Iklan
TEMPO Interaktif-- Sebagian besar remaja laki-laki suka bermain video games. Mereka betah berjam-jam di depan layar komputer atau televisi. Sebuah studi terbaru mengungkapkan remaja laki-laki yang rajin bermain video games ternyata makan lebih banyak dibandingkan ketika mereka tidak bermain video games.
Studi yang dilakukan di Kanada ini melibatkan 22 remaja laki-laki dengan berat badan normal. Nafsu makan mereka diteliti sebelum dan sesudah bermain video games. Mereka berada di sebuah laboratorium selama dua hari.
Setiap hari mereka diminta bermain video games sepak bola selama satu jam, lalu setelah itu makan siang. Hari berikutnya, mereka diminta santai, duduk-duduk selama satu jam lalu makan siang. Hasilnya, ketika mereka bermain video games, mereka makan dengan porsi yang lebih besar.
Penelitian yang dilaporkan di jurnal kesehatan, American Journal of Clinical Nutrition ini semakin menguatkan penelitian sebelumnya, yakni anak-anak yang menghabiskan waktu lama di depan komputer atau televisi berisiko kegemukan.
Menurut kepala penelitian ini, Jean Philippe Chaput dari Rumah Sakit Anak di Ottawa, Kanada, pola makan remaja laki-laki tersebut juga diteliti. Hasilnya, hormon yang memicu nafsu makan tak terpengaruh tapi pengaruhnya ke otak. "Mereka rata-rata ingin makan yang kaya gula dan berlemak," kata Chaput.
Chaput sebelumnya juga melakukan penelitian bagi anak-anak yang berlama-lama main komputer. Hasilnya, mereka tergerak untuk makan yang manis-manis seperti cokelat dan biskuit.
Menurut Chaput, otak yang dipakai bekerja seolah-olah kelelahan dan otak pun mengirim sinyal untuk meminta kalori untuk menggantikannya. Padahal, jumlah energi yang dipakai tidak sebanyak seperti yang otak mereka bayangkan.
DAILY MAIL | POERNOMO GR
Iklan
![Benjamin Netanyahu. [Middle East Monitor]](https://statik.tempo.co/data/2018/07/12/id_720102/720102_720.jpg)
