TEMPO Interaktif, Jakarta -Tulang, tambang, dan kayu di tangan Intan Ayundavira, perancang muda dari sekolah Esmod menjadi berarti. Asesoris berupa Kalung panjang dan ikat pinggang seperti berumbai dan ikat kepala menjadi karyanya dengan tema Ancient Geometric. Intan juga mengeksplor tambang menjadikan kalung dalam beberapa bentuk untaian tambang bertumpuk, dan ditampilkan pula dalam bentuk gelang panjang merantai dua tangan model.
Selain itu, sesuai temanya, Intan juga memadukan permainan bentuk geometrik dari pengolahan struktur kaca, rantai dan dipercantik detail swarovski. Sebuah ikat kepala tambang dipadu dengan kaca dibentuk segitiga juga terpasang sebagai salah satu koleksi File Accessories.
Perancang Esmod lain, Indriyani Juwono menampilkan koleksi busana dengan tema Blissful Serenade, gaun putih ringan dan elegan. Kemben putih dipadu gaun tumpuk tampak ringan. Desain lainnya gaun pengantin dengan kombinasi kerudung transparan panjang dengan bordiran di bagian bawah.“Terinspirasi dari alunan musik yang menyenangkan, ringan dan terasa elegan,”katanya. Selain warna putih, Indriyani juga mendesain gaun terusan biru tua dipadu brokart di bagian dada, lingkar leher dan lengan.
Wol dan kulit menjadi andalan Elizabeth Marlin dengan tema desain Vashti. Dia menampilkan koleksi akhir saat dia masih menjadi siswa sekolah mode Esmod tahun lalu. Lima pria memperagakan busana jaket dan mantel pria. Jaket coklat dengan kerah lebar dan dan tambahan di bagian bahu dan hitam sedangkan jaket lain dengan kreasi detail bagian leher dipadu penutup retsleting . Diujung dekat leher terlihat seperti kerah lebar. Jaket dipadu dengan t-sirt dan celana panjang serta boot tampak kokoh dan liat. Elizabeth membuat detail di bagian leher dan tangan. Busana dengan bahan wol, Elizabeth menciptakan model jumper, lengkap dengan tutup kepala namun terbuka badan bagian depan. Cukup bagus untuk memamerkan perut berotot six-packs dan dada bidang.
Klasik tapi simple ditampilkan Noonio, gabungan tiga desainer muda ; Naomi, Mutiara dan Bunga. Mereka memadukan pasangan jas dan celana cingkrang senada. Noonio mengambil warna-warna natural abu-abu light, white broken, biru laut. Celana cingkrang untuk ocation formal dan iron formal tampak formal, kasual modern yang tetap ringan. Ada pula paduan jaket biru dipadu t-shirt, ditambah asesori syal dan celana panjang. Tampak macho dan sporty. D
isainer Jessi Gultom menampilkan busana ready to wear untuk laki-laki. Selain itu paduan busana atas model kimono putih dipadu padan dengan rompi dan celana coklat di bawah lutut. Ada pula atasan putih simple dengan celana 7/8 karyanya. Semua karya lulusan sekolah mode Esmod itu ditampilkan dalam peragaan busana pada Jakarta Fashion and Food Festival. DIAN YULIASTUTI