“Andi sempat bersekolah hingga kelas 2 SD. Saat bapaknya dipecat dari teknisi listrik, Andi sempat mengamen untuk membiayai sekolah dan ongkosnya sendiri. Namun, karena kami tidak tega maka Andi pun dihentikan sekolahnya,” ujar Mila (34), ibunda dari Andi dan Agung.
Keuangan keluarga Edi memang tidak bisa dikatakan mencukupi, Edi hanya seorang ojek, sedangkan Mila adalah seorang pengamen. Namun, keinginan Andi untuk sekolah masih teramat sangat terasa oleh kedua orang tuanya. “Untung diajak oleh BIS. Kami berharap dengan sekolah ini Andi bisa pintar, bekerja, dan menyekolahkan adik-adiknya kelak. Jangan sampai susah seperti orang tuanya,” cerita Mila.
Andi dan Agung merupakan 2 dari 26 anak yang masuk dalam program “Sekolah Bisa” kerja sama antara The Body Shop dan British International School (BIS). Anak yang dipilih merupakan anak putus sekolah dengan rentang umur 5 hingga 13 tahun yang hidup di lingkungan “Daerah Pemulung” dekat Stasiun Pondok Ranji. Sekolah didirikan di atas tanah hibah dari The Body Shop dengan bangunan yang dibiayai oleh British International School. Sekolah ini akan berjalan mulai 2 Mei mendatang hingga 30 Juni dengan staf pengajar murid-murid dair BIS, pegawai Bodyshop, dan staf profesional.
“Kami sangat senang dengan ajakan dari BIS untuk mendirikan sekolah ini. Kebetulan kami juga mewajibkan pegawai kami untuk melakukan kegiatan sukarelawan setiap tahunnya. Jadi, nantinya pegawai kami juga akan ikut mengajar di Sekolah Bisa ini,” ujar CEO The Body Shop Indonesia, Suzy Hutomo.
Sementara bagi BIS, Sekolah Bisa merupakan pelajaran yang ingin diberikan kepada siswa-siswinya dalam berbagi dan bertanggung jawab terhadap kondisi sekitar. Dana pembangunan Sekolah Bisa yang menghabiskan Rp 70 juta pun merupakan kumpulan dari hadiah perlombaan sosial yang dilakukan internal BIS.
“Sekolah Bisa ini merupakan bagian dari mata pelajaran di BIS, yaitu Creative, Action, dan Service (CAS). Dan bagi siswa yang ingin lulus mata pelajaran ini, harus mengajar dan bertanggung jawab penuh pada sekolah dan adik-adiknya,” ujar Asisten CAS, Adimas Grahito.
RENNY FITRIA SARI