TEMPO Interaktif, Jakarta -Ingin anak anda tetap sehat, lincah, tidak menderita obesitas? Ada cara jitu untuk mewujudkannya yakni dengan makan bersama di keluarga.
Makan bersama di keluarga ternyata membawa banyak pengaruh positif kepada anak. Sayangnya hal ini sudah mulai jarang dilaksanakan oleh para keluarga karena kesibukan orang tua. Seperti dibuktikan dari penelitian yang dipublikasikan oleh Amber Hammons dari Universitas Illinois kemarin.
Dia mengumpulkan data dari 17 penelitan sebelumnya. Hammons menemukan 24 persen anak-anak yang selalu makan bersama dengan keluarganya. “Mereka lebih suka memakan makanan sehat ketimbang yang jarang makan bersama,” ujar Hammons.
Tak hanya mengkonsumsi makanan sehat, Hammons juga menemukan anak yang sering makan bersama ini tidak mempunyai kelainan makan. Para peneliti ini juga ingim melihat sumbangan positif dari hal yang berhubungan dengan masalah gizi.
“Penting bagi orang tua mengetahui apa yang mereka bisa lakukan khususnya terkait masalah obesitas dan kebiasaan makan serta peran mereka,”ujarnya.
Penelitian lain di Pusat Ketahanan Keluarga pada 2009 juga menemukan hal yang relevan soal ini. Mereka melibatkan lebih dari 183 ribu anak dan remaja. Mereka memperhatikan berat badan, kebiasaan dan hal-hal yang berbahaya untuk mengontrolnya.
Mereka yang makan bersama keluarga seminggu tiga kali atau lebih 12 persen kecil kemungkinan untuk menjadi lebih gemuk dari yang jarang atau tidak pernah makan bersama. Sebanyak 20 persen juga tidak terlalu banyak mengkonsumsi permen, gorengan, soda dan makanan tidak sehat lainnya.
Sebuah analisis dari delapan studi juga memperlihatkan makan bersama lima kali seminggu atau lebih juga akan mengurangi gizi buruk hingga 25 persen. Anak yang makan bersama keluarga juga kecil kemungkinan terlibat dalam kelainan perilaku makan untuk menurunkan berat badan. Seperti mengambil pil diet, obat pencahar, muntah, menyia-nyiakan makanan atau merokok. CONSUMER.HEALTHDAY/DIAN YULIASTUTI