Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Waspadai Stroke Saat Kerja

image-gnews
Seorang penderita sroke sedang menjalani terapi di klinik Neuropsikiatri dan Revitalisasi (sekolah stroke) binaan Dr. Hermawan Suryadi, Sps di Kemanggisan, Jakarta, 22 Februari 2002. [ TEMPO/ Bagus Indahono
Seorang penderita sroke sedang menjalani terapi di klinik Neuropsikiatri dan Revitalisasi (sekolah stroke) binaan Dr. Hermawan Suryadi, Sps di Kemanggisan, Jakarta, 22 Februari 2002. [ TEMPO/ Bagus Indahono
Iklan

TEMPO.CO,:-  Rencana komedian Ade Namnung untuk segera kembali ke Ibu Kota pada Senin lalu batal. Pria bertubuh subur itu harus menjalani perawatan di Rumah Sakit Mitra Keluarga di Darmo Satelit, Surabaya, karena terserang stroke ringan.


Sehari sebelumnya, ia mengisi acara hiburan di Kota Malang. Nah, saat hendak kembali ke Jakarta melalui Bandara Juanda, Surabaya, ia mengeluh pusing dan sempat tak sadarkan diri.


Pengisi acara hiburan di sebuah stasiun televisi swasta dan presenter kocak ini sempat dilarikan ke RS Mitra Keluarga Waru, Sidoarjo. Namun, karena peralatan medis di rumah sakit ini tidak memadai, Ade dirujuk ke RS Mitra Keluarga Surabaya.


Hasil scan di rumah sakit ini menunjukkan bahwa Ade mengalami perdarahan di otak. “Serangan stroke terjadi mungkin karena Ade kecapekan,” kata ayah Ade, Raymon Papana, Selasa lalu.


Pusing, muntah, lalu pingsan juga sempat dialami oleh Eri Anugerah, 41 tahun. Saat kejadian, Sabtu pekan lalu, wartawan harian Media Indonesia ini sedang meliput Orientasi Pariwisata Ekonomi Kreatif yang diadakan di Pulau Umang, Banten.


Panitia dan rekan wartawan lain yang berada di lokasi liputan sempat membawa Eri ke pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) terdekat. Lantaran dokter tak kunjung datang, Eri pun dibawa ke rumah sakit di Serang. Namun, di tengah perjalanan, ia mengembuskan napas terakhir. Eri diduga meninggal akibat stroke.


“Stroke memang ditandai dengan defisit neurologis, dari baal (mati rasa), kesemutan, pusing sebelah, hingga penurunan kesadaran, yang disebut defisit neurologis global,” ujar Yoeswar Darisan, dokter spesialis saraf dari RS Palang Merah Indonesia (PMI) Bogor, Sabtu 17 Desember 2011.


Menurut Ketua Umum Yayasan Stroke Indonesia (Yastroki) ini, setiap saat, semua orang bisa terkena stroke. Bahkan stroke bisa menghampiri seseorang yang sedang aktif bekerja. Apalagi bagi mereka yang memiliki faktor risiko, seperti hipertensi, diabetes, dan kolesterol tinggi.


"Stroke harus dicegah dari awal, penyakit ini tidak bisa sembarangan ditangani,” kata Yoeswar. “Dari seluruh penyakit, stroke adalah penyakit mematikan yang jumlahnya paling banyak, 15 persen.”


Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Untuk mencegah faktor risiko berkembang menjadi faktor pemicu stroke, ia menyarankan agar orang yang telah memiliki faktor risiko rajin memeriksakan kesehatan. Dengan cara itulah, bagi yang terkena diabetes bisa menurunkan kadar gula darahnya atau menurunkan tekanan darahnya bagi yang ketahuan mengalami hipertensi.


Selain itu, mereka harus menjaga pola hidup sehat. Adapun deteksi dini stroke bisa dilakukan dengan pemeriksaan magnetic resonance imaging (MRI) dan computed tomography scan (CT scan).


“Selama ini, ada orang yang mengeluh baal tangannya dan pusing-pusing, tapi membiarkannya,” kata Yoeswar, “tiba-tiba dia jatuh pingsan, baru dibawa ke rumah sakit, dan sudah terlambat.”


Dalam keadaan stroke, ia melanjutkan, pembuluh yang mengatur aliran darah tersumbat dan menyempit. Padahal jantung tetap memompa darah dengan volume yang normal. Akibatnya, darah mengumpul di pembuluh dan pecah.


Gaya hidup seseorang juga disebut Yoeswar menjadi pemicu stroke. Pada orang yang bekerja terlalu keras, tekanan yang diterima otak lebih besar. Tekanan pada otak ikut mempengaruhi kerja pembuluh darah dan mengakibatkan ritme jantung saat memompa darah tidak normal. “Justru berbahaya, bagi orang yang tensinya tiba-tiba naik, tapi beberapa hari kemudian turun lagi, terus naik lagi. Ini yang bisa menyebabkan stroke karena aliran darah dalam tubuhnya tidak normal,” ujarnya.


Dalam kasus Eri, ia menduga stroke dipicu oleh kelelahan yang mengakibatkan tekanan darahnya tidak normal, meski, tak tertutup kemungkinan, Eri sudah memiliki faktor risiko, seperti hipertensi, diabetes, atau kolesterol. “Capek dan pusing tak dirasakan, tahu-tahu jatuh tidak sadar, bisa saja seperti itu,” kata Yoeswar.


CHETA NILAWATY | KUKUH WIBOWO

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Banyak Orang Masih Salah Kaprah soal Epilepsi, Cek Faktanya

13 menit lalu

Ilustrasi anak kejang/epilepsi. Redcross.org.uk
Banyak Orang Masih Salah Kaprah soal Epilepsi, Cek Faktanya

Masih banyak orang yang salah kaprah terkait epilepsi. Dokter beri faktanya untuk meluruskan.


Sering Sempoyongan, Dokter Jantung Ingatkan Gejala Atrial Fibrilasi

1 hari lalu

ilustrasi jantung (pixabay.com)
Sering Sempoyongan, Dokter Jantung Ingatkan Gejala Atrial Fibrilasi

Spesialis jantung meminta mewaspadai gangguan atrial fibrilasi bila sering merasa sempoyongan. Apa itu?


Gejala Stroke pada Perempuan dan Faktor Pemicu Serangan

3 hari lalu

Ilustrasi stroke.saga.co.uk
Gejala Stroke pada Perempuan dan Faktor Pemicu Serangan

Secara umum, gejala stroke bisa berupa wajah yang turun, satu lengan lemah, dan bicara cadel. Bagaimana dengan perempuan?


Mengenal Aneurisma Otak, Terjadinya Penipisan pada Arteri Otak

4 hari lalu

Ilustrasi otak. Pixabay
Mengenal Aneurisma Otak, Terjadinya Penipisan pada Arteri Otak

Aneurisma otak yang pecah menimbulkan banyak gejala, termasuk "sakit kepala petir", yang dikenal dengan rasa sakit yang tiba-tiba dan menyiksa.


Manfaat Berpuasa bagi Pasien Stroke

9 hari lalu

ilustrasi stroke (Pixabay.com)
Manfaat Berpuasa bagi Pasien Stroke

Spesialis saraf menjelaskan puasa bermanfaat bagi semua orang, termasuk pasien stroke, karena menyehatkan otak.


Penanganan Stroke Saat Golden Period, Ini yang Harus Dilakukan

10 hari lalu

Gejala stroke pada wajah yang perlu diwaspadai di antaranya kesulitan tersenyum hingga keluar air liur. Berikut penjelasan lengkapnya. Foto: Canva
Penanganan Stroke Saat Golden Period, Ini yang Harus Dilakukan

Kenali tanda-tanda stroke, dan dalam 3 jam pertama atau golden period untuk memaksimalkan peluang pemulihan. Ini yang harus dilakukan.


Mikroplastik di Dalam Darah Berkorelasi dengan Peningkatan Serangan Jantung

16 hari lalu

Kandungan mikroplastik dari hasil penelitian atas tiga merek air mineral dalam kemasan saat diteliti di laboratorium FMIPA-Universitas Indonesia, Depok, Rabu (14/3). (foto: TEMPO/ Gunawan Wicaksono)
Mikroplastik di Dalam Darah Berkorelasi dengan Peningkatan Serangan Jantung

Studi atas tumpukan plak di pembuluh darah pasien rumah sakit di Italia mendapati kandungan mikroplastik yang sangat jelas di bawah mikroskop.


Saran Pakar untuk Cegah Kerusakan Otak Akibat Pembengkakan Pembuluh Darah yang Tersumbat

28 hari lalu

Ilustrasi otak. Pixabay
Saran Pakar untuk Cegah Kerusakan Otak Akibat Pembengkakan Pembuluh Darah yang Tersumbat

Kurangi dampak kerusakan otak permanen akibat pembengkakan pembuluh darah yang tersumbat, dokter ingatkan manfaat golden hour.


Spesialis Saraf Jelaskan Manfaat Sel Punca bagi Pengobatan Stroke

38 hari lalu

Ilustrasi sel punca. wikipedia.org
Spesialis Saraf Jelaskan Manfaat Sel Punca bagi Pengobatan Stroke

Spesialis saraf mengatakan terapi sel punca dinilai dapat bekerja lebih cepat dan ampuh untuk mengatasi stroke dibanding pengobatan stroke lain.


Jantung pun Ada Usianya, Berikut Tips Mencegahnya dari Penuaan

44 hari lalu

ilustrasi jantung (pixabay.com)
Jantung pun Ada Usianya, Berikut Tips Mencegahnya dari Penuaan

Usia jantung tak terkait dengan umur kita. Jadi, yang masih muda pun bisa mengalami penuaan jantung. Berikut cara mencegahnya.