Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Lelah Tak Berkesudahan

image-gnews
wellcommons.com
wellcommons.com
Iklan

TEMPO Interaktif, Jakarta - "Capek banget, rasanya saya sama sekali tidak punya tenaga." Keluhan ini sering kali keluar dari mulut Nora, 44 tahun. Dalam beberapa bulan terakhir, ia tak hanya mulai sering meminta izin tak masuk kerja. Bahkan anggota keluarganya pun mulai memperhatikan, banyak aktivitas yang biasanya dilakukan Nora kini ditolak dengan alasan kelelahan.

Sebenarnya, menurut Dr Ari Fahrial Syam, SpPD,K-GEH, FINASIM, MMB, ahli penyakit dalam dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, kelelahan adalah reaksi normal setelah manusia melakukan kegiatan fisik yang lama atau berat. Bisa juga terjadi setelah manusia mengalami kurang tidur karena suatu penyebab. Kelelahan normal ini umumnya bisa terbayarkan dengan beristirahat yang cukup.

"Tapi ada juga kelelahan atau fatigue yang merupakan tanda dari suatu penyakit. Misalnya, ketika mengalami infeksi, terutama yang disertai dengan demam," kata Ari.

Bukan hanya penyakit infeksi, kelelahan juga bisa menjadi gejala dari penyakit kronis macam diabetes melitus. "Juga bisa muncul pada pasien dengan gangguan fungsi hati. Gangguan lever yang terjadi biasanya ditandai oleh fungsi hati (SGOT dan SGPT) yang meningkat. Gangguan fungsi hati bisa karena fatty liver atau terjadi hepatitis," kata Ari.

Nah, jika seseorang--seperti Nora--mengalami kelelahan yang sangat bukan karena suatu penyakit seperti yang disebutkan Ari--bukan karena aktivitas yang berlebihan dan tidak membaik setelah istirahat--ada kemungkinan dia mengalami sindrom kelelahan kronis atau chronic fatigue syndrome (CFS). Sindrom ini sering membuat penderita merasa hidupnya tak normal karena aktivitas kesehariannya terganggu.

"Tapi ada syarat lain untuk disebut sebagai chronic fatigue syndrome. Selain lelah, ditemukan empat gejala atau lebih selama enam bulan," Ari menambahkan. Gejala yang dimaksud di antaranya mudah lupa, sulit berkonsentrasi, sakit tenggorokan, demam, dan nyeri otot.

CFS bisa muncul sangat parah karena penderita bisa jadi tidak memperhatikan masalah ini setelah beberapa minggu atau bulan kemudian. Meski penyebabnya belum jelas dan sulit didiagnosis, bukan tak mungkin sindrom ini tidak bisa ditangani. "Chronic fatigue syndrome ini sebenarnya merupakan gangguan fungsional atau psikis. Jadi kelelahan yang terjadi harus dipastikan bukan karena gangguan organik," kata Ari.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Untuk memastikan kelelahan bukan karena masalah organik, mungkin dokter akan melakukan beberapa tes. Misalnya, melakukan pemeriksaan darah komplet, untuk melihat kecukupan jenis dan jumlah sel dalam darah; sedimentasi eritrosit, untuk melihat ada-tidaknya peradangan dalam tubuh serta kadar gula dalam darah; dan tes hormon stimulasi tiroid, untuk melihat ada-tidaknya masalah yang menyerang kelenjar tiroid.

Lalu apa penyebab CFS? "Sampai saat ini penyebabnya memang belum diketahui dengan pasti. Namun diketahui 'aktor pencetusnya' berhubungan dengan stres berkepanjangan. Baik karena masalah keluarga, pekerjaan, pendidikan, maupun sosial-ekonomi," Ari menjelaskan.

Uniknya, sering kali penderita CFS sendiri tidak menyadari adanya faktor stres tersebut. "Maka perlu eksplorasi khusus untuk mengetahui akar masalahnya," kata Ari.

Penanganan pasien CFS tidak sederhana dan cukup rumit. Bukan proses pencarian akar masalahnya saja, "Tapi juga perlu kerja sama tim, baik dokter spesialis penyakit dalam, psikiater, maupun fisioterapis, untuk membantu mengatasi permasalahan pasien dengan CFS ini," kata Ari.

Karena itu, Ari mengingatkan, daripada telanjur repot mengobati CFS, menghindari penyakit ini lebih penting dilakukan. Caranya tidak hanya menjaga gaya hidup sehat semata, seperti cukup istirahat dengan tidur 7-8 jam sehari, menjaga pola makan, dan rajin berolahraga. "Tapi juga perlu menjalani hidup dengan pengendalian diri, hidup apa adanya, dan selalu positive thinking."

I UTAMI WIDOWATI  

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

3 hari lalu

Ilustrasi wanita bahagia. Unsplash.com
Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

Kesehatan mental lebih dari sekadar gangguan atau kecacatan mental yang diderita seseorang. Psikolog beri penjelasan.


7 Tanda-tanda Kucing Mengalami Dehidrasi

4 hari lalu

Ilustrasi kucing (Pixabay)
7 Tanda-tanda Kucing Mengalami Dehidrasi

Dehidrasi terjadi ketika kucing kehilangan lebih banyak cairan dari yang mereka konsumsi.


Jadi Makanan Khas Lebaran, Ketahui Kandungan Nutrisi dan Manfaat Hati Ayam dalam Sambal Goreng Kentang Ati

10 hari lalu

Menu sambal goreng hati sapi. shutterstock.com
Jadi Makanan Khas Lebaran, Ketahui Kandungan Nutrisi dan Manfaat Hati Ayam dalam Sambal Goreng Kentang Ati

Hati ayam dalam sambal goreng kentang ati, makan khas ketika lebaran, ternyata memiliki manfaat kesehatan. Apa saja?


Hari Kesehatan Sedunia, Akses Pelayanan Bermutu Masih Jadi Harapan

11 hari lalu

Ilustrasi protokol kesehatan / menjaga jarak atau memakai masker. ANTARA FOTO/FB Anggoro
Hari Kesehatan Sedunia, Akses Pelayanan Bermutu Masih Jadi Harapan

Hari Kesehatan Sedunia 2024, diharapkan terwujudnya kesehatan bagi semua agar mendapat akses pelayanan kesehatan bermutu.


Bawa Balita saat Mudik? Perhatian Tips Ini Demi Kesehatannya

13 hari lalu

Ilustrasi balita mudik. shutterstock.com
Bawa Balita saat Mudik? Perhatian Tips Ini Demi Kesehatannya

Pakar kesehatan mengingatkan orang tua untuk memperhatikan daya tahan tubuh balita saat mudik mengingat kondisi cuaca yang sedang tak baik.


Hal-hal yang Perlu Diketahui Soal Bahaya Kandungan Senyawa Bromat pada Air Minum dalam Kemasan

13 hari lalu

Ilustrasi label lolos uji keamanan pangan pada kemasan air minum dalam kemasan.
Hal-hal yang Perlu Diketahui Soal Bahaya Kandungan Senyawa Bromat pada Air Minum dalam Kemasan

Pakar mengingatkan bahaya kandungan senyawa bromat yang banyak terbentuk saat Air Minum Dalam Kemasan (AMDK).


Operasi Hernia Benjamin Netanyahu Berjalan Sukses

18 hari lalu

Benjamin Netanyahu. [Middle East Monitor]
Operasi Hernia Benjamin Netanyahu Berjalan Sukses

Tim dokter dan kantor Perdana Menteri Israel mengumumkan operasi hernia yang dijalani Benjamin Netanyahu berjalan sukses.


Tips Makan Enak tanpa Khawatir Masalah Pencernaan Saat Lebaran

19 hari lalu

Hidangan lebaran. ANTARANEWS
Tips Makan Enak tanpa Khawatir Masalah Pencernaan Saat Lebaran

Dokter spesialis penyakit dalam memberikan tips agar tetap bisa makan enak saat lebaran tanpa menimbulkan masalah pencernaan.


7 Manfaat Makan Buah Semangka bagi Kesehatan Tubuh

24 hari lalu

Ilustrasi Semangka
7 Manfaat Makan Buah Semangka bagi Kesehatan Tubuh

Semangka menjadi buah yang pas sebagai pilihan di bulan Ramadhan. Pada kondisi tubuh yang mengalami dehidrasi, buah ini menjaga kesehatan dan keseimbangan nutrisi.


Benarkah Kolesterol Tinggi Bisa Menimbulkan Rasa lelah?

27 hari lalu

Ilustrasi kolesterol. Shutterstock
Benarkah Kolesterol Tinggi Bisa Menimbulkan Rasa lelah?

Tingginya tingkat kolesterol biasanya dibarengi dengan gejala yang meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke, dan masalah kesehatan lainnya.