Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Agar Gorengan Tak Terlalu 'Berbahaya'  

sxc.hu
sxc.hu
Iklan
TEMPO Interaktif, Siapa tak suka gorengan? Sensasi renyah dan gurihnya saat digigit membuat orang sulit menghindarinya. Menyantap risoles, tahu isi goreng, atau pisang goreng saat senggang pada pagi atau sore hari tentu sangat nikmat.

Widajanti, 56 tahun, ibu rumah tangga di Boyolali, Jawa Tengah, misalnya. Ia tiada hari tanpa menggunakan minyak goreng dalam memasak. Selesai menggoreng kerupuk yang butuh banyak minyak, ia menggoreng lauk. Terakhir, sisa minyak dipakainya untuk menumis sayur. "Sayang kalau dibuang, masih bisa dipakai lagi," ujarnya.

Lain halnya dengan Krisnawati, 40 tahun. Dia menyadari usianya makin tua dan harus memperhatikan kesehatan. Krisnawati kini lebih suka mengukus atau merebus makanan yang dikonsumsinya. Kalaupun harus menggoreng atau menumis, dia hanya sedikit sekali menggunakan minyak.

Karyawan swasta di kawasan Blok M ini mengatakan berupaya mengurangi mengkonsumsi minyak dan makanan yang digoreng untuk kesehatan. "Kalaupun menggoreng, tidak terlalu banyak memakai minyak. Setelah menggoreng, aku buang minyaknya," katanya.

Menurut dokter Inge Permadhi, spesialis gizi klinis dari Rumah Sakit Siloam Semanggi, gorengan atau makanan yang diolah dengan digoreng idealnya memang dihindari total. Tapi, jika tidak mungkin menghindari, kreativitas mengolah makanan bisa jadi senjata.

"Makanan yang digoreng, selain hancur mikro-nutrisinya, minyak yang terserap makanan berbahaya untuk kesehatan kita," kata Inge saat ditemui seusai jumpa wartawan acara seminar bertajuk "Pentingnya Sarapan" di Jakarta beberapa waktu lalu.

Minyak goreng yang dipanaskan, apalagi secara berulang, akan meningkatkan kandungan lemak trans. Lemak trans adalah nama umum untuk lemak tak jenuh. Sebagian besar lemak trans disintesiskan secara artifisial atau buatan. Biasanya dengan proses kimiawi memadatkan minyak cair.

Kadar lemak trans yang tinggi dalam tubuh bisa meningkatkan kadar kolesterol jahat (LDL) dan menurunkan kadar kolesterol baik (HDL) dalam darah. Akibatnya, terjadi pembekuan darah, muncul endapan, dan mempersempit pembuluh darah, sehingga kesehatan jantung terancam. Seperti diketahui, penyakit jantung koroner telah menjadi penyebab nomor satu kematian di Indonesia.

Karena itu, Inge menyarankan, saat menumis sebaiknya sesedikit mungkin menggunakan minyak goreng. "Lebih baik gunakan penggorengan antilengket dan gunakan sedikit minyak hanya untuk menumis sebentar bumbunya."

Senada dengan Inge, chef Edwin Lau mengatakan makanan yang digoreng memang belum tentu menyehatkan tubuh. "Tergantung apa yang digoreng, bagaimana cara menggoreng, dan siapa yang mengkonsumsi makanan gorengan itu," ujar Edwin melalui surat elektronik.

Dia mencontohkan, makanan seperti jeroan ayam atau sapi yang digoreng tidak sehat. Sebab, jeroan sendiri sudah mengandung lemak jenuh yang tinggi. Pria yang pernah bekerja di berbagai hotel bintang lima ini mengatakan banyak jenis minyak yang bisa digunakan untuk memasak.

"Minyak sawit, minyak kelapa, minyak babi, bebek, dan ayam memiliki kandungan lemak jenuh yang sangat tinggi," ujar pria yang mengambil spesialisasi masakan sehat ini.

Sedangkan minyak zaitun, biji bunga matahari, biji bunga kapas (safflower), minyak kacang, minyak jagung, canola, minyak kulit padi, minyak wijen, dan minyak biji anggur memiliki kandungan asam lemak tak jenuh tunggal dan ganda yang lebih tinggi.

Edwin mengatakan ada aturan khusus untuk memasak agar tidak merusak kandungan vitamin, protein, atau mineral makanan. "Contohnya, salmon akan rusak Omega-3-nya kalau terlalu lama (dimasak)," ujarnya.

Saat memasak pun disarankan memakai minyak yang sudah mencapai suhu tinggi. Sebab, semakin rendah suhu akan makin banyak makanan menyerap minyak. "Tekniknya juga harus benar supaya tidak 'minum' minyak," ujarnya.

Dia menyarankan tidak menggoreng untuk mematangkan makanan. Hal ini akan membuat makanan menyerap lebih banyak minyak. "Gunakan hanya untuk dapat tekstur renyah pada kulitnya untuk meminimalkan minyak," ujar pemilik tubuh bagus ini.

Penggunaan minyak untuk menggoreng lebih dari sekali tidak disarankan. Sebab, minyak sudah mencapai titik didih dan berpotensi menghasilkan lemak yang berbahaya bagi pembuluh darah. Dia pun menyarankan agar mengkonsumsi makanan yang dimasak dengan teknik masak lebih ramah kesehatan, seperti dikukus, direbus, dipanggang di oven, dan ditumis dengan sedikit minyak.


Tip Menggoreng Sehat

1. Gunakan penggorengan dengan lapisan antilengket untuk mengurangi penggunaan minyak.
2. Gunakan minyak yang sehat, seperti minyak canola.
3. Hindari deep fried atau menggoreng dengan suhu tinggi dalam waktu yang lama.
4. Menumis bumbu dengan sedikit minyak. Lalu buang minyak, campur bumbu ke dalam masakan. Setelah matang dan diangkat, tuang sedikit margarin di atas tumisan untuk memberi efek kilau minyak.
5. Pastikan suhu minyak cukup tinggi untuk meminimalkan penyerapan minyak ke makanan.
6. Jangan menggoreng makanan dalam jumlah banyak sekaligus karena akan mengganggu suhu minyak dan membuat minyak lebih banyak terserap.
7. Kukus makanan sebelum digoreng untuk mematangkan bagian dalam dan mengurangi kontak terlalu lama dengan minyak.
8. Tiriskan minyak dengan sempurna sebelum makanan disajikan. Gunakan kertas penyerap minyak.
 
DIAN YULIASTUTI | UTAMI WIDOWATI











Iklan




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.




Video Pilihan


6 Masalah Kesehatan yang Bisa Muncul jika Kekurangan Vitamin C

1 hari lalu

Ilustrasi vitamin C (Pixabay.com)
6 Masalah Kesehatan yang Bisa Muncul jika Kekurangan Vitamin C

Vitamin C adalah salah satu vitamin yang dibutuhkan oleh tubuh. Lantas, bagaimana jika tubuh kekurangan vitamin C?


Kesehatan Kim Jong Un Disorot Lagi

4 hari lalu

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un menyapa warga saat menghadiri acara perayaan 74 tahun berdirinya Korea Utara, di Pyongyang, 9 September 2022. KCNA via REUTERS
Kesehatan Kim Jong Un Disorot Lagi

Berat badan Kim Jong Un diduga sudah 140 kilogram dan mengalami dermatitis


Efek Merokok 10 Akan Terasa Tahun Lagi, Ini yang Bikin Ketergantungan

4 hari lalu

ILustrasi larangan merokok. REUTERS/Eric Gaillard
Efek Merokok 10 Akan Terasa Tahun Lagi, Ini yang Bikin Ketergantungan

Merokok semakin umum dilakukan masyarakat di Indonesia. Waspada, dampak buruk kesehatan bagi perokok akan dirasakan 10-20 tahun lagi.


7 Startup Kesehatan Dapat Bantuan Permodalan USD 25 Ribu dari Reckitt Indonesia dan Health Innovation Exchange

4 hari lalu

Ilustrasi startup. Shutterstock
7 Startup Kesehatan Dapat Bantuan Permodalan USD 25 Ribu dari Reckitt Indonesia dan Health Innovation Exchange

Ketujuh startup itu yakni Neurabot, Pedis Care, Primaku, Little Joy, KITA, Lovecare, dan Riliv.


Sederet Manfaat Sunat Anak Laki-laki bagi Kesehatan

5 hari lalu

Ilustrasi khitan dewasa. TEMPO/Wahyurizal Hermanuaji
Sederet Manfaat Sunat Anak Laki-laki bagi Kesehatan

American Academy of Pediatrics menyebutkan manfaat kesehatan sunat laki-laki baru lahir dapat mencegah infeksi saluran kemih, kanker penis, dan penularan beberapa infeksi menular seksual, termasuk HIV.


84 Persen Masyarakat di Asia Pasifik Akui Pentingnya Komunitas Dalam Jaga Kesehatan

7 hari lalu

Ilustrasi lari/herbalife
84 Persen Masyarakat di Asia Pasifik Akui Pentingnya Komunitas Dalam Jaga Kesehatan

Ada banyak tantangan yang harus dihadapi orang ketika ingin hidup sehat. 84 persen mengakui peran komunitas bisa bantu jaga kesehatan.


77 Persen Masyarakat di Asia Pasifik Lebih Sadar Jaga Kesehatan Setelah Pandemi

7 hari lalu

Ilustrasi cek kesehatan (Pixabay,com)
77 Persen Masyarakat di Asia Pasifik Lebih Sadar Jaga Kesehatan Setelah Pandemi

Herbalife merilis Survei Asia Pacific Health Priority 2023. Dalam survei itu terlihat bahwa 77 persen masyarakat kini lebih sadar untuk jaga kesehatan


Pedagang Hewan Kurban di Depok Gunakan Barcode untuk Ketahui Kesehatan

12 hari lalu

Sales Promotion Girl (SPG) berpakaian ala koboi berpose saat menunggu pembeli di Mall Hewan Kurban H. Doni, Depok, Kamis, 1 Agustus 2019. Gaya SPG yang berpakaian ala koboi tersebut merupakan upaya untuk menarik minat pembeli. TEMPO/M Taufan Rengganis
Pedagang Hewan Kurban di Depok Gunakan Barcode untuk Ketahui Kesehatan

Pedagang hewan kurban jenis sapi di Depok, Jawa Barat menggunakan barcode untuk mengetahui keadaan kesehatan dan riwayat hewan.


6 Jenis Kentut dan Ketahui Masing-masing Artinya bagi Kesehatan

18 hari lalu

healthandcaresolution.com
6 Jenis Kentut dan Ketahui Masing-masing Artinya bagi Kesehatan

Kentut dapat menunjukkan banyak hal lain yang terjadi di dalam tubuh.


Soroti Kesenjangan Layanan Kesehatan di Daerah, Ombudsman Gunakan Tiga indikator

19 hari lalu

Ilustrasi Gedung Ombudsman Jakarta. ANTARA
Soroti Kesenjangan Layanan Kesehatan di Daerah, Ombudsman Gunakan Tiga indikator

Ombudsman membeberkan adanya indikasi dalam kesenjangan pembangunan di daerah termasuk di dalamnya mengenai kesehatan.