"Tujuannya untuk lebih memahami status, kebutuhan, dan pola gizi anak Indonesia. Dan kami dapat menciptakan produk-produk bergizi yang tepat dan spesifik bagi kebutuhan mereka," ujar Cees Ruygrok, Presiden Direktur Frisian Flag Indonesia pada konfrensi pers hari Selasa (26/4) kemarin.
Survei dimulai sejak Desember 2010 dan selesai pada November 2011, serta akan dipublikasikan pada kuartal awal 2012 kepada masyarakat untuk menambah pengetahuan kepada pemerintah, orang tua, dan pendidik. Semua data akan dikumpulkan dan dianalisa oleh Persatuan Ahli Gizi Indonesia.
"Dengan pendekatan berbasis bukti penelitian gizi ini memungkinkan orang tua, pemerintah dan ahli gizi untuk mendapatkan pemahaman yang mendalam," ujar Kepala Riset Seanuts dari Persagi, Dr Sandjaja.
Tujuan Seanuts di Indonesia, lanjut Sandjaja, adalah mengetahui magnitude masalah gizi makro dan mikro anak 6 bulan - 12 tahun di Indonesia beserta faktornya. Selain itu, mengetahui tingkat konsumsi makanan anak, konsumsi yodium, perkembangan motorik dan kognitif anak, aktivitas fisik anak, dan tingkat kematangan tulang. Sampel anak yang diikutsertakan terdiri dari 2400 anak umur 6-23 bulan, 2400 anak umur 2-5 tahun, dan 2400 anak umur 6-12 tahun.
"Daerah penelitian tersebar di 48 kabupaten di Indonesia dengan pulau Jawa yang terbanyak. Penelitian ini adalah penelitian terbesar dan paling komperhensif yang pernah dilakukan di Indonesia," ungkap Sandjaja. RENNY FITRIA SARI