Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Bila Beruban Sejak Muda

Foto: ifood.tv
Foto: ifood.tv
Iklan
TEMPO Interaktif, Aditya Himawan menuturkan kisah remajanya, saat berusia 14 tahun dan duduk di bangku sekolah menengah pertama, ia sudah menyandang panggilan si mbah alias kakek. Mengapa demikian? "Pasalnya, sejak muda, rambutku bertabur uban. Kini aku berusia 25 tahun, tapi uban sudah memenuhi kepalaku merata," ujarnya.

Aditya menuturkan, "Setiap bertemu dengan kawan lama, selalu komentarnya, 'Wah kau awet menjadi si mbah, ya!' Memang rambut putih merata semua di kepalaku," kata karyawan swasta di kawasan Cempaka Putih, Jakarta Pusat, itu yang ditemui Tempo pekan lalu. Toh, dia merasa tak terlalu risau oleh rambut putihnya itu. 

Aditya menyadari bahwa hal yang sama pernah dialami sang ayah sejak SMA. "Kami menganggap bukan hal besar. Kami justru cemas, bila gara-gara uban tidak ada cewek yang mendekat, baru jadi persoalan," tuturnya.

Lain lagi kisah Herdjoko, 48 tahun, pelatih silat yang kini tinggal di Australia. Dia memiliki kisah serupa dengan Aditya. Ketika berusia 15 tahun, dia dijuluki kakek gara-gara rambutnya yang memutih. Herdjoko tak pernah marah. Bagi dia, beruban sejak usia remaja menjadi berkah. "Sekeluarga kami keturunan beruban sejak usia remaja. Justru hal ini secara tak langsung membuat saya populer atau gampang dikenal."

Aditya dan Herdjoko hanya sedikit contoh di antara banyak remaja beruban. Kini banyak tokoh terkenal lantaran berambut putih atau perak, seperti pengacara kondang Adnan Buyung Nasution, tokoh pers Pia Alisjahbana, Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Radjasa, dan Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa.

Menurut dokter Tjut Nurul Alam Jacoeb dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, sampai saat ini belum ada penyebab pasti tentang uban. Rambut putih atau perak ini muncul akibat kekurangan pigmen. "Pigmen tidak akan muncul bila seseorang kekurangan enzim tertentu di dalam tubuh. Masalah akar rambut yang rusak pun tidak bisa memproduksi pigmen. Atau faktor penyebab kerusakan lain, seperti kandungan zat kimiawi pada pewarna rambut atau pencuci rambut untuk menghilangkan ketombe," Tjut memaparkan.

"Kalau sudah begini, rambut pada awalnya akan berwarna abu-abu, transparan, dan menjadi putih," ujarnya. Menurut Tjut, pada anak yang kekurangan gizi, rambut juga akan menjadi merah. Keadaan akan lebih parah pada anak yang mengalami kwasiorkor atau gizi buruk akut, di mana tubuhnya tidak menghasilkan enzim yang cukup untuk membuat pigmen.

Apabila uban muncul pada usia 40-an tahun, hal itu dinilai wajar. Secara alami, uban akan muncul seiring dengan bertambahnya usia. Sementara itu, mereka yang beruban sejak usia remaja, menurut Tjut, kini banyak ditemui. "Biasanya karena faktor genetik. Bila orang tuanya seperti itu, si anak mengalami hal serupa," tuturnya. 

Hingga kini belum ada obat untuk mengatasi kemunculan uban. Pencegahannya baru sebatas mengkonsumsi makanan bergizi tinggi karena berkaitan dengan masalah kekurangan protein atau gizi. "Bila telanjur banyak uban, biasanya sering ditutupi dengan pewarna. Namun kini beberapa orang justru tampil percaya diri dengan uban terlihat beda," kata dia.

Tjut mengingatkan agar berhati-hati terhadap pemakaian zat pewarna karena mengandung zat kimia yang menyebabkan tidak bisa memproduksi pigmen. "Lebih baik sejak dini mengkonsumsi makanan bergizi."

Menurut Tjut, rambut terdiri atas bagian poros dan akar. Bagian luar yang tumbuh di kepala merupakan poros. Sementara bagian akar menancap di bagian bawah kulit kepala. Akar setiap helai rambut dikelilingi tabung jaringan di bawah kulit yang disebut folikel rambut. Setiap folikel mengandung sel pigmen yang menghasilkan bahan kimia pemberi warna rambut, misalnya cokelat, hitam, pirang, dan merah.

Seiring dengan bertambahnya usia, sel pigmen pada folikel rambut secara bertahap mati. Bila sel pigmen di folikel rambut lebih sedikit, rambut tak akan lagi mengandung warna. Rambut akan menjadi transparan seperti abu-abu, perak, dan putih. Semakin usia bertambah, sel pigmen semakin sedikit memproduksi melanin.

Penyebab lain rambut beruban adalah kekurangan vitamin B dan zat besi yang biasa dijumpai pada penderita anemia. Kemudian faktor lain yang memicu gejala beruban adalah gaya hidup seperti merokok dan minum alkohol.

Menurut Gerald Weissmann, MD, Ketua FASEB Journal, rambut menjadi abu-abu karena peroksida mengembangkan hidrogen dalam jumlah besar akibat keausan folikel rambut. Peroksida normal membuat sintesis melanin--pigmen alami rambut. "Semua sel rambut kita membuat sedikit hidrogen peroksida. Seiring dengan bertambahnya usia, jumlah peroksida tambah banyak," ujarnya. 

DIAN YULIASTUTI 



Iklan




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.




Video Pilihan


Ada Demo IDI, Polda Metro Imbau Warga Hindari Jalan Depan DPR-MPR

23 jam lalu

5 organisasi profesi tenaga medis dan tenaga kesehatan dari Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI), Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI), Ikatan Bidan Indonesia (IBI), Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI), dan Ikatan Apoteker Indonesia IAI di depan Gedung DPR RI, Senin, 5 Juni 2023. IStimewa
Ada Demo IDI, Polda Metro Imbau Warga Hindari Jalan Depan DPR-MPR

Ikatan Dokter Indonesia atau IDI menggelar aksi protes Rancangan Undang-Undang Kesehatan di depan Gedung DPR-MPR.


5 Manfaat Olahraga Berenang untuk Kesehatan Tubuh

23 jam lalu

Ilustrasi pria berenang. mirror.co.uk
5 Manfaat Olahraga Berenang untuk Kesehatan Tubuh

Salah satu olahraga yang bisa dicoba untuk meningkatkan kebugaran tubuh adalah berenang.


6 Masalah Kesehatan yang Bisa Muncul jika Kekurangan Vitamin C

2 hari lalu

Ilustrasi vitamin C (Pixabay.com)
6 Masalah Kesehatan yang Bisa Muncul jika Kekurangan Vitamin C

Vitamin C adalah salah satu vitamin yang dibutuhkan oleh tubuh. Lantas, bagaimana jika tubuh kekurangan vitamin C?


Kesehatan Kim Jong Un Disorot Lagi

5 hari lalu

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un menyapa warga saat menghadiri acara perayaan 74 tahun berdirinya Korea Utara, di Pyongyang, 9 September 2022. KCNA via REUTERS
Kesehatan Kim Jong Un Disorot Lagi

Berat badan Kim Jong Un diduga sudah 140 kilogram dan mengalami dermatitis


Efek Merokok 10 Akan Terasa Tahun Lagi, Ini yang Bikin Ketergantungan

5 hari lalu

ILustrasi larangan merokok. REUTERS/Eric Gaillard
Efek Merokok 10 Akan Terasa Tahun Lagi, Ini yang Bikin Ketergantungan

Merokok semakin umum dilakukan masyarakat di Indonesia. Waspada, dampak buruk kesehatan bagi perokok akan dirasakan 10-20 tahun lagi.


7 Startup Kesehatan Dapat Bantuan Permodalan USD 25 Ribu dari Reckitt Indonesia dan Health Innovation Exchange

6 hari lalu

Ilustrasi startup. Shutterstock
7 Startup Kesehatan Dapat Bantuan Permodalan USD 25 Ribu dari Reckitt Indonesia dan Health Innovation Exchange

Ketujuh startup itu yakni Neurabot, Pedis Care, Primaku, Little Joy, KITA, Lovecare, dan Riliv.


Sederet Manfaat Sunat Anak Laki-laki bagi Kesehatan

6 hari lalu

Ilustrasi khitan dewasa. TEMPO/Wahyurizal Hermanuaji
Sederet Manfaat Sunat Anak Laki-laki bagi Kesehatan

American Academy of Pediatrics menyebutkan manfaat kesehatan sunat laki-laki baru lahir dapat mencegah infeksi saluran kemih, kanker penis, dan penularan beberapa infeksi menular seksual, termasuk HIV.


84 Persen Masyarakat di Asia Pasifik Akui Pentingnya Komunitas Dalam Jaga Kesehatan

8 hari lalu

Ilustrasi lari/herbalife
84 Persen Masyarakat di Asia Pasifik Akui Pentingnya Komunitas Dalam Jaga Kesehatan

Ada banyak tantangan yang harus dihadapi orang ketika ingin hidup sehat. 84 persen mengakui peran komunitas bisa bantu jaga kesehatan.


77 Persen Masyarakat di Asia Pasifik Lebih Sadar Jaga Kesehatan Setelah Pandemi

8 hari lalu

Ilustrasi cek kesehatan (Pixabay,com)
77 Persen Masyarakat di Asia Pasifik Lebih Sadar Jaga Kesehatan Setelah Pandemi

Herbalife merilis Survei Asia Pacific Health Priority 2023. Dalam survei itu terlihat bahwa 77 persen masyarakat kini lebih sadar untuk jaga kesehatan


Pedagang Hewan Kurban di Depok Gunakan Barcode untuk Ketahui Kesehatan

14 hari lalu

Sales Promotion Girl (SPG) berpakaian ala koboi berpose saat menunggu pembeli di Mall Hewan Kurban H. Doni, Depok, Kamis, 1 Agustus 2019. Gaya SPG yang berpakaian ala koboi tersebut merupakan upaya untuk menarik minat pembeli. TEMPO/M Taufan Rengganis
Pedagang Hewan Kurban di Depok Gunakan Barcode untuk Ketahui Kesehatan

Pedagang hewan kurban jenis sapi di Depok, Jawa Barat menggunakan barcode untuk mengetahui keadaan kesehatan dan riwayat hewan.