TEMPO Interaktif, SLEMAN - Lintasan alami di lereng Gunung Merapi untuk menyalurkan hobi naik trail sangat digemari. Lagi pula, di Yogyakarta banyak terdapat komunitas trail. Para pengusaha pun juga pintar membidik pasar penggemar motor trail.
“Kami sebagai penggemar motor trail seolah dimanjakan dengan alam yang menyediakan lintasan untuk menyalurkan hobi kami,” kata Kurniawan, warga Yogyakarta, salah seorang penggemar trail, Minggu (17/4).
Lintasan alami di lereng Merapi yang mengasikkan untuk tracking dengan sepeda motor jenis trail ini sangat banyak. Antara lain di Kali Gendol, Kali Opak, Kali Boyong. Selain itu di lahan atau perkampungan yang terlanda awan panas dan lahar di desa Umbulharjo, Kepuharjo dan Argomulyo sangat tepat dan bisa membuat para biker trail itu kecanduan.
Lintasan berbatu, berpasir dan berlumpur di beberapa tempat itu menjadi tempat favorit bagi para biker jenis trail. Bahkan tidak sedikit para biker dari luar kota yang sering menandatangi lokasi wisata lahar dengan menggunakan trail.
Harga sepeda motor jenis trail itu pun bervariasi. Dari harga Rp 10 juta hingga ratusan juta rupiah. Bahkan ada juga sepeda motor non trail disulap menjadi trail guna memenuhi keinginan penggemar.
Baca Juga:
Untuk memenuhi kebutuhan penggemar trail, juga disediakan sepeda motor trail yang tidak terlalu mahal dibandingkan keluaran pabrikan Eropa maupun Jepang. Misalnya sepeda motor trail Monstrack asal Korea yang bersertifikat Standar "Australia Competition". Harganya tidak terlalu mahal yaitu sekitar Rp 17 juta –Rp 18 juta per unit.
Di Yogyakarta juga dibuka dealer sepeda motor "Barito Auto Racing" yang menyediakan sepeda motor adventure trail itu untuk memenuhi kebutuhan para penggemar trail dan tidak perlu jauh-jauh membeli sepeda motor petualang tanpa harga yang tidak terlalu mahal. “Kami juga merangkul komunitas trail di Yogyakarta, ini juga sebagai upaya untuk mengkampanyekan kegemaran akan motor trail,” kata pemilik Barito Auto Racing Andy Nova
I MUH SYAIFULLAH