Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kanker Ovarium Intai Wanita Jangkung  

image-gnews
TEMPO/ Nickmatulhuda
TEMPO/ Nickmatulhuda
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Para wanita yang bertubuh tinggi cenderung berisiko lebih tinggi terkena kanker ovarium, demikian sebuah penelitian terbaru mengungkapkan. Obesitas juga menjadi faktor risiko di antara para wanita yang tidak pernah melakukan hormone replacement therapy (HRT).

Hasil penelitian terbaru yang dipublikasikan di jurnal PLoS Medicine ini menganalisis data mengenai topik tersebut dari seluruh dunia. Penelitian sebelumnya juga mengungkapkan adanya hubungan itu tetapi buktinya saling bertentangan.

Riset ini meneliti 47 studi epidemiologis dari 14 negara yang melibatkan sekitar 25 ribu wanita yang mengalami kanker ovarium dan lebih dari 80 ribu wanita yang tidak terkena kanker ovarium.

Ketua peneliti, Prof. Valerie Beral dari Unit Epidemiologi di Oxford University, mengatakan kepada situs BBC edisi 4 April 2012, ”Dengan menyertakan bukti dari seluruh dunia, menjadi jelas bahwa tinggi badan adalah sebuah faktor risiko.”

Ia menambahkan, jelas juga hubungan antara kelebihan berat badan (obesitas) dengan kanker ovarium pada wanita yang tidak pernah melakukan HRT. “Kanker ovarium bisa ditambahkan pada daftar (kanker yang terkait dengan obesitas),’’ ujar Prof. Beral.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menurut Sarah Williams, petugas informasi kesehatan di Cancer Research UK, penelitian ini menghasilkan gambar yang lebih jelas mengenai faktor-faktor yang bisa mempengaruhi risiko wanita terhadap kanker ovarium dan hubungannya dengan ukuran tubuh.

“Para wanita bisa menurunkan risiko mereka dengan menjaga berat tubuh yang sehat,” kata Williams. “Untuk para wanita yang berusaha menurunkan berat badan, metode terbaik adalah konsumsi makanan sehat, makan dalam porsi kecil, dan lebih aktif secara fisik.”

Menanggapi temuan studi ini, Dr. Paul Pharoah, ahli epidemiologi kanker di University of Cambridge, mengatakan bahwa peningkatan risiko ini kecil. “Jika kita bandingkan seorang wanita bertinggi 150 sentimeter dengan wanita bertinggi 180 sentimeter, maka ada perbedaan relatif risiko kanker, yaitu 23 persen.”

BBC | ARBA’IYAH SATRIANI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Bedak Talk dan Kontroversi Kanker Ovarium

1 Oktober 2017

Ilustrasi bedak tabur. Safa.ps
Bedak Talk dan Kontroversi Kanker Ovarium

Penggunaan bedak talk di area genital perempuan dituding memicu kanker ovarium. Bagaimana dengan produk berbasis talk yang dipasarkan di Indonesia?


Kenapa Anak Perempuan Mesti Disuntik Vaksin HPV

28 April 2017

Ilustrasi kanker serviks. shutterstock.com
Kenapa Anak Perempuan Mesti Disuntik Vaksin HPV

Tiap 1 jam ada satu wanita Indonesia yang meninggal akibat kanker serviks.


Kondisi Julia Perez Naik-Turun, Ketahui Fase Kanker Serviks

24 April 2017

Julia Perez alias Jupe berfoto dengan kondisi badan yang mulai kurus karena pengobatan kanker serviks. Artis yang dikenal sebagai penyanyi dangdut ini terdiagnosa menderita kanker serviks pada 2014. Instagram.com
Kondisi Julia Perez Naik-Turun, Ketahui Fase Kanker Serviks

Julia Perez atau Jupe telah menjalani berbagai jenis pengobatan kanker serviks.


Tes IVA, Cara Mudah Mendeteksi Kanker Serviks

22 April 2017

Ilustrasi Kanker Serviks. Cancerbox.org
Tes IVA, Cara Mudah Mendeteksi Kanker Serviks

Menurut Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Yohana Yembise, setiap wanita berisiko terserang kanker serviks.


Iriana Jokowi Wanti-wanti Perempuan Rentan Kena Kanker

17 April 2017

Ibu Iriana Joko Widodo Meninjau Program IVA Test dan Keluarga Berencana, Padang, 1 Desember 2016. istanapresiden.go.id
Iriana Jokowi Wanti-wanti Perempuan Rentan Kena Kanker

Iriana Jokowi melakukan tanya jawab seputar pemeriksaan kesehatan kepada ibu-ibu PKK.


Menakar Butuh Tidaknya Pasien Kanker untuk Terapi Paliatif

12 April 2017

Ilustrasi Kanker Serviks. Cancerbox.org
Menakar Butuh Tidaknya Pasien Kanker untuk Terapi Paliatif

Terapi paliatif menghilangkan rasa mual, muntah-muntah, atau nyeri yang biasanya diderita penderita kanker.


Kanker Indung Telur, Kenali Lebih Dini!

4 Februari 2015

Sel kanker Servik. gizmag.com
Kanker Indung Telur, Kenali Lebih Dini!

Lebih dari 10 ribu perempuan Indonesia menderita kanker yang menyerang tempat sel telur, dan 70 persen penderitanya meninggal dunia.


Terapi Target untuk Obati Kanker Indung Telur  

4 Februari 2015

Sel kanker Servik. bilimfili.com
Terapi Target untuk Obati Kanker Indung Telur  

Berbeda dengan kemoterapi, terapi ini spesifik membidik targetnya.


Kenali 6 Gejala Kanker Indung Telur Ini

4 Februari 2015

Chef Winnie serius belajar memasak di William Angliss Institute, Melbourne, selama 1,5 tahun. Namun saat dia mulai merintis karier, dokter menyatakan Winnie positif terkena kanker indung telur stadium 2B. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo
Kenali 6 Gejala Kanker Indung Telur Ini

Bila perut membengkak, sangat tidak nyaman, kembung, dan ada gangguan pencernaan, jangan anggap sepele!


Bedak Berisiko Sebabkan Kanker Ovarium

19 Juni 2013

kanker payudara
Bedak Berisiko Sebabkan Kanker Ovarium

Bedak mengandung material yang mirip dengan asbes hingga penggunaannya harus dibatasi.