Asosiasi Medis Amerika membuat penelitian selama delapan tahun terhadap 3.681 orang sehat di Eropa yang berusia 50-an hingga 60 tahun. Dalam penelitian itu ditemukan, mereka yang mengonsumsi garam setidaknya satu sendok teh per hari tidak menunjukkan perkembangan kesehatan dibandingkan mereka yang makan garam lebih banyak.
Sebaliknya, mereka yang makan sedikit garam ternyata memiliki tingkat kematian akibat serangan jantung yang lebih tinggi. Seperti yang dilansir laman Daily Mail, Kamis 5 Mei 2011, studi itu juga menunjukkan mereka yang makan garam berlebihan tidak mendapatkan bahaya resiko terkena darah tinggi.
Baca Juga:
Dalam penelitian itu, partisipan diminta menjalani tes urin pada tahap awal dan akhir. Dari tes urine itu terlihat sebanyak enam persen partisipan mengalami serangan jantung, stroke dan masalah jantung lainnya selama delapan tahun. Dan sebanyak tiga per empatnya mengalami masalah kesehatan fatal hingga meninggal.
Mereka yang mengonsumi garam lebih sedikit memiliki resiko kematian akibat serangan jantung dan stroke lebih tinggi dibandingkan mereka yang mengonsumsi garam lebih banyak. "Penelitian kami ini tidak mewakili pengurangan garam pada satu populasi," kata Jan Staessen, Kepala penelitian di Universitas Leuven, Belgia.
Menurut para peneliti, kurang garam dalam tubuh dapat meningkatkan stres pada sistem tubuh, mengurangi kepekaan insulin dan mempengaruhi hormon yang mengontrol tekanan darah dan penyerapan garam.
AQIDA