah untuk mengajak anak bernapas perlahan-lahan dan dalam.
d.  Berikan anak ruang yang cukup lapang agar tidak bertambah sesak.
e.  Usahakan untuk memberikan ventilasi udara yang baik seperti membuka
jendela atau pintu jika diperlukan.
f.  Jika setelah 3 menit tidak ada perubahan, cobalah untuk memberikan obat
inhaler kembali.
f.  Jika obat inhaler tidak memberikan pengaruh atau bertambah parah setelah
5 menit, cobalah untuk memberikan obat semprot setiap 5-10 kali sambil
membawa anak ke dokter untuk mendapatkan pertolongan medis.

Childrenfirst.nhs.uk

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kenali Beda Batuk pada Anak Pneumonia, Asma, dan TBC

37 hari lalu

Ilustrasi batuk. huffingtonpost.com
Kenali Beda Batuk pada Anak Pneumonia, Asma, dan TBC

Dokter anak menjelaskan beda batuk yang dialami anak penderita pneumonia, asma, dan tuberkulosis (TBC) dan perlu dipahami orang tua.


Paket Obat dan Buku untuk Pilot Susi Air yang Disandera KKB OPM Diantar Pakai Helikopter

42 hari lalu

TPNPB OPM merilis foto dan video kondisi terbaru Pilot Susi Air, Philip Mark Mehrtens pada Rabu, 7 Februari 2024. Foto dan video itu dirilis tepat setahun sejak mereka menyadera sang pilot. Dok. TPNPB OPM
Paket Obat dan Buku untuk Pilot Susi Air yang Disandera KKB OPM Diantar Pakai Helikopter

Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Izak Pangemanan mengatakan permintaan obat-obatan oleh Pilot Susi Air Philip Mark Mehrtens telah disampaikan.


Kapolda Papua Bilang Pilot Susi Air yang Disandera KKB OPM Minta Bantuan Obat Asma dan Buku

48 hari lalu

TPNPB OPM membantah soal informasi bahwa pihaknya akan membebaskan Philips pada 7 Februari 2024. Hingga kini, TPNPB-OPM masih menunggu sikap Pemerintah Indonesia dan Selandia Baru yang belum berbicara dengan pihaknya. Dok. TPNPB OPM
Kapolda Papua Bilang Pilot Susi Air yang Disandera KKB OPM Minta Bantuan Obat Asma dan Buku

"Silakan saja bila ada pihak yang mau mengirimkan bantuan tersebut ke Phillip yang disandera sejak 7 Februari 2023," kata Kapolda Papua.


7 Manfaat Buah Kiwi: Rangsang Pertumbuhan Rambut hingga jaga Kesehatan Mata

26 November 2023

Buah Kiwi
7 Manfaat Buah Kiwi: Rangsang Pertumbuhan Rambut hingga jaga Kesehatan Mata

Kiwi berries adalah buah beri yang tidak memiliki bulu. Berikut beberapa manfaat buah Kiwi.


Inilah Olahraga yang Baik untuk Penderita Asma

18 November 2023

Ilustrasi anak asma. Pexel/Cottonbro
Inilah Olahraga yang Baik untuk Penderita Asma

Meskipun menderita asma, seseorang tidak dianjurkan meninggalkan kegiatan olahraga sama sekali.


5 Olahraga yang Harus Dihandari Penderita Asma

17 November 2023

Ilustrasi anak asma. Pexel/Cottonbro
5 Olahraga yang Harus Dihandari Penderita Asma

Ada beberapa jenis olahraga yang membahayakan penderita asma. Apa saja?


Waspada, 5 Penyakit Ini Berpotensi Ditularkan Kecoak

12 Oktober 2023

Kecoak.[New York Times]
Waspada, 5 Penyakit Ini Berpotensi Ditularkan Kecoak

Selain menjijikkan, kecoak ternyata bisa menularkan berbagai penyakit, memicu reaksi alergi, bahkan asma.


4 Manfaat Daun Legundi, Bisa Obati Asma hingga Sakit Tenggorokan

22 September 2023

Pondok Herbal Kenanga memiliki koleksi 200 tanaman herbal. Pondok Kenanga memperoleh bimbingan dari PT Medco E&P Indonesia-Rimau Asset. TEMPO/Parliza Hendramwan
4 Manfaat Daun Legundi, Bisa Obati Asma hingga Sakit Tenggorokan

Daun legundi mengandung minyak atsiri yang tersusun dari seskuiterpen, terpenoid, senyawa ester, vitrisin, dan glikosida flavonoid (persikogenin).


Banyak Debu di Penitipan Anak, Waspadai Paru-parunya

20 September 2023

Ilustrasi penitipan anak (daycare). shutterstock.com
Banyak Debu di Penitipan Anak, Waspadai Paru-parunya

Debu bercampur bakteri banyak terdapat di penitipan anak sehingga bisa memicu asma, ungkap sebuah penelitian di European Respiratory Society.


Asfiksia: Gangguan Pernapasan Tersebab Kekurangan Asupan Oksigen

11 September 2023

ilustrasi sesak napas. shutterstock.com
Asfiksia: Gangguan Pernapasan Tersebab Kekurangan Asupan Oksigen

Asfiksia kondisi medis saat kadar oksigen dalam tubuh berkurang mengganggu pernapasan