TEMPO Interaktif, Jakarta - Ini kabar yang mungkin dinantikan ribuan pria, setidaknya diam-diam.
Sebuah kajian literatur medis mengungkapkan bahwa beberapa metode nonbedah untuk meningkatkan ukuran penis benar-benar bekerja, meski beberapa tidak memuaskan.
Sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal British Association of Urological Surgeons menemukan bahwa metode traksi adalah yang paling efektif dalam memperpanjang penis.
Namun, juga ditemukan bahwa prosedur bedah dapat berbahaya dan memiliki tingkat komplikasi 'sangat tinggi'.
Penelitian itu dilakukan oleh ilmuwan Italia Marco Ordera dan Paolo Gontero di University of Turin.
Baca Juga:
Keduanya memeriksa literatur pada dua metode, bedah dan nonbedah, untuk peningkatan ukuran penis dan menemukan sepuluh studi yang relevan.
Setengah melaporkan bahwa teknik pembedahan yang dilakukan pada 121 orang, sementara yang lain membahas metode noninvasif yang digunakan oleh 109 orang.
Sebuah studi metode traksi melaporkan peningkatan rata-rata 1,8 sentimeter dalam keadaan lembek.
Penelitian lain melaporkan bahwa ukuran penis bertambah rata-rata 2,3 sentimeter ketika lembek dan 1,7 sentimeter ketika ereksi.
Namun, untuk mencapai hasil ini orang-orang harus mengikuti suatu kondisi sulit yang melibatkan enam jam traksi sehari selama empat bulan dalam contoh pertama dan empat jam selama enam bulan di contoh kedua.
Metode lain yang diselidiki para ilmuwan termasuk 'pompa penis' yang menggunakan vakum untuk penarikan organ itu.
Para peneliti mengatakan bahwa penggunaan pompa efektif jika digunakan untuk jangka waktu enam bulan.
Ordera dan Gontero juga melaporkan bahwa cincin 'peno-sctroal', yang sesuai dengan organ itu, dapat membantu menambah ukuran dan mempertahankan ereksi.
Keduanya mengatakan bahwa setiap kenaikan panjang, tidak meningkatkan ketebalan organ, tetapi juga tidak menyebabkan penurunan.
Penelitian ini muncul setelah peningkatan besar jumlah pasien yang mencari nasihat urologis untuk 'penis pendek'.
Banyak pria yang meminta bantuan karena mereka cenderung melebih-lebihkan apa yang dianggap normal.
Para peneliti menambahkan bahwa organ dapat dianggap 'normal' jika setidaknya 4 sentimeter ketika lemas dan 7,5 sentimeter ketika ereksi walaupun beberapa fleksibilitas harus dibuat sesuai tinggi dan Body Mass Index (BMI) laki-laki.
DAILY MAIL | EZ