Penemuan aplikasi ini disertakan dalam kompetisi Imagine Cup 2011 yang disponsori Microsoft. Kompetisi ini mensyaratkan teknologi bisa membantu mengatasi persoalan dunia. Hal inilah yang mendorong Tristan Gibeau, 25, dan kawan-kawannya mendesain aplikasi tersebut dan berharap menang di kompetisi itu.
" Teknologi ini akan berbeda untuk melihat gejala malaria. Harapannya bisa untuk melawan berbagai penyakit," ujar Gibeau, desainer piranti lunak tersebut.
Baca Juga:
Timnya mengembangkan prototipe dengan piranti lunak Windows 7 pada perangkat Samsung Focus yang dimodifikasi dengan lensa kamera mikroskopik. Dengan piranti lunaknya ini akan mengetahui sampel darah, memroses data untuk mendeteksi parasit malaria, menghitung seberapa banyak malaria pada sampel darah dan menunjukkan hasilnya pada pengguna ponsel.
"Piranti lunak ini secara aktual menggambarkan kotak mera di sekitar kluster malaria dan memberitahukan anda seberapa banyak ditemukan dengan segera," ujar Gibeau yang baru lulus dari Teknik Komputer University of Central Florida.
Piranti lunak ini akan membantu mereka bekerja layaknya dokter atau perawat pada mereka yang tidak terakses internet, tanpa harus mengunggah data dan memrosesnya ditempat lain. Dia meyakinkan sekali data yang tersimpan ini diunggah, akan dapat digunakan untuk melihat trend penyakit.
Gibeau menggunakan aplikasi ponsel pintar untuk mendeteksi sel yang rusak dan penyakit lainnya untuk memudahkan piranti lunak disesuaikan dengan mikroskop laboratorium.
YAHOONEWS/REUTERS/DIAN YULIASTUTI