TEMPO Interaktif, Jakarta - Banyak orang normal akan membayar US$ 24 (Rp 207 ribu) untuk sebuah buku. Tapi, US $ 23,7 juta (Rp 205 miliar) ditambah US$ 3,99 (Rp 35 ribu) biaya pengiriman untuk sebuah buku ilmiah tentang lalat?
Ini harga untuk buku "The Making of a Fly" di Amazon.com yang terpantau pada 18 April oleh Michael Eisen, seorang ahli biologi evolusioner dan blogger.
Baca Juga:
"Harga itu bukan hasil permintaan tak terkendali untuk karya klasik biologi perkembangan Peter Lawrence," tulis Eisen. Sebaliknya, tampaknya itu dipicu oleh perang harga mesin komputer.
Eisen menyaksikan perang harga mesin itu sejak 08-18 April dan menghitung dua penjual buku secara otomatis menyesuaikan harga mereka satu sama lain.
Satu persamaan terus menetapkan harga buku pertama di 1,27059 kali harga buku kedua, menurut analisis Eisen, yang diposting secara rinci di blog-nya.
Persamaan lainnya secara otomatis menetapkan harga pada 0,9983 kali harga buku lainnya. Jadi, harga kedua buku meningkat bersamaan ke dalam jutaan, dengan buku kedua selalu dijual dengan harga sedikit lebih rendah daripada yang pertama.
Insiden ini menyoroti fakta yang sedikit diketahui tentang situs e-commerce seperti Amazon, seringkali orang tidak membuat dan meng-update harga, tapi algoritma komputerlah yang melakukannya.
Penjual buku individu di Amazon dan situs lainnya membayar perusahaan pihak ketiga untuk layanan algoritma yang secara otomatis meng-update harga. Beberapa program komputer konon bekerja sangat baik, meningkatkan penjualan 60 persen lebih karena mereka menawarkan harga yang lebih rendah secara otomatis dan berulang kali.
Keuntungannya jelas, yaitu jika Anda mengelola puluhan item penjualan di Amazon atau eBay, sulit atau bahkan tidak mungkin untuk bersaing dengan mereka semua.
"Jika Anda memiliki lebih dari 100 item, maka tidak mungkin bagi Anda untuk fokus secara manual pada harga," kata Victor Rosenman, CEO sebuah perusahaan bernama Feedvisor, yang menjual jasa algoritma untuk orang yang menggunakan Amazon.
"Ini seperti bursa saham. Yang Anda lihat ada perubahan harga sepanjang waktu. Tetapi, mereka tidak pernah berubah secara drastis. Kadang-kadang satu dolar di sini, satu dolar di sana--mungkin $ 10."
Algoritma ini sangat bervariasi dalam kualitas, sebagaimana kasus di Amazon ini.
"Penjual dengan mudah dapat menghindari situasi ini jika mereka menetapkan harga atas dan bawah pada algoritma harga mereka sehingga penawaran yang kompetitif berhenti di poin dolar tertentu," kata Rosenman.
"Ini seperti Anda memakai gas dan tidak memiliki rem tangan," kata Eisen. "Ini adalah kesalahan yang sangat mendasar. Jadi, saya sangat, sangat terkejut hal ini terjadi," tambahnya.
Beberapa dari layanan algoritma ini memberikan klien kontrol atas persamaan mereka, membiarkan mereka mengeditnya. "Itu tidak selalu bekerja dengan baik," kata Rosenman.
Eisen, yang pertama kali membuat blog tentang buku mahal itu, menulis bahwa "ah, seseorang akhirnya melihat" harga liar "The Making of a Fly." Pada tanggal 19 April, katanya, harga buku menurun drastis dari lebih dari US$ 23 juta menjadi US$ 106,23.
Pada Senin sore, buku baru itu tercatat di US$ 976,98 dan Eisen berpikir harganya meningkat lagi.
Baik Amazon maupun penjual buku tidak menanggapi permintaan komentar dari CNN.
Eisen menulis, jika tidak ada kasus lain, situasi ini membuat penulis buku itu berhak membual, "Peter Lawrence sekarang dapat dengan nyaman membanggakan bahwa salah satu perusahaan terbesar dan paling dihormati di bumi menghargai bukunya US$ 23,698,655.93 (ditambah biaya pengiriman $ 3,99)."
CNN | ERWIN