TEMPO Interaktif, Jakarta- Penderita diabetes disarankan memperbaiki kualitas tidurnya di malam hari. Penelitian Fakultas Kedokteran University of Chicago menemukan pengidap diabetes yang kurang tidur ternyata resisten terhadap pengobatan insulin dan lebih sulit pulih.
"Penderita diabetes yang kurang tidur biasanya memiliki kadar gula darah lebih tinggi," kata Kristen Knutson, dosen University of Chicago yang memimpin penelitian. “Tingginya kadar gula darah ini bisa memicu berbagai komplikasi penyakit.”
Menurut Knutson, mendongkrak kualitas tidur memang sulit karena pengidap diabetes punya kecenderungan insomnia. Karena itu, kata dia, memperbaiki kualitas tidur harus dijalankan bersamaan dengan perawatan diabetes.
Sementara itu, penelitian terbaru lainnya menunjukkan minuman yang terbuat biji kopi (Coffea arabica dan Coffea canephora) ini bisa menangkal diabetes tipe 2. Ini merupakan kesimpulan yang didapat beberapa tahun lalu, tapi baru sekarang diketahui sebabnya.
Ilmuwan di University of California Los Angeles, Amerika Serikat, meneliti SHBG (sex hormone-binding globulin), hormon yang mengatur aktivitas testosteron dan estrogen. SHBG juga berperan meningkatkan kekebalan terhadap diabetes. "Ternyata mengonsumsi kopi meningkatkan SHBG," kata siswa doktoral di Fakultas Kedokteran UCLA, Atsushi Goto, seperti dikutip Science Daily.
MAJALAH TEMPO