Iklan
TEMPO Interaktif, Jakarta - Kecelakaan atau kondisi darurat bisa terjadi di mana saja, termasuk di rumah. Bila Anda meninggalkan anak di rumah dan dijaga oleh pembantu rumah tangga, sebaiknya pembantu itu diajarkan pertolongan pertama. Bukan hanya untuk keselamatan anak Anda tapi untuk pembantu itu sendiri dan anggota keluarga yang lain.
Ketua Bidang Kesehatan Unit Transfusi Darah PMI Dr Farid Husain SpBd mengatakan perlunya mempelajari kondisi darurat seperti luka bakar karena tersiram air panas, kena minyak atau api, tersengat listrik, tersedak makanan, digigit ular dan pendarahan.
"Mereka juga harus tahu dan bisa mengurangi kondisi lebih parah juga," ujar Farid usai acara penandatanganan Nota Kesepahaman Palang Merah Indonesia dengan PT Darya Varia Laboratoria Tbk untuk program Sehat Indonesiaku di Plaza Senayan, Kamis (12/5).
Farid merujuk banyak terjadi kematian atau kecacatan akibat salah penanganan saat pertolongan pertama. "Niatnya membantu, tapi karena tidak tahu malah membuat luka tambah parah atau menyebabkan kematian," ujarnya.
Karena itu, kata dia, masyarakat harus mengetahui penanganan pertama untuk mengurangi kematian dan kecacatan.
Selain pembantu, sopir, pemandu wisata seharusnya juga diajari penanganan kedaruratan. "Siapa tahu sedang antar turis, kliennya digigit ular. Jadi dia bisa memberi pertolongan pertama," ujarnya.
Farid mengatakan pertolongan pertama ini masih lebih banyak disosialisaikan kepada masyarakat secara luas, karena pengetahuan mereka masih sangat minim.
DIAN YULIASTUTI
Iklan
![Benjamin Netanyahu. [Middle East Monitor]](https://statik.tempo.co/data/2018/07/12/id_720102/720102_720.jpg)
