Wahyu Ramadhan, misalnya. Eksekutif sebuah stasiun televisi swasta itu sejak setahun terakhir biasa mengayuh sepeda setiap Rabu malam dan Jumat malam, membelah kesunyian belantara Kota Jakarta. "Kami biasa berkeliling sejauh 40-60 kilometer, mulai pukul 22.00 hingga lepas malam," kata Wahyu kepada Tempo, akhir Maret lalu.
Menguras peluh pada malam hari menjadi pilihan untuk menjaga stamina dan kebugaran tubuh. Hasilnya, sejauh ini dia mengaku keluhan kolesterol dan asam urat tak dirasakan lagi. Wahyu pun merasa dapat tidur lebih nikmat dan badan kembali segar pada pagi harinya.
Berbeda dengan kebanyakan penggemar sepeda fixie lainnya, Dyan Sunu Prastowo, 33 tahun, biasa tampil full safety setiap kali mengayuh sepeda pada malam hari. Selain helm, kacamata, dan sarung tangan, ia tak pernah lupa mengenakan masker dan jaket (wind breaker). Ia menilai orang yang berolahraga pada malam hari, apalagi di ruang terbuka, rentan terhadap serangan udara tak sehat.
"Saya tak mau ambil risiko masuk angin, apalagi sampai terkena penyakit paru-paru," kata pemilik toko sepeda di kawasan Fatmawati itu.
Menurut dokter spesialis kedokteran olahraga, Michael Triangto, malam hari idealnya adalah untuk tubuh beristirahat. Kalaupun tetap mau berolahraga, ia menyarankan sebaiknya dilakukan antara pukul 16.00 dan 20.00 agar tubuh tak terlalu lelah. "Dengan kondisi itu, tubuh masih memiliki kesempatan untuk beristirahat (sebelum tidur)," ujarnya.
Kelelahan fisik yang luar biasa setelah bekerja lalu berolahraga, kata Michael, justru berbahaya bagi tubuh hingga bisa berujung pada kematian. Anggota tim kedokteran di pemusatan latihan nasional Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia itu merujuk kasus artis Adji Massaid, yang beberapa waktu lalu mengembuskan napas terakhir setelah bermain sepak bola pada malam hari. "Secara fisik dia itu sudah di bawah, tapi secara mental masih merasa di atas," ujarnya.
Untuk mengembalikan kondisi tubuh yang prima, Direktur Slim + Health Sports Therapy di Mal Taman Anggrek itu melanjutkan, sedikitnya diperlukan waktu tidur sebanyak 6-8 jam sehari. Dengan istirahat yang cukup, tubuh memiliki kesempatan untuk mengembalikan kondisi fisik menjadi lebih segar. Sel-sel tubuh yang rusak akan cepat diperbaiki, begitu juga secara mental. Sehingga, seseorang tidak akan mengalami stres akibat terlalu lelah.
Untuk menjaga tubuh tetap fit, penulis buku Langsing Sehat dengan Sports Therapy itu menganjurkan olahraga pada pagi hari antara pukul 05.00 dan 07.00. Saat itu kondisi tubuh masih fresh, seseorang belum dipusingkan oleh pekerjaan, termasuk kondisi stres. "Nah, hasil dari latihan pagi itulah akan digunakan untuk menunjang efektivitas kerja kita pada siang harinya," ujarnya.
JAYADI SUPRIADIN
Plus-Minus Olahraga Malam
- Pada kebanyakan orang, suhu tubuh dan hormonnya mengalami level puncak pada pukul 18.00. Tapi biasanya, dengan berolahraga minimal 3 jam setelah atau sebelum waktu itu, akan memberi daya tahan tubuh dan pembangunan otot.
- Fungsi paru-paru bekerja paling baik pukul 16.00-17.00.
- Melepas stres sehabis bekerja atau sekolah.
- Dapat mengurangi nafsu makan saat malam hari.
- Bagi penderita gangguan tidur atau insomnia, olahraga malam dapat membantu untuk tidur lebih awal dan lebih dalam.
- Udara malam lebih dingin sehingga riskan bagi paru-paru.
- University of Maryland Medical Center menganjurkan menghindari latihan berat dua jam sebelum waktu tidur.
JS | Berbagai Sumber