Iklan
TEMPO Interaktif, New Orleans - Pria paruh baya yang mengkonsumsi obat-obatan antidepresan, kemungkinan lebih besar mengalami penyempitan pembuluh darah. Mereka juga lebih mudah terkena serangan jantung dan stroke. Hal ini ditemukan para ahli kardiologi di New Orleans, Amerika Serikat setelah melakukan penelitian terhadap orang kembar.
Obat-obatan antidepresan, setelah diteliti dapat menyebabkan arteri menebal sebanyak 37 micron, atau sekitar 5 persen. Pada 59 pasang saudara kembar yang diteliti, mereka yang mengkonsumsi antidepresan mengalami ketebalan rata-rata pembuluh darah sebesar 41 mikron.
Pada penelitian sebelumnya yang meneliti hubungan antara depresi dengan risiko dari penyakit jantung, tidak ditemukan hubungan antara keduanya. "Karena kita tidak melihat hubungan antara depresi dan penebalan pembuluh nadi atau arteri, hal ini menguatkan argumen bahwa antidepresan lebih berpengaruh," ujar Ahli Kardiologi dari Emory University, Dr. Amit Shah.
Menurut Amit Shah penelitian ini mengingatkan kita bahwa obat-obatan tersebut mempunyai efek samping yang tidak kita rasakan, dan harus terus memperhatikannya. "Obat ini memberikan banyak keuntungan, namun harus diperhatikan kasus-kasusnya," ujarnya.
Amit Shah mengatakan kenaikan beberapa level bahan kimia tertentu pada otak, seperti serotonin, dan norepinephirine, yang digunakan antidepresan memungkinkan terjadinya penyempitan pembuluh darah, dan membawa kepada penurunan aliran darah kepada organ-organ tubuh lainnya.
"Karena penelitian ini dilakukan pada orang yang kembar, maka kita dapat memantau dan melakukan analisis dari kemiripan gen sekitar 50 sampai 100 persen, dan mereka tumbuh di lingkungan yang sama," kata Shah.
REUTERS | IRVAN WIRADINATA
Iklan
![Benjamin Netanyahu. [Middle East Monitor]](https://statik.tempo.co/data/2018/07/12/id_720102/720102_720.jpg)
